Andra duduk di atas motor sportnya yang berwarna hitam, kedua tangannya dia masukkan ke dalam saku jaket bombernya yang berwarna hitam, ujung kaki kanannya yang terbalut sepatu sneaker berwarna putih bersih dia ketuk-ketukkan pada aspal.
"Ternyata nunggu itu capek juga ya"
Andra sumringah dan menegakkan badannya ketika melihat segerombolan siswa keluar dari gedung SMA Merpati, artinya seorang cewek yang dia tunggu-tunggu pun akan keluar. Andra melihat Athala yang berjalan bersama Zulfa, Zulfa menyadari keberadaan Andra maka dari itu Zulfa pamit pulang duluan.
"Thala gue pulang duluan ya, kakak gue udah jemput tuh"
Zulfa menunjuk mobil sedan warna hitam yang tak lain mobil milik kakaknya.
"Kan gue mau nebeng, kak Fero lagi di luar kota gak bisa jemput"
"Lo nebeng sama dia aja"
Zulfa menunjuk ke arah Andra, Andra yang melihat Zulfa menunjuk ke arahnya langsung mendekati Athala dan Zulfa.
"Hai Zulfa"
"Hai juga, gue duluan ya gue titip sahabat gue, awas aja lo sampai Athala lecet"
"Oke siap"
Zulfa pergi pulang bersama kakaknya.
"Ayo pulang"
"Lo kok ada disini?"
"Jemput lo"
"Gue?"
Athala menunjuk dirinya membuat Andra gemas dan mengacak rambut Athala.
"Iyalah gue jemput lo kan lo pacar gue, udah ayo pulang"
Andra menarik Athala menuju motornya, lalu memakaikan helm pada Athala.
"Gue naiknya gimana?"
"Ya Allah cewek gw gini amat ya? Masa ngebonceng aja gak tau"
"Motor lo tinggi banget"
"Sini tangan lo"
Andra menaruh tangan kiri Athala di bahu kirinya dan Andra memegangi tangan Athala yang ada dibahunya.
"Kaki kiri lo naikin ke pijakan motor"
Athala menuruti perintah Andra untuk menaiki kaki kirinya ke pijakan motor.
"Naik"
"Ribet"
"Biar lo terbiasa mulai besok gue antar jemput lo"
Athala diam menatap punggung kokoh milik Andra. Andra tersenyum di balik helm full face nya, dia menarik kedua lengan Athala dan melingkarkannya di perutnya.
"Biar gak jatuh, kalau jatuh ke hati gue sih gak apa-apa kalau jatuhnya ke aspal berabe"
Athala sebenarnya risih tapi mau bagaimana lagi dia takut jadi mau tidak mau tanganmu tetap melingkar diperut Andra.
Andra mengendarai motornya dengan kecepatan standar.
"Thala bangun udah sampai"
Athala masih bergeming, kepalanya masih di atas bahu Andra dan kedua lengannya di perut Andra, dia tertidur sepanjang perjalanan pulang. Athala yang tidak bangun-bangun pipinya di tepuk Andra tapi Athala tetap tidak bergeming hingga seorang wanita paruh baya keluar dari dalam rumah.
"Athala kenapa?"
"Ketiduran tante"
"Kebiasaan deh Athala, tante minta tolong ya gendong Athala ke dalam, ayahnya belum pulang tante gak kuat gendong Athala"
"Iya tante, tapi maaf tolong tante pegangin Athala dulu sebentar saya mau turun dulu"
Andra yang sudah turun mengangkat tubuh Athala ala bridal style dan membawanya masuk ke dalam rumah.
"Kamu gak apa-apa kamar Athala ada di lantai dua?"
"Gak apa-apa tante"Andra menaiki tangga ke lantai dua di ikuti ibu Athala di belakangnya. Andra menidurkan Athala di kasurnya dan menyelimutinya.
"Nama kamu siapa? Tante baru lihat kamu"
"Nama saya Andra tante"
"Maaf ya jadi ngerepotin kamu"
"Gak apa-apa tante, kalau gitu saya pamit pulang tante"
"Gak mau makan malam dulu"
"Lain waktu aja tan, terimakasih tan"
"Tante yang harusnya terimakasih"
Andra mencium punggung tangan ibu Athala dan diantar sampai ke depan oleh ibunya Athala. Andra pergi meninggalkam rumah Athala dengan senyuman yang terukir di bibirnya.
Pengen dong di komentarin, kasih masukan kek :)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Aneh (END)
Teen Fiction"Kalau gue menang tanding basket sama sekolah lo, lo harus mau jadi cewek gue dan gue gak menerima penolakan" "Siapa lo?" "Andra Ardiansyah calon pacarnya Athala Anastasya" "Gila" "Bye gue pergi dulu ya, jangan kangen nanti juga kita ketemu lagi k...