Kalo ada yang bertanya "Deskripsi kan tentang abang kandung." kamu bakalan dengan lantang jawab kalo dia itu babi.
Iya, babi.
Gimana enggak babi kalo porsi makan nya saja mengalahkan porsi makan kuli bangunan. Belum lagi cemilan ringan yang dia makan saat baru bangun tidur dan sebelum tidur. Untung laki-laki yang biasa kamu panggil abang itu suka olahraga--walau kenyataan nya itu di paksa sama kamu-- membuat tubuh nya tidak masuk dalam kategori gendut. Malah sebaliknya, tubuh bongsor nya itu begitu profesional untuk ukuran babi dewasa.
Dan satu hal lagi yang bisa menjelaskan tentang abang kandung mu itu.
Ganteng.
Iya, itu kata teman teman mu di sekolah saat pertama kali ketemu sama dia saat pembagian raport kelas 10 tahun lalu karena menggantikan mama dan ayah mu yang keluar kota.
Kamu benci mengakui nya tapi dia, abang mu, memang masuk dalam kategori itu kalo saja dia tidak seperti babi kalo sedang makan dan tidak menggangu saat fangirls.
"Okay! Limabelas menit lagi."
Teriakan laki-laki bertopi kerucut di pinggir sana membuat mu tersentak kaget, membuyarkan mu dari lamunan unfaedah tadi. Kamu menatap laki-laki itu sebentar sebelum mencari sosok abang mu yang sebentar lagi akan mengisi acara salah satu reality show yang ada di televisi.
Harus kamu akui lagi kalo dia cukup terkenal entah kenapa kamu juga tidak tahu dan tidak peduli. Selama dia membelikan mu album, tidak menjadi masalah asalkan halal.
Mata mu tidak sengaja menatap sosok yang daritadi kamu cari sedang duduk disalah satu kursi sedang memangku laptop.
Entah apa yang dia lihat, tampang bodoh nya itu bisa kamu pastikan dia melihat sesuatu yang dia sukai.
"Donghan, bersiap lah sembilan menit lagi." Seorang gadis berkemeja putih menyuruh abang mu, Kim Donghan, untuk bersiap siap.
Donghan langsung saja meletakkan laptop itu dan berdiri, dia beberapa kali mengangguk singkat di beri arahan oleh lelaki bertopi kerucut tadi. Kamu yang ada di kursi tunggu hanya menatap malas kearah nya, kalo saja Donghan tidak menyogok mu dengan merchides JBJ yang terbaru, kamu tidak akan berada disini.
Setelah memberi arahan lelaki yang bisa kamu simpulkan sutradara tadi menjauh. Donghan hanya berdiri dengan wajah bodoh nya saat seorang staff wanita bertanya.
Mungkin Donghan tidak mengerti apa yang dikatakan staff itu, pikir mu mencoba mencari kesibukan. Beberapa detik kemudian wajah abang mu itu berubah cerah.
"Dia gila," Gumam mu pelan lalu memainkan ponsel saat syuting di mulai. Cukup lama hingga membuat mu bosan, syuting baru berjalan setengah dan kamu mulai lapar.
Karena tidak ada yang bisa kamu lakukan selain memandang kearah Donghan yang sedang syuting, jadi kamu memutuskan untuk pergi ke supermarket terdekat mencari makanan ringan.
Kamu mengambil beberapa snack, memasukkan nya kedalam keranjang. Berjalan menuju deretan minuman dingin, mengambil beberapa untuk mu dan Donghan, berjalan lagi kearah permen dan es-krim. Baru saja kamu hendak membayar ke kasir pandangan mata mu tidak sengaja menabrak bungkus marshmello kesukaan abang bongsor mu itu. Tanpa pikir panjang kamu menarik nya dan memasukkan nya kedalam keranjang.
Dengan satu kantong besar plastik berlogo supermarket terkenal kamu membawa nya kembali ke gedung bertingkat tempat Donghan syuting tadi, tepat nya di lantai 5. Barusaja kamu hendak menghempaskan diri pundak mu di tepuk dua kali dari belakang, kamu menoleh dan Donghan tersenyum lebar disana.
"Loh ? Udah kelar bang ?"
Kamu memberi Donghan marshmello yang kamu beli tadi. "Lebih cepat dari yang gue duga." Sambung mu.
Donghan duduk disamping mu sambil mengunyah sadis makanan nya. "Pulang yuk ? Lu bosan kan pasti ?"
Kamu mengangguk mendengar nya, mulut kalian berdua sudah penuh dengan makanan. Tanpa banyak bicara lagi kalian berdua berjalan keluar setelah pamitan dengan semua orang yang ada di dalam ruangan termasuk sutradara bertopi kerucut tadi.
Donghan menenteng kantong belanjaan mu, tangan nya yang bebas mencoba mencari sesuatu yang bisa dia makan. Sedangkan kamu masih asik mengemut permen dan es-krim hingga parkiran.
"Loh bang ? Mau kemana ?"
Kamu menatap keluar jendela melihat Donghan mengarahkan mobil ke arah yang berlawanan dengan arah rumah kalian. Masih dengan mulut mengunyah Donghan menjawab.
"Kan tadi gue janjinya beliin lu starp sama softcase nya Sanggyun. Lupa ?"
Kamu tersenyum lebar mendengar jawaban Donghan.
Satu lagi yang harus kamu akui dari sosok Kim Donghan.
Dia ...
Tidak pernah melupakan janji nya.- FIN -
🐳🐳🐳
You as adek kandung nya Donghan.
Punya abang kaya Donghan mah minta di seleding :(
Btw nanti Mic Drop ver Jepun nya Bities keluar hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
IMAGINE+you
Fanfiction[IMAGINE] Bf!au [Some Chapters Privated] [Chapter yang di privated untuk sementara di unpub] Line ✔ Instagram ✔ FF ✔ tentang para member x You. cerita oneshoot antara kamu dan dia. BTS, Seventeen, Wanna One, (ex)-produce 101 s2, Day 6, ASTRO, JBJ, M...