🌴 Jeon Wonwoo

2.4K 230 0
                                    

Mulut nya manyun dan terbuka saat kamu mengarahkan kamera. Dia sedikit berbelalak kaget melihat kehadiran tak di undang mu. Tatapan nya seolah berkata. "Ngapain lu di sini, kutil? Kata nya ga bakalan datang?" Saat memandang tepat ke manik mata kamu yang sedari tadi menahan tawa melihat wajah tak terduga nya. Sangat Jarang ia bisa berwajah seperti itu selama kalian bersama.

Wonwoo.
Dia. Lelaki yang kamu potret semenjak keluar bandara setelah menyelesaikan tur dunia nya sejak 5 bulan yang lalu. Asik bercanda dengan Hoshi membuat nya tidak sadar kamu sedari tadi memperhatikan nya dari kejauhan.

Setiap gerak gerik lelaki itu tidak kamu buang kesempatan untuk menghasilkan foto sempurna penghasil uang bulanan mu. Ya, kamu adalah seorang master-nim pengelolaan sebuah fansite besar sekaligus pacar kesekian (kalian tahu maksud ku) Wonwoo.

Rombongan memasuki mobil yang akan membawa mereka ke dorm untuk beristirahat. Kerumunan gadis gadis mulai berangsur menghilang. Tidak sampai waktu lama ponsel mu sudah berdering, menandakan laki laki itu akan protes melihat mu mengambil foto aib nya tanpa izin. Itu hobi dan salah satu alasan kenapa fansite mu memiliki banyak pengikut. Kamu selalu menghasilkan jepretan dari segi yang tidak biasa. Kebanyakan master-nim akan mengalami foto idola nya dari sudut "keren" maupun "cool" nya bukan? Atau "cute". Tapi, kamu malah sebaliknya. Aib.

Dan itu lah membuat kamu dan Wonwoo menjadi dekat dan akhirnya bisa bersama seperti sekarang. Baru saja kamu hendak menggeser icon hijau, layar ponsel mu menjadi hitam. Lalu detik berikutnya alunan suara seorang laki-laki begitu merdu terdengar memenuhi indra pendengaran mu.

"Jangan kabur Nona kecil. Temui aku pulang ini di tempat biasa dan bawa kamera mu." Belum sempat kamu menyapa nya, ponsel itu sudah mati dan hanya menyisakan nama pemanggil dan durasi telpon. 17 detik.

Dia berbicara lebih banyak hari ini walau tau ditangan mu ada aib yang menurut mu sangat manis. Kamu melirik jam tangan, jam memasuki jam makan siang.

Ponsel mu kembali berdering sesaat menandakan pesan singkat masuk.

Penghasiluang(Wonu) : "Jangan beralasan kau makan diluar lalu terlambat datang kesini. Kau akan makan siang bersama ku. Buruan otw kutil badak."

Kamu mendengus pelan. Wonwoo selalu bisa membaca akal bulus mu, tapi setidaknya dia tidak akan menghapus hasil jepretan mu. Dia hanya melarang mu mempost foto yang menurut benar benar hancur dan alhasil hanya kamu simpan secara pribadi di kartu memori.

Penghasiluang(Wonu) : "Buruan elah."

Ponsel mu kembali bergerak. "Sabar napa si. Bilang aja kangen ama gue." seru mu kesal menatap kearah ponsel tanpa minat membalas. Detik berikutnya pesan yang lain masuk secara beruntun.

Penghasiluang(Wonu) : "Sa ae lu bilang kangen"
Penghasiluang(Wonu) : "Gue cuma mao mastiin lu ga ada megang aib."
Penghasiluang(Wonu) : "Buru, atau oleole lu gue buang."
Penghasiluang(Wonu) : "Lambat sedikit gue buang."

"Bacot njir." Kamu membereskan peralatan perang mu tadi dan bergegas ketempat biasa kamu dan Wonwoo berkencan. Apalagi kalo bukan Cafe terselubung dekat dorm mereka.

Penghasiluang(Wonu) : "Ngumpat, oleole di potong 80%"

Pesan lain nya masuk membuat mu melebarkan langkah dengan wajah kesal. "Liat aja lu, Dugong. Aib unyu lu gue sebar." Gumam mu pelan.

- FIN -

IMAGINE+youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang