🌴 Kim Mingyu

2.7K 247 0
                                    

Lelaki dengan jas, celana dan kacamata hitam bertengger manis dikursi sebuah cafe kekinian yang baru dibuka beberapa hari yang lalu. Dari atas sampai bawah semua nya serba hitam hingga ke bagian warna tu--lupakan.

Dia, mengetuk ngetuk meja dengan jari. Memandang sekitar dan mencoba mengabaikan tatapan para wanita disebrang sana yang menatap nya lapar. Seperti hyena melihat mangsa nya.

Laki laki dengan tinggi 180cm itu berdiri, setelah pesanan nya datang. Mengucapkan terima kasih dan berlalu pergi dengan kantong belanja ditangan. Para gadis disebrang sana mendecak kecewa, bahan cuci mata mereka berlalu begitu saja.

Kim Mingyu.
Lebih suka di panggil Mingyu membelokkan tubuhnya ke persimpangan jalan. Dengan santai nya menurunkan kacamata, tidak sadar para gadis yang menunggu lampu merah disamping nya sudah ambyar.

Dia melangkah mantap menuju taman yang tidak banyak pengunjung nya berhubung hari ini hari rabu. Orang orang masih sibuk dengan rutinitas masing masing. Sedangkan dia ? Cogan bebas mau ngapain. Itu prinsip Mingyu sendiri, abaikan saja.

Kamu yang melihat dia mendekat dengan kantong besar yang kamu yakini pesanan mu tadi bergegas menghampiri nya dengan semangat.

"Jangan seperti bocah kelaparan deh." Oloknya melihat mu membuka kantong tadi, kamu cuek dan mulai melahap burger--sesekali mencomot kentang goreng dan menyedot isi coca-cola.

"Mau kemana habis ini ?" Dia duduk disamping kamu, mengambil soda lain nya dan menatap burung camar yang tengah bertengger di pembatas taman dan laut.

Sambil mengunyah kamu berpikir sejenak lalu menggeleng malas. "Disini aja lah, malas mau kemana mana. Risih."

Mingyu paham dan mengangguk pelan. Tangan nya bergerak membersihkan bekas saos dibibir mu. "Bocah amat dah." lalu mencomot kentang goreng.

"Biarin yang penting situ sayang." Jawab kamu asal. Masih sibuk mengunyah potongan terakhir dari burger tadi.

"Kata siapa ?" Mingyu menatapmu jahil.

Kamu mengangkat bahu acuh. Kalo sedang makan kamu memang susah di ganggu gugat. Bawaan nya kalo ditanya pasti bakalan menjawab asal-asalan dan tanpa pikir panjang. Dan Mingyu suka menjahili mu saat saat seperti ini.

"Seperti nya aku tidak pernah mengatakan itu." Dia menempelkan bahu nya kesandaran kursi. Menatap awan sejenak lalu menatap kearah mu yang sedang memandang nya juga dengan mulut mengembung. Bukan ngambek tapi karena penuh oleh burger+kentang=coca-cola.

"Aku hanya bercandaaaa." Seru nya kemudian sambil mencubit kedua pipimu dengan gemas. Kamu cemberut. Hampir saja keselek saat Mingyu mencubit pipimu yang penuh.

Suara pesan masuk menyelamatkan pipi mu, Mingyu menatap ponselnya dengan kening berkerut lalu mengerucutkan bibirnya manja. "Bang Woozi nyuruh aku ke studio." dia menunggu reaksi mu.

"Yaudah yuk." Kamu membereskan bungkus makanan tadi, membuang nya ke tong sampah terdekat.

"Kencan kita ?"

Kamu tersenyum mencoba meyakinkan wajah bersalah Mingyu. "Setelah urusan mu selesai kita lanjut lagi. Toh, kita gak tahu harus ngapain kan? Kali aja di studio kita dapat ide mau kemana."

"Tapi, aku malas ngurus pekerjaan kalo udah bareng kamu. Mau nya manja manja aja walau cuma di rumah." Dia cengengesan tanpa dosa.

"Buru, bang Woozi dah nyariin kan." Kamu menyeret Mingyu tanpa peduli ucapan ngawur nya tadi. Kalian berhenti di halte menunggu bus berhubung tadi kalian hanya jalan kaki dan menggunakan kendaraan umum daripada mobil.

Mingyu mundur, menjauh dari sinar matahari lalu berjongkok dengan minuman ditangan nya yang baru kalian beli sebelum menuju halte tadi. Kamu yang melihat wajah santai Mingyu langsung mengabdikan moment itu.

"Kau memoto ku ?" Dia bertanya tepat saat bus datang. Lagi lagi menyelamatkan mu.

"Ayoo, bus nya sudah datang." Mingyu melempar gelas plastik kosong tadi ke tong sampah lalu mengikuti langkah mu. Melupakan pertanyaan nya.

"Sayang.."

Bisik Mingyu sambil menguyel-uyel pipi mu dari samping. Bus terlihat lenggang, hanya beberapa orang.

"Paan ?"

"Pengen nyipok bibir kamu." ucap nya frontal membuat mu melotot siap menendang nya dari bus sekarang.

"Mao gue tampol lu ?"

Dan dia sama sekali tidak bersalah hanya terkekeh pelan lalu menarik mu kedalam pelukan nya. "Aku hanya bercanda." bisiknya pelan seraya mengelus lembut rambut mu.

- FIN -

🐳🐳🐳

jangan tanya ini apaan gue aja kagak tahu anjir :")) Gaje beud, ga Hoshi ga Mingyu wkwk. Tapi ini lagi niat nulis mereka berdua jadi nya double update. Sukurin aja la nama nya juga masih belajar.

Member yang lain nanti yaa nunggu mukjizat dulu buat nulis, sabar aja pasti gue tulis kok. Ya tapi nunggu mukjizat dulu wkwk.

Dah itu doang 😌

IMAGINE+youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang