Rasa itu hadir begitu saja sejak pertama kali aku melihatnya, dia yang sebelumnya tidak pernah aku kenal, karena rasa cinta datangnya tak terduga, dan pada siapa saja.
~Andra Ardiansyah~Kedua team basket antara SMA Karya dan SMA Cahaya bersalaman kali ini pertandingan dimenangkan SMA Karya biasanya SMA Cahaya tidak pernah terkalahkan dalam pertandingan basket namun kali ini kalah karena kapten team basket SMA Karya memang luar biasa.
"Selamat bro, lo kapten terkeren yang pernah gue kenal"
"Lo juga keren"
Kedua kapten team basket saling melemparkan senyum ketulusan tanpa ada amarah pada keduanya.
"Gue duluan ya"
"Oke"
Andra pergi meninggalkan lapangan, mencari seseorang yang sangat ingin ditemui.
"Permisi"
"Gila dari deket ganteng banget"
Andra hanya membalas dengan senyuman.
"Ada yang tau Athala dimana?"
"Athala ketos?"
"Iya"
"Kayanya dia tadi ke ruang OSIS sama kak Fero iya gak sih?"
"Iya deh kayanya"
"Fero? Ruang OSISnya dimana?"
"Iya. Lo dari sini lurus aja nanti ada belokkan lo belok kanan"
"Thanks"
"Keren banget sumpah"
"Btw ngapain ya dia nyariin Athala?"
"Mana gue tau"
"Gue juga gak tau"
"Apa lagi gue"
Andra berlari menuju ke ruang OSIS, ada perasaan aneh ketika dia mendengar nama Fero, seperti rasa terbakar di dalam hatinya namun entah bagaimana rasa itu hadir.
Di ruang OSIS Athala sedang sibuk dengan berkas-berkas OSIS sedangkan Fero fokus menonton berita pada televisi yang ada di ruang OSIS.
Tok..tok...tok....
"Masuk"
"Thala, team basket SMA Karya menang si Andra pasti bakalan nyariin lo kesini"
Athala diam tak bergeming sedikit pun, dia tetap fokus dengan berkas-berkasnya.
"Athala gue lagi ngomong dengerin kek"
"Hm"
"Gue yakin Andra bakalan benaran nembak lo, gue pengen deh kaya lo"
"Andra siapa?"
"Allahu Akbar"
"Andra siapa?"
Fero mengulang pertanyaannya tanpa menghiraukan keterkejutan Zulfa karena dirinya.
"Ngagetin gue aja lo kak"
"Lagian lo ngomong tanpa ada jeda, nyerocos mulu lo"
"Heheh maaf kak"
"Oh iya tadi lo bilang nembak Athala?"
"Iya jadi tuh Andra kapten basket SMA Karya bilang kalau team dia menang...."
Athala menatap tajam Zulfa bersamaan dengan ketukan pintu.
Tok..tok...tok....
"Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumsalam"
"Siapa sih ganggu aja"
Zulfa ingin membuka pintu tapi dicegah oleh Fero.
"Biar gue yang buka"
Fero membuka pintu dan berdirilah sosok cowok berseragam basket. Andra menautkan alisnya dia ingat bahwa sosok yang membukakannya pintu adalah cowok yang bersama Athala di lapangan tadi saat dia bertanding dan Fero menatap Andra datar.
"Siapa lo?"
"Gue Andra, Athalanya ada?"
"Ada perlu apa?"
"Bukan urusan lo emang lo siapanya dia?"
"Lo ditanya kok nyolot sih?"
"Terserah gue, gue ini yang nyolot. Masalah buat lo?"
"Jelas masalah"
Athala dan Zulfa yang mendengar keributan di depan pintu langsung mendekati pintu.
"Ada apa sih?"
"Ini anak nyolot banget"
Andra tersenyum ketika melihat Athala datang.
"Athala gue mau ngomong sama lo"
Athala menautkan kedua alisnya dengan kedua tangannya yang dimasukkan pada kedua saku almamaternya.
"Ayo"
Andra tidak menyangka akan semudah ini untuk berbicara pada Athala.
"Thala kamu mau kemana?"
"Sebentar nanti aku balik lagi"
Deg
Mendengar aku-kamu yang keluar dari mulut Athala dan Fero membuat Andra berhenti berjalan, Athala yang merasa Andra berhenti berjalan menengok ke belakang."Kenapa?"
"Aku-kamu? Kamu sama Fero?"
"Iya"
"Sejak kapan?"
Athala menautkan kedua alisnya tanda dia bingung dengan apa yang diucapkan Andra.
"Thal, lo dicariin Pak Fauzan"
"Iya"
Athala meninggalkan Andra yang masih terdiam ditempatnya. Andra benar-benar tidak tau mengapa Andra memiliki rasa itu tiba-tiba apalagi ini terbilang sangat cepat dia memiliki rasa itu pada Athala seseorang yang baru dia temui kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Aneh (END)
Teen Fiction"Kalau gue menang tanding basket sama sekolah lo, lo harus mau jadi cewek gue dan gue gak menerima penolakan" "Siapa lo?" "Andra Ardiansyah calon pacarnya Athala Anastasya" "Gila" "Bye gue pergi dulu ya, jangan kangen nanti juga kita ketemu lagi k...