Acara ulang tahun SMA Merpati sudah selesai, acaranya pun sudah ditutup, tamu undangan sudah bubar, tersisa anggota OSIS yang sedang bersih-bersih dan beres-beres.
"Untung kita acaranya cuman di satu tempat jadi beres-beresnya juga cepat"
Andra setia menunggu Athala yang sedang membereskan aula bersama anggota OSIS lainnya. Andra mendekati Athala yang sedang membungkuk namun kesusahan karena rambutnya yang tergerai. Andra merapihkan rambut Athala, membuat Athala refleks menegakkan tubuhnya.
"Mau apa?"
"Bentar"
Andra mengeluarkan ikat rambut berwarna biru muda dari saku jaketnya dan mengikat rambut Athala.
"Udah gak ribet kan?"
"Thanks"
"Gue bantu ya?"
Sebelum Athala menjawab Andra sudah mulai membantu Athala dan anggota OSIS lainnya. Tidak terasa aula sudah seperti semula.
"Oke thanks buat kerja keras kalian, tanpa kalian acara ini gak akan berjalan, kalian boleh pulang karena kalian pasti lelah beberapa hari ini"
"Thanks ketos"
Semua anggota OSIS tersenyum pada Athala dan Evan, satu persatu dari mereka pulang.
"Ayo Ndra kita pulang!"
"Ayo"
"Oh iya Zulfa mau ikut gue?"
"Biar Zulfa sama gue aja Tha"
"Oh oke Van, Zulfa gue duluan"
"Oke"
Andra menekuk wajahnya, Athala melihat perubahan dari wajah Andra.
"Kenapa?"
"Apanya?"
"Muka lo"
"Emang muka gue kenapa?"
"Ditekuk gitu"
"Biasa aja, ayo masuk"
Athala dan Andra masuk ke mobil selama perjalanan pulang hanya keheningan yang menemani mereka. Sesampainya di rumah Athala, Andra diam saja tidak seperti biasanya menggoda atau mengusili Athala.
"Ndra kenapa?"
"Tha kalau suatu hari lo tau tentang keadaan keluarga gue yang sebenarnya, apa lo akan ninggalin gue? Gue tau lo masih belum cinta ke gue, tapi gue mohon jangan tinggalin gue, jika suatu hari nanti lo tau tentang keadaan keluarga gue"
Andra menatap Athala serius dan menggenggam kedua tangan Athala.
"Ndra, walaupun gue belum cinta sama lo, gue akan usahain selalu ada buat lo"
Athala tersenyum dan memeluk Andra, tangannya menepuk-nepuk punggung Andra.
"Thanks Tha"
"Ehem"
Tiba-tiba saja ada yang berdehem, Athala melepaskan pelukannya pada Andra dan melihat Fero yang berdiri di belakangnya sambil melipat kedua tangannya di depan perut. Athala yang melihat Fero langsung berlari ke arah Fero dan Fero langsung memeluknya.
"Kapan kamu pulang?"
"Baru aja"
"Duh panas banget ya disini?"
Andra menyindir kedua orang yang sedang berpelukan di depan matanya. Fero mendengar omongan Andra, lalu melepaskan pelukannya pada Athala, dia menajamkan penglihatannya.
"Wah lo kan cowok yang nyolot waktu itu"
Tuding Fero kepada Andra, Andra hanya memutar bola matanya malas.
"Oh iya kak, dia Andra"
"Andra ini kak Fero"
Baik Andra ataupun Fero hanya berdiam diri enggan untuk memperkenalkan diri masing-masing.
"Kok kalian diam aja sih? Salaman gitu"
"Ogah"
Andra dan Fero menjawab bersamaan, mereka menatap dengan tatapan saling tak suka. Athala yang kesal masuk ke dalam rumah. Andra dan Fero yang melihat Athala masuk langsung mengikutinya ketika di pintu mereka berebut untuk masuk bahkan saling berhimpitan di pintu.
"Gue duluan"
"Heh cowok nyolot gue duluan"
"Ada juga yang tua ngalah sama yang muda"
"Apa lo bilang?"
"Tua"
"Kalian lagi ngapain?"
"Eh tante sama om"
Baik Andra ataupun Fero langsung menyalami ayah dan ibu Athala.
"Ayo masuk ngapain disini?"
"Iya tante"
Mereka masuk ke dalam rumah Andra dan Fero dipersilahkan duduk di ruang tamu.
"Tante sama om tinggal dulu"
"Iya"
Sepeninggalan ayah dan ibu Athala, Andra dan Fero menatap sinis satu sama lain.
"Ngapain lo disini?"
"Ya main ke rumah cewek gue lah"
"Emang siapa cewek lo?"
"Ya Athala lah"
Athala datang ke ruang tamu, Fero langsung menarik Athala duduk di sampingnya, dia ingin mengintograsi Athala.
"Tha, kamu pacaran sama cowok nyolot ini?"
"Iya"
Andra tersenyum kemenangan, Fero menatap Andra tajam.
"Sampai lo nyakitin Athala, lo akan berhadapan sama gue"
"Oke, Tha gue pulang ya, nanti pukul 7 malam gue jemput"
"Iya"
"Orang tua lo mana Tha?"
Orang tua Athala turun dari lantai dua, Andra lansung mendekati mereka dan pamit pulang.
"Buru-buru sekali nak Andra"
"Iya tante, tapi nanti malam Andra boleh ngajak Athala jalan om, tante?"
"Boleh asal jangan pulang malam-malam"
"Terimakasih, kalau gitu saya pamit pulang"
Andra menyalami keduanya. Athala mengantar Andra ke depan pintu, Andra tersenyum lalu pergi meninggalkan kediaman Athala. Athala masuk lagi, Fero sedang berbincang dengan ayahnya.
"Kak Fero cepat banget ke luar kotanya?"
"Ya, tapi lusa juga aku ke luar kota lagi"
"Sibuk banget kayanya kamu Ro"
"Iya om, saya ada tugas kuliah yang mengharuskan ke luar kota, maaf om saya gak bisa lama-lama disini saya pamit om"
Fero menyalami orang tua Athala, dia pulang dengan rasa lelah dan kesal.
Hayoh tebak kenapa Fero kesal?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Aneh (END)
Teen Fiction"Kalau gue menang tanding basket sama sekolah lo, lo harus mau jadi cewek gue dan gue gak menerima penolakan" "Siapa lo?" "Andra Ardiansyah calon pacarnya Athala Anastasya" "Gila" "Bye gue pergi dulu ya, jangan kangen nanti juga kita ketemu lagi k...