IMAGINE+you

🍂 Park Jimin pt. 2

Semua orang tersenyum penuh arti berbeda dengan lelaki berhoodie abu-abu yang tengah melengo tak percaya. Ia hanya bisa salah tingkah saat gadis itu menyodorkan album untuk di tanda tangani yang sekarang giliran Jimin.

Kamu hanya tersenyum lebar melihat wajah kaget Jimin yang membuat mu ingin menerkam nya sekarang. Tapi, berhubung kamu ada di fansign niat itu harus di pendam dulu. Untuk sekarang.

"Kenapa gak ngomong ?" Kamu mengangkat kepala menatap tepat ke manik mata lelaki berambut peach itu.

"Kejutan ?" Bukan nya menjawab kamu malah bertanya. Jimin hanya tersenyum senang seraya menorehkan tanda tangan spesial dialbum kamu. "Tidak ada tambahan ?" protes mu melihat Jimin hanya mencoret album mu dengan tanda tangan nya yang bisa kamu dapat kapan saja.

"Baiklah..." Dia menuliskan sesuatu sebelum menyerahkan kepada mu. "Bagaimana? Masih kurang?"

Kamu menatap kata kata gombalan kecil itu yang diakhiri gambar cinta di ujung kalimat. Sebelum tertawa pelan lalu mengangkat tangan kanan mu. "Kau tak berniat memberi ku fanservis andalan mu itu, hmm?"

"Kau tak memerlukan nya." Goda Jimin mengabaikan tangan mu yang siap mencubit kedua pipi merah merona itu.

"Ooh~ benarkah ? Jadi hanya untuk fans mu yang lain dan aku tidak ?" Jimin mengangguk dengan cepat. "Baiklah. Aku akan memintanya dengan Jungkook-ah." Kamu beralih ke arah maknae yang duduk tepat disamping Jimin. Tentu saja yang dari tadi menguping pembicaraan kalian berdua. "Kau mau kan Jungkook-ah ?"

"Dengan senang hati." Jawab Jungkook semangat seraya menjulurkan tangan nya sebelum tamparan kecil mengenai permukaan tangan nya. Siapa lagi kalo bukan Jimin.

"Berani menyentuh nya aku akan mengunci mu di luar dorm malam ini." Jimin langsung meraih tangan mu dan menggenggam nya erat. Mengabaikan wajah manyun Jungkook dan wajah merah merona mu.

"Jimin-oppa! Kau manis sekali!" seruan ARMYs dibelakang sana menyadarkan kamu yang berniat melepaskan genggam tangan kalian.

"Biarkan saja, mereka kira kita bagian dari fanservis." bisik Jimin sebelum menyahut ucapan ARMYs barusan.