Sanha menendang kaki abang laki-laki nya itu beberapa kali sambil berteriak heboh mengeluarkan suara maha dahsyat yang bisa didengar warga kompleks sebelah. Tidak ada pergerakan sama sekali membuat Sanha tidak kehabisan akal, dia langsung menarik tubuh mungil itu hingga terlentang di lantai dan menyebabkan bunyi nyaring efek perpaduan antara kepala dan ubin.
"Anj—"
"Bang Eunwoo, bang Jin mau ngomong kasar sama Sanhaaaaa." Adu nya cepat membuat JinWoo menghentikan ucapan nya sebelum kelepasan. Dia hanya mendengus sebal di bangunin pagi pagi begini oleh adek bongsornya tanpa periketiduran.
"Ngapain sih lu ? ganggu orang mulu." JinWoo balik lagi menarik selimut siap kembali kealam mimpi sebelum suara menggelegar Sanha kembali terdengar memekik.
"Bangun elah, bang. Udah jam setengah sembilan juga." Sanha menarik kasar selimutnya, "Kakak nungguin dibawah noh daritadi. Lu tidur apa mati sih, bang. Kesel gue bangunin lu mulu tiap hari—" JinWoo langsung bangkit, berlari kebawah dengan tampang bantalnya meninggalkan Sanha yang sudah berteriak lagi.
Kamu yang sedang membantu Moonbin membersihkan dapur menoleh mendengar suara benturan cukup keras dan juga umpatan kesal, MJ mendorong tubuh bantet JinWoo sebelum naik keatas.
"Ga papa ?" tanya mu khawatir melihat nya menggeleng kerena merasa pusing terbentur dua kali saat masih pagi. JinWoo hanya memijat pelipisnya sebentar sebelum memeluk pinggangmu erat, menyandarkan kepala nya yang refleks membuat wajah mu memerah. Berhubung disini masih ada Moonbin yang hanya tersenyum simpul melihat kalian. "Jinn ?" gumam mu, lelaki itu mempererat pelukan nya seraya mendesul manja.
"Masih pagi lu baru bangun, Bang. Mandi aja kagak, malah maen peluk peluk sa ae lu semvak onta. Apus dulu tuh iler baru meluk." Eunwoo yang datang dari halaman belakang menarik mu mundur melepaskan pelukan JinWoo tadi. Abang tertua mereka mendengus malas mendengar perkataan Eunwoo yang mengungkapkan fakta nya. Eunwoo kalo didepan kamera seperti malaikat, kebalik pas udah di dorm kek emak nya setan. Ngomong suka bener.
"Mandi sana lu baru maen peluk-pelukan," MJ turun melempar handuk kearah JinWoo yang ditangkapnya dengan baik.
JinWoo menatap mu sebentar, "Mandi bentar yaa." dan langsung melesat pergi keatas.
Kamu hanya menggeleng singkat, kembali membereskan dapur lalu beranjak ke arah ruang keluarga mereka yang sudah ada Sanha dan Rocky yang tengah bermain playstation.
"Nun, mau maen bareng ?"
Kamu menggeleng menolak ajakan Sanha, Rocky yang disamping nya sibuk mengunyah wafer sambil sesekali menggerakan stik ps sesuai tubuhnya.
"Ada rencana mau pergi kemana Nun bareng bang Jin ?" Moonbin duduk disamping mu, meraih toples wafer dari pangkuan Rocky.
"Ga ada sih, cuma mau mampir kesini aja, udah lama soal nya." Moonbin mengangguk paham. "Sanha makin tinggi yaa." Sanha yang mendengar itu otomatis cengengesan bangga. Lelaki termuda diantara mereka semua itu tumbuh dengan sangat pesat.
"Tambah bongsor, Nun." Sahut Rocky membuat Sanha mendengus dan melempar abang nya itu dengan keripik.
"Setidaknya gue ga bantet kek abang Jin." Celutuk Sanha santai, detik berikutnya Sanha memekik merasakan kepalanya di geplak dari belakang, cukup keras hingga membuat nya menoleh dan menemukan JinWoo dengan rambut basah habis mandi.
"Lu mandi kilat bang ?" Rocky menatap JinWoo dariatas sampai bawah lalu menggeleng.
"Pake sabun kagak lu ? Jangan bilang cuma mandi aer doang." MJ lewat dengan gunting rumput ditangan.
"Gue mandi elah, ekspres." Bela nya sambil menggosok rambut dengan handuk. "Pake sabun plus shampoo." JinWoo mendudukan tubuhnya disamping Sanha lalu menyandarkan kepala nya di paha mu.
