Sudah hampir 4 hari aku menghindarinya, mengabaikan semua panggilan dan chat nya, hatiku masih belum sanggup jika harus dipatahkan lagi, tapi sialnya pagi ini ada latihan gabungan untuk konser graduation ka Melody, ya mau tidak mau, ya harus mau bertemu dengannya karna dia juga salah satu member di group yang sama denganku. Apalagi hari ini Shania tidak bisa hadir aku sudah bisa pastikan pasti dia yang akan menggantikan Shania, dan mau tidak mau aku harus melihatnya lebih lama karna biasanya sehabis latihan, staff selalu meminta evaluasi dengan kita. Ya kapten dari tiap team.
Dan sekarang aku sudah berada di teater untuk melakukan latihan, rasanya jerit itu telah menjadi jerat
pada kakiku yang hendak melangkah. Sayang gerakan tangan nya lebih dulu membuat aku terhenti. Aku menghembuskan tanganku kalah."Mau kemana? Latihan udah mau mulai." Katanya masih memegang tanganku.
"Bukan urusan kamu."
"Kamu kapten Yona, jangan hanya gara-gara gak mau ketemu aku, kamu jadi telat hadir."
"Siapa juga yang mau pergi." Ucapku malas. Abis dia sok tau.
"Kalaua gak mau pergi trus mau kemana?"
"Bukan urusan kamu, minggir!" Aku melepaskan genggaman nya, melangkah meniggalkannya.
"Pergi aja, aku bisa bahagia dengan atau tanpa kamu."
Iyalah bisa bahagia tanpa aku, kan masih ada Veranda!
Aku tidak perduli akan ucapan nya, melanjutkan langkahku semakin masuk ke dalam teater.
"Tapi jangan berani-berani menerima bahagia yang bukan dari aku, Yona."
"Maksudmu?"
Terpaksa aku berbalik menghentikan langkahku, aku Menatapnya yang kini tersenyum padaku.
"Gak maksud apa-apa."
"Aku gak boleh bahagia sama yang lain tapi kamu bisa bahagia sebebas kamu sama yang lain gitu maksud kamu?"
Dasar egois!
"Bukan begitu, sekarang aku tanya, emang kamu bisa bahagia tanpa aku?"
Bisa kok! Jawab bisa Yona!
Dan aku hanya diam tak menjawab ucapannya.
Ah, aku gak bisa Kinal!
"Gak bisa kan?"
Wanita yang sekarang cengangas-cengenges itu bukan wanita seutuhnya!
Dasar gila!Dia melangkah mendekat ke arahku, menyentuh ujung bibirku menariknya.
"Senyum sayang""Senyum sayang.. senyum sayang. Mbahmu!" Ucapku mengulang. Ucapannya dan menepis tanganya.
Dia hanya cengegesan, kemudian merangkul tubuhku yang memang lebih kecil darinya.
"Udah tua, jangan buat kerutan di wajah kamu makin banyak, nanti gak lucu lagi."
halah bodoamat!
..
.
.Tetap saja aku tidak bisa pahami
kisah yang berjalan dan bergerak
tenang dalam keheningan
menuju sifat kemisteriusannya, dia memang tidak bisa ditebak, saat harapanku mengendur dan ingin menyerah saja tapi dia selalu memeberi hal kecil yang manis yang membuat aku semakin jatuh pada harapan nya yang kosong.Egois memang, dia egois mengurungku dalam ketidakpastian ini, terkadang marah melihatnya
hanya karena sebuah keingintahuan
yang memutar dalam kepribadianya dan semua itu kulakukan
hanya untuk membenarkan
apa yang menjadi bukti
disetiap khayal-khayalku.Dia selalu bisa membuat orang disekitar nya merasakan bahagia, mungkin bukan hanya aku yang terprosok akan harapannya tapi banyak yang lain nya ntah siapa itu. Aku tidak ingin memgetahuinya. Latihan sekarang sedang berlangsung aku berada dibarisan belakang dan dia ada dua baris didepanku, wajahnya yang serius jauh dari kata menyebalkan seperti tadi, apalagi jika sudah menggodaku, dia sangat menyebalkan,
Tapi aku menyukainya.
Menyukai setiap perlakuannya terhadapku, walau mungkin dia tak bersikap semanis seperti dia bersikap pada Veranda, tapi bagiku itu sudah cukup membahagikan.
Latihan selesai, aku sedang duduk mengatur nafasku. Umurku yang memang sudah tidak muda lagi membuatku lebih cepat gampang capek dibanding yang lain.
"Capek ya?" Dia duduk disebelahku.
"Iya."
"Minum dulu nih"
Aku menolehkan kepalaku sebelum aku menerima minuman pemberian nya.
"Mamski!"
"Nih minumnya."
"Gak bisa, gak bisa, Yona udah mau minum punya gw!"
Kinal menyingkirkan tangan Feni yang menyodorkan minuman padaku.
"Idih umi apaan sih, orang tadi ka Yona nitip sama aku kok."
"Makasih Fen" ucapku pada Feni langsung meneggak minuman yang diberi Feni.
Dia menghela nafasnya harus mengalah pada Feni.
"Saktia! Minuman lo gw balikan Yona gak mau!"
"Mana sini? Lagian ini minuman buat Shanju, dia malah gak dateng heu, gak sudi gwnya juga di minum ka Yona."
Geli rasanya melihat Saktia yang sekarang memang sedang gencar-gencarnya mengejar Shania.
"Kaya nju bakal mau aja deh."
Kinal pun memberikan minuman nya tadi pada Saktia, mengibaskan tangannya agar Saktia pergi."Hari ini nginep ya?"
Aku menoleh pada Feni, kemudian menggeleng.
"Gak deh pulang aja."
"Yah nginep dong, aku ada tugas, bantuin.
"Nginep ya? Ya ya?"
"Iya."
Aku liat dia juga tersenyum.
Bersambung.
#TeamVeNalID
Aku mau namatin cerita ini, btw part ini ditulis sebelum Feni bilang kalau mamskinya nginep 😋
