🍍 Yoon Dowoon

1.6K 134 3
                                    

Ketukan tangan mu di pintu, berhenti saat knop itu berputar dan menampilkan sosok Brian dengan kaos putih dan celana boker bergambar bintang+bulan.

"Iyaa ?"

Tanya nya dengan mata setengah terbuka, tangan nya mengucek ucek mata lalu menguap lebar tanpa di tutup. Jorok memang.

"Kau baru bangun, Yan ?"

Dia menghentikan kegiatan, menatap mu dari atas sampai bawah lalu membanting pintu begitu saja. Terdengar suara benturan cukup keras dari dalam sana dan juga umpatan. Beberapa menit kemudian pintu kembali terbuka lagi dengan wajah Brian yang sudah berbeda dari yang tadi, baju nya juga lebih rapi.

"Masuk-masuk, maklum kemarin baru pulang fanmeet di luar negeri." Brian menyuruh mu duduk di sofa, lalu berjalan ke dapur mengambil minum.

Kamu menaruh dua kotak putih tadi diatas meja bertepatan dengan Jae yang baru bangun turun dari tangga. Dia menatap mu sejenak, menganggukan kepala lalu berputar ke dapur mengambil minum.

"Ooh! Kau datang ? Kenapa tidak bilang bilang ?" Sungjin langsung duduk disamping mu setelah menaruh selang air ditempat nya. "Apa ini buatan mu ?" Dia dengan santai nya membuka kotak tadi dan menemukan puding buatan mu. "Seperti nya ini enaak."

"Apa itu hyung ?" Wonpil yang juga baru bangun karena teriakan Brian tadi beringsut mendekat, mata nya sontak melebar lucu. "Potong hyung potong." Dia mengguncang lengan Sungjin yang juga menatap puding berwarna orange menggoda itu. "Kang-hyung pisau, sekalian pisau."

Brian yang masuk membawa nampan berisi minuman mengerutkan kening nya bingung mendengar Wonpil heboh, walau tiap hari bocah itu selalu heboh tapi ini lebih heboh.

"Pisau ? Untuk ? Ah." Dia menaruh nampan berisi teko tadi diatas meja. Melihat puding besar tadi, hendak kembali ke dapur untuk mengambil pisau dan piring kecil. Tapi, Jae menahan nya karena lelaki itu sudah masuk dengan pisau, sendok dan piring kecil.

"Selamat makan." Seru mereka kompak dan menyantap puding buatan mu tadi dengan lahap membuat mu tersenyum senang. Mereka berlima memang penggemar puding mu entah kenapa.

"Dowoon mana ?" Kamu akhirnya buka suara saat salah satu personil mereka tidak ada, terlebih lagi keadaan dorm mereka terlihat lebih lenggang.

Semua mengangkat bahu acuh, fokus dengan puding masing masing. Brian dan Wonpil sudah memasuki piring kedua, sedangkan Sungjin dan Jae baru satu.

"Sebaiknya aku sisihkan ini untuk Dowoon sebelum kalian memakan semua nya." Kamu mengambil kotak satu nya dan memasukkan nya kedalam kulkas.

"Itu untuk malam nanti, jangan beri tahu bocah itu." Ucap Brian yang langsung disambut anggukan mereka semua. Kamu kembali duduk diantara mereka.

"Bagaimana fanmeeting nya ?" Tanya mu saat Wonpil menyodorkan sesuap puding buah didepan mulut mu, sebelum kamu sempat bereaksi Jae sudah memakan nya dengan santai dan tanpa rasa bersalah. Kamu hanya terkekeh pelan melihat wajah cemberut Wonpil, lelaki manis itu menyuapkan puding nya dengan kesal. Menatap tajam Jae yang minum.

"Lancar, Mayday-INA sangat bersemangat. Aku menyukainyaaa." Sungjin berkomentar seraya mengingat acara beberapa hari yang lalu.

"Sukurlah."

Dobrakan dipintu membuatmu menoleh sekilas, "Dowoon ?"

Lelaki itu langsung berlari kearah mu, mendorong tanpa dosa Wonpil yang berada di sisi kanan mu untuk menjauh. "Kenapa Nunna tidak bilang akan kesini ?" dia duduk dengan napas ngos-ngosan seperti habis berlari. Brian menatap jengkel kearah Jae yang sepertinya memberitahu keadaan mu disini. Dan Wonpil yang sudah mulai bersumpah serapah melihat kaos kesukaan nya baru saja terkena sirup lemon berkat dorongan paksa Dowoon.

IMAGINE+youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang