"Bangun...Ve"
"Katanya ada kegiatan"Aku menggeliatkan tubuhku, suaranya samar-samar ku dengar mengusik tidur indahku.
"Udah jam 7 loh"
"Yuk bangun yuk"Pipiku merasakan sentuhan tangan halusnya, ku biarkan tangannya bermain-main dipipiku, aku menyukainya.
"Ve"
"Veranda"Rasanya memang tak mau membuka mata, ku yakin saat mataku terbuka pasti aku akan bertemu dengan matanya, ah debaran jantung ini sudah tak karuan berdetak membrontak inginku lepaskan.
Dia memelukku, tanganya kini bertugas membereskan rambutku yang menutupi wajahku."Kalau gak bangun aku cium ya"
"1...2..."Sektika aku membuka mataku, mendorong wajahnya yang memang sudah dekat sekali dengan mukaku.
Aku membalikan badanku membelakanginya, semburan warna merah pada pipiku sudah tak bisa aku sembunyikan lagi.
Apa-apan ini, ah malu sekali."Hahaha"
"Lagian dibangunin susah banget" ucapnya menertawaikuKu balikan badanku, melirik dia yang sekarang sedang tertawa puas akan aksinya.
"Jail banget deh"
"Lagian nanti jam 10 Kinal, masih banyak waktu""Kan aku laper, Ve"
"Laper sama bangunin aku apa hubungannya?"
"Ya ada lah, kan kalau kamu udah bangun, kamu bisa bikinin aku sarapan" ucap Kinal tersenyum penuh arti.
Aku memutar bola mataku malas, aku sudah menduganya, karna memang semenjak kita menjadi tetangga aku selalu menyiapkan sarapan untuk Kinal.
"Heleh, yaudah aku mandi dulu"
"Ajak Feni sama Yona juga""Ajak kemana?"
"Kita mandi bareng?""Eh"
"Dasar mesum, bukan gitu, ajak mereka buat sarapan bareng, Kinal""Oh hehe yang jelas dong kalau ngomong, bikin aku mikir yang enggak-enggak aja"
"Dasar buaya ijo" ucapku pergi meninggalkannya.
**
"Ini kok asem ya" ucap Kinal menyendokan sereal kemulutnya.
"Kayanya yang ini deh asemnya"
Lanjut Feni menunjuk mangkok yang sedang ku aduk-aduk."Itu strawbery"
"Oh strawbery ya, ko bego sih gw"
"Lagian sejak kapan lo pinter" ucap Yona yang berjalan mendekat ke arahku, Feni dan Kinal.
Yona membawa semangkuk sereal yang baru saja ia buat sendiri, karna tadi Yona baru saja selesai mengabari mamahnya, mangkanya tadi tak ku buatkan, takut tidak enak jadinya kalau terlalu lama di biarkan.
Kinal melirik tajam ke arah Yona, yang dengan santainya mengunyah setiap sereal yang masuk kedalam mulutnya.
"Ini beli dimana dah ka? Kok enak ya, seger gitu"
"Disupermarket banyak kok Yon, kalau mau ambil aja stok dikulkas masih ada kok"
"Hehe enggak deh ka, nanti beli sendiri aja"
"Ih mamah gak pantes deh malu-malu gitu"
Ucap Feni dengan nada khasnya."Ya, biasanya kan emang malu-maluin"
"Dih jangan samain lo ama gw lah, beda"
Mereka selalu seperti itu meributkan hal yang tidak seharusnya diributkan, Yona dan Kinal memang mempunyai sifat yang sama-sama keras kepala, tapi aku bisa lihat kalau Yona sangat menyayangi Kinal begitu juga sebaliknya.