Saat sinar mentari sudah menghilang, langit gelap datang, malam tiba meninggalkan siang yang tak akan aku lupakan.
Saat dia bertanya apakah aku siap menjadi menantu dari maminya, degupan jantung itu seakan berhenti, mataku tak berkedip masuk kedalam matanya.
Saat aku sudah dibuat tak bernafas karna ucapannya.
Dia hanya tertawa mencubit pipiku gemas, dan aku baru menyadari kalau kata-katanya itu hanya untuk menggodaku.
Tahukah kamu? Jantung ini sudah ingin melompat bahagia menyambut ucapan itu.
Tahukan kamu? mulut ku ini baru saja akan berucap, bahwa aku siap.
Siap mendampingi mu Kinal.
Tapi.
Kamu hanya mencoba mempermainkan perasaanku, ku rasa cinta tidak sebercanda itu.
Aku menatap awan gelap tanpa bintang semilir angin menghembus kan udaranya, membuat aku memejamkan mataku menikmati setiap sentuhan tulusnya.
Kinal.
Harusnya kamu tau perasaanku, harusnya kamu bisa menjaga perasaanku.
Tidak semua hal bisa kamu selesaikan dengan kata lelucon, cinta tidak seperti itu.
"Aku minta maaf Ve, jangan berfikir terlalu jauh."
"Aku tak seperti apa yang kamu pikirkan"
Aku meliriknya, kini aku dan dia berdiri sejajar menghadap langit yang mendung, sedangkan didalam sana ada Feni yang sedang menonton dramanya ditemani Yona.
Yona dan Feni memang pergi sejak pagi tadi, dan baru datang 15 menit setelah aku tiba dikamar Kinal.
"Mungkin aku yang terlalu perasaan"
Dia menggenggam tanganku, menatapku begitu dalam. "Gak, aku yang salah"
"Apa aku salah kalau aku berharap lebih dari ini, Nay??"
"Apa aku salah kalau aku punya mimpi bisa hidup sama kamu terus?"
"Mau sama kamu terus"
"Tinggal sama kamu"
"Ngurusin kamu"
"Nyiapin semua keperluan kamu, biarpun kata mami ngurusin kamu itu capek tapi aku gapapa"
"Aku bahagia ngelakuin nya"
"Biarpun kamu suka lirik-lirik cewek lain"
"Biarpun kamu bilang pergi sama Feni ternyata ada Yona, biarpun kamu bilang nginep dirumah Shania padahal pergi sama Yona"
"Biarpun nanti kamu bosen sama aku"
"Biarpun nanti kamu udah gak cinta sama aku"
"Aku gapapa, asal kamu ada dideket aku, itu udah cukup"
Air mataku jatuh menetes mengakhiri semua ucapanku.
Dan,
kini dia memelukku begitu erat, memberikan kehangatan pada luka yang dia buat.
"Aku minta maaf Ve"
"Maafin aku yang sering boongin kamu"
"Maafin aku yang terkadang tergoda sama Yona"
"Aku minta maaf"
"Jangan tinggalin aku"
"Aku cinta sama kamu, Veranda"
"Mamaah.. Mau kemana??"
Braaak!!!
"Mah... "
Suara teriakan Feni menghilang, terbawa hujan yang turun dengan tiba-tiba.
Suara pintu yang seakan dibanting, menusuk hingga telingaku, Yona pergi, kenapa?
Cemburu?
Aku tidak tau.
Dan tidak mau tau.
Dia melepaskan pelukanku, kepalanya dia tolehkan menatap kamarnya yang kini kosong.
"Kalau mau pergi, pergi aja"
Tetes air mata yang menetes di pipi, bersama luka yang mengalir
Meracuni hati dengan sejuta derita.Waktu mengalir seakan melambat,memainkan dunia dengan sandiwara seperti cintamu.
Yang hanya mempermainkan cintaku.Inikah cinta yang kau berikan?
Agar aku tahu betapa sakitnya luka.
Inikah janji yang kau ucapkan.
Agar aku tahu betapa sakitnya dihianati?.Apakah ini arti kebahagiaan
Yang kemudian menjadi jurang penderitaan?
Apakah ini impian yang ingin kau tunjukan
Perpisahan dan penderitaan?Ya Tuhan.
Kinal.
Apa artri perginya Yona malam ini?
Apa arti diam nya kamu malam ini?
Apa kamu sedang menimang antara aku dan Yona?
"Aku gak pernah berfikir untuk memilih antara kamu dan Yona"
Dia menatapku dengan matanya yang memerah, tanganya dia ulurkan untuk menggapai tanganku, aku diam tak menjawab ucapannya.Dia terlihat menarik nafasnya, matanya ia pejamkan, bersama itu terdengar deru mesin mobil yang berlalu pergi meninggalkan tempat ini.
Ya, itu suara mobil Yona.
"Aku senang bersama Yona, Yona orang yang menyenangkan, aku nyaman dengannya"
"Yona dan kamu itu berbeda"
"Yona memang membahagiakan".
"Tapi kamu..... "
Rasanya aku tidak mau mendengar ucapan nya lagi, rasanya ingin lari dari sini.
Meski hati ini terluka, aku memilih tuk tetap bertahan.
Karna lari pun percuma.
Pada akhirnya aku akan berbalik berlari kearahnya.
Cinta memang mampu membuatku menunggu lama.Malam kau bawalah cintaku
Untuk dirinya yang kini diam menggantung ucapnya.Hujan bawa air mataku, yang mengalir membasuh lukaku, agar dia tau aku terluka.
"Tapi kamu yang membuat aku bahagia"
#TeamVeNalID
"Yona dan kamu itu berbeda"
-Kinal.
