Penyesalan

2.9K 102 0
                                    

"Ajarkan aku mengingat siapa kamu? Bila kamu memang berarti dihidupku maka ingatkanlah aku untuk mengingat betapa berartinya dirimu"
~Athala Anastasya"

Keesokan harinya Andra menjemput Athala ke rumahnya untuk berangkat ke sekolah bersama.

"Hai Thala"

"Hai Ndra"

"Heheh gue ngerasa beda gitu ya dipanggil Thala"

"Lama-lama juga lo akan terbiasa lagi Tha"

"Thanks you so much Ndra"

"Oke silahkan naik tuan putri"

Athala memperhatikan motor Andra sekelebat bayangan terlintas dalam memori Athala.

Athala memegangi kepalanya yang mendadak pusing.

"Tha lo ga pp?"

"Gue ga pp cuman gue kaya pernah mengalami hal ini"

"Iya pernah Tha, sini tangan kanan lo pegang  bahu kanan gue, kaki kiri lo naikin ke pedal, dan tangan kiri lo sini gue pegangin"

"Thanks Ndra sumpah Ndra gue deja vu"

Andra melajukan motornya menuju ke sekolah namun ditengah jalan mereka dihdang oleh mobil seseorang.

"Siapa Ndra?"

"Ga tau gue, turun dulu Tha"

Athala turun dari motor Andra disusul Andra juga yang turun dari motor, pengemudi mobil pun ikut turun.

"Kak Ray?"

"Di, aku bisa jelasin ke kamu