Athala berlari sampai parkiran rumah sakit lalu Athala masuk kedalam mobilnya, sesaat dia menempalkan dahinya disetir. Kemudian, Athala melajukan mobilnya keluar parkiran rumah sakit dan memacunya dengan kecepatan diatas rata-rata.
“Harusnya lo kasih tau apa salah gue Ndra”
“Biar gue perbaiki kesalah gue”
“Ga seharusnya lo sama Din…”
“Gue ga kuat”
“Kenapa orang-orang yang gue sayang satu persatu ninggalin gue”
Zulfa yang berlari bersama Evan sudah kehilangan jejak Athala, mereka memutuska untuk menuju rumah Athala karena mereka yakin Athala berada di rumahnya. Tidak membutuhkan waktu lama mobil yang dikendarai Evan sudah terparkir dihalaman rumah Athala. Zulfa langsung menerobos masuk kedalam rumah Athala.
“Kok Zulfa ada disini? Bukannya kata Athala kalian mau jenguk Andra?”
“Iya tadi tan, Athala dimana tan?”
“Loh kok nanya tante?”
“Jadi Athala belum sampai rumah?”
“Belum. Memang ada apa sih? Kalian duduk dulu dan coba jelaskan ke tante”
Ibu Athala duduk diikuti Zulfa dan Evan. Zulfa menatap Evan, Evan yang mengerti membuka suara.
“Maaf tan sebelumnya. Jadi, gini tadi kita kan jenguk Andra. Tapi, Andra ngusir kita terutama Athala”
“Kok bisa?”
“Karena Andra benci Athala tan”
Kali ini Zulfalah yang membuka suara karena Evan memang tidak tau apa permasalahannya.
“Benci? Bukannya yang tante tau mereka menjalin hubungan dengan sangat baik?”
“Kita juga ga tau, Athala aja ga tau tan, Andra ga menjelaskan kesalahan Athala apa. Tapi, yang Zulfa yakinkan ada suatu masalah besar dan yang menyakitkan bagi Athala, Andra dekat dengan Dini sedangkan dia sendiri masih menjadi pacar Athala tan”
“Mungkin Athala butuh sendiri, kita tunggu saja Athala pulang”
“Kalau Athala ga pulang gimana tan?”
Zulfa mulai terisak dia tidak tega melihat sahabatnya terluka seperti ini.
“Zulfa sayang yakin Athala akan pulang dan dia akan baik-baik saja, kalian duduk saja dulu disini akan tante buatkan minuman untuk kalian”
“Terima kasih tan”
Ibu Athala sendiri pun gusar dia khawatir akan keadaan Athala yang entah keberadaannya ada dimana, ibu Athala hanya berusaha tenang didepan Zulfa dan Evan agar mereka tidak semakin cemas.
“Van, aku takut Athala kenapa-kenapa”
“Ssstt ga boleh gitu kita berdoa saja semoga Athala segera pulang dan dia baik-baik saja”
Hingga pukul 17.00WIB Athala tidak kunjung pulang ke rumah, mereka semua harap-harap cemas terutama ayah Athala yang baru saja pulang dari kantor dan mendapatkan kabar buruk tentang Athala.
“Ayah akan cari Athala”
“Ibu ikut”
“Ibu di rumah saja”
“Ayah”
“Ibu di rumah saja takut-takut Athala pulang tidak ada siapa pun di rumah. Nanti, ibu juga jaga kabari ayah”
“Biar Evan yang ikut mencari om, Zulfa kamu temani tante di rumah”
“Iya hati-hati”
Ayah Athala dan Evan mencari ke tempat-tempat yang biasa Athala kunjungi saat sedih. Tapi, mereka belum berhasil menemukan keberadaan Athala dari rumah pun belum ada telepon tandanya Athala belum pulang.
“Om kita cari kemana lagi?”
“Om juga tidak tau, semua tempat kita kunjungi”
“Mungkin om lupa ada tempat lain?”
“Tidak ada tadi itu tempat terakhir”
“Lalu Athala kemana? Sudah pukul 22.15 WIB”
“Lebih baik kita pulang, jika Athala malam ini tidak pulang kita laporkan pencarian ke polisi”
“Baik om”
Ibu Athala lemas ketika suaminya tidak pulang bersama Athala, hampir saja ibu Athala terjatuh Karena pingsan jika tidak ditopang Zulfa. Ayah Athala langsung mendekat dan membopong tubuh ibu Athala kedalam kamar. Zulfa dan Evan yang khawatir mengikuti langkah ayah Athala ke kamar.
“Tolong jaga sebentar, om akan menelepon dokter”
“Baik om”
Ayah Athala sedikit menjauh untuk menelepon dokter keluarga mereka, Zulfa berusaha membangunkan ibu Athala. Tidak lama dokter datang dan memeriksa keadaan ibu Athala sedangkan ibu Athala sendiri meracau memanggil-manggil nama Athala.
Setelah memeriksa dokter pun pergi, Zulfa dan Evan terlihat sangat lesu.
“Zulfa istirahan di kamar Athala, Evan di kamar tamu”
“Ga om Zulfa mau nunggu Athala pulang”
“Nurut sama om, nanti kalau Athala pulang om akan bangunkan kalian”
“Baik om”
Ayah Athala terus menunggu Athala di ruang tamu hingga tak terasa jam sudah menunjukan pukul 1 dini hari.
“Kamu kemana Thal, ayah khawatir semoga kamu baik-baik saja”
Ayah Athala juga mencoba menelpon Athala berulang kali tapi handphonenya tidak kunjung aktif.
Kegusaran semakin menjadi ketika waktu sudah menjelang subuh artinya Athala tidak pulang seharian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Aneh (END)
Teen Fiction"Kalau gue menang tanding basket sama sekolah lo, lo harus mau jadi cewek gue dan gue gak menerima penolakan" "Siapa lo?" "Andra Ardiansyah calon pacarnya Athala Anastasya" "Gila" "Bye gue pergi dulu ya, jangan kangen nanti juga kita ketemu lagi k...