Andra membuka kaca helmnya, berusaha berbicara kepada Athala dengan berteriak.
"Thal makan yuk?"
"Ayo, makan pecel aja gimana yang dekat taman itu loh"
"Apa?"
"Pecel"Andra melajukan motornya menuju tempat pecel di dekat taman. Sesampainya Athala turun, lalu melepas helmnya dan langsung memasuki tempat makan pecel yang lesehan. Andra melepas helmnya, dia bersender pada motornya dan menggelengkan kepalanya.
"Biasanya cewek pasti ngajaknya ke restoran mahal, ini minta ke pecel, seneng banget lagi"
"Andra sini"Athala memanggil nama Andra, Andra masuk dengan tersenyum dan duduk lesehan di samping Athala.
"Lo mau pesan apa?"
"Samain"
"Mang dua ya kaya biasa"
"Siap neng"Andra tersenyum ke Athala dan Athala membalas senyuman Andra.
"Lo biasa makan disini?"
"Iya ini tempat langganan gw, enak tau Ndra makanan disini tuh"Andra menepuk puncak kepala Athala dan mencium aroma rambut Athala dari samping.
"Ini neng pesanannya, sama pacar ya neng? Ganteng neng cocok sama neng"
"Bisa aja mang"
"Ya udah silahkan di makan mamang mau ngelayanin yang lain"Athala mulai makan, tangannya sangat lincah dalam makan, Andra terus saja tersenyum.
"Andra makan, mau gw suapin? Aaaaa"
"Jorok"Andra menyingkirkan tangan Athala dari depan mulutnya, tapi Athala mendekati tangannya lagi ke mulut Andra.
"Gw udah cuci tangan di air kobokan tadi , buruan aaaa"
Andra membuka mulutnya lebar, Athala memasukkan nasi beserta lauknya.
"Enakkan?"
"Iya lagi dong Thal suapinnya"
"Sini aaaa"Athala memasukan nasi dan lauknya ke mulutnya sendiri, Andra menaikkan satu alisnya.
"Oh jadi gitu"
Andra menggelitiki perut Athala sampai Athala ingin menangis saking gelinya.
"Ampun Ndra, ga lagi-lagi deh "
"Biarin, rese sih lo"Andra belum berhenti menggelitiki perut Athala, jadi Athala menjambak rambut Andra yang rapih dan berwarna kecoklatan. Andra meringis kesakitan ketika Athala menjambak rambutnya.
"Duh sakit tau sadis banget sih, lagian jorok banget sih, itu tangannya ada nasinya"
Andra mencekal tangan Athala dan menarik Athala ke dalam pelukkannya, Andra menghirup rambut Athala yang beraroma buah.
"Lepasin, malu-maluin tau ga?"
"Biarin kalau sama lo malu-maluin juga ga pp"
"Ya udah sana sendiri aja, gw ogah"
"Oh gitu, kalau gw sama cewek lain ga pp nih?"
"Terserah, gw ga peduli"Andra melepaskan pelukannya dan menatap Athala tajam. Athala yang ditatap tajam hanya mengerutkan keningnya.
"Kenapa lo?"
"Lo ga marah gw sama cewek lain?"
"Ga ngapain juga, itu hak lo gw ga bisa ngelarang lo buat dekat sama siapa pun"Andra memakan makanannya dengan tergesa-gesa hingga dirinya tersedak makanan. Andra terbatuk-batuk, Athala memberikan asal air kepada Andra. Namun Andra tambah kesal ketika melihat air yang diambil itu air kobokan.
"Thal, ya kali gw minum air kobokan"
"Eh maaf"Athala ingin tertawa tetapi ditahannya karena tak ingin membuat Andra tambah kesal, Athala mengambil air untuk minum bukan lagi kobokan.
"Ini beneran"
"Iya tau"Andra mengambil gelas di tangan Athala kasar dan meminumnya dengan sekali tegukkan.
"Ngapain ngelihatin? Katanya ga peduli?"
"Ya udah, mang mau bayar ini berapa?"
"Gw aja yang bayar"Saat Andra melihat Athala yang ingin membayar langsung saja Andra mengambil alih untuk membayar makanan. Athala langsung pergi begitu saja meninggalkan Andra dia berjalan ke arah taman.

KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Aneh (END)
Teen Fiction"Kalau gue menang tanding basket sama sekolah lo, lo harus mau jadi cewek gue dan gue gak menerima penolakan" "Siapa lo?" "Andra Ardiansyah calon pacarnya Athala Anastasya" "Gila" "Bye gue pergi dulu ya, jangan kangen nanti juga kita ketemu lagi k...