"Makan Jin." Kamu mengusap kepala Rocky bukan JinWoo karena Rocky dengan cepat menyambar tangan mu lalu diletakkan dikepala nya sendiri. "Udah siang, nanti maag."
JinWoo hanya bergumam membuat mu gemas, meraih pipi nya dengan tangan kiri yang bebas, menarik narik nya singkat. "Makan Jinie~"
JinWoo bangkit dengan malas berjalan kedapur meninggalkan para adek kesayang nya yang sudah siap menyemburkan tawa melihat abang mereka patuh begitu saja dengan ucapan mu.
"Giliran dengan bini sendiri nurut," MJ masuk dengen peluh dipelipis nya. "Mending lu kerja jadi manager kita aja la, biar Jin nurut dan gampang di atur. Dia yang jadi leader tapi malah gue ma Eunwoo yang rempong."
Kamu terkekeh pelan, "Apa boleh ?" canda mu.
"Iyaaaa Nun. Nunna jadi manager kita aja, manager pribadi biar enak trus bisa jalan-jalan truss." Sanha nyahut, semangat.
"Kerja bego." Moonbin melempar Sanha dengan bantal. "Tapi boleh juga si ide nya hyung."
"Gue gak setuju." JinWoo datang dengan piring berisi bubur ayam dan segelas air. Dia duduk anteng ditempat nya, "Jadi manager emang menyenangkan buat kita dan dia, tapi gue lebih suka dia fokus sama kuliah dulu. Biar gue aja yang kerja." ucap JinWoo mantap sambil menyuap buburnya tanpa menoleh.
JinWoo merasa tatapan aneh dari samping nya dan merasa keadaan cukup lenggang dari ocehan Sanha membuat Jinwoo menoleh dan menemukan semua member menatapnya terharu begitu juga kamu yang sudah melting mendengar ucapan manis nya.
"Hyung kok bisa maniss gini!" Pekik Sanha memecah keheningan. MJ, Moonbin, Eunwoo dan Rocky mengangguk setuju dengan Sanha.
"Gue gak nyangka." Sahut MJ tersenyum puas melihat adek nya tumbuh sangat cepat.
"Gue bangga sama lu, hyung." Eunwoo ikut tersenyum lembut, dia melirik mu dan kamu membalas senyuman nya.
"Gemes gue ama lu, hyung! Nunna memang enggak salah pilih." Moonbin memeluk kakak kedua nya itu lalu mengusak rambut Jinwoo sayang membuat sang empu risih.
"Kenapa sih lu pade ?" dia melanjutkan makan.
"Jinwoo-ya."
Dia menoleh kearah mu dengan alis terangkat sebelah dan mulut mengunyah.
"Terima kasih." Alis nya berkerut. "Aku senang." kamu tersenyum tulus, sangat tulus seperti ucapan Jinwoo tadi yang sukses membuat mu merasa di hargai sekaligus di jaga oleh laki-laki itu.
Jinwoo mengerjap mata nya lucu, "Kenapa kau berterima kasih ?"
"Baiklah!" Rocky dan Sanha kompak berseru heboh. "Kembali ke awal." dan mereka berdua kembali melanjutkan game yang tertunda. MJ kembali ke halaman belakang, Moonbin yang kembali mengunyah wafer dan Eunwoo yang kembali menggeleng.
Kamu terkekeh sebentar sebelum menghadap lurus kearah televisi, mencomot wafer di pangkuan Moonbin.
"Kenapa sih ? Kok pertanyaan aku enggak kamu jawab ?" tanya Jinwoo heran.
"Abaikan nun abaikan." bisik Moonbin membuatmu menahan tawa.
"Sayang ?"
"Gak papa Jin."
"Kenapa sih ?" Jinwoo menggaruk kepala nya yang tidak gatal sebelum kembali melanjutkan makan nya.
- FIN -
🐳🐳🐳
Ya ini mah gaje beneran ('▽`)
Niat nulis ada tapi ide mendadak ngestuck :( gue perlu asupan oppa ini mah :((
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE+you
Fanfiction[IMAGINE] Bf!au [Some Chapters Privated] [Chapter yang di privated untuk sementara di unpub] Line ✔ Instagram ✔ FF ✔ tentang para member x You. cerita oneshoot antara kamu dan dia. BTS, Seventeen, Wanna One, (ex)-produce 101 s2, Day 6, ASTRO, JBJ, M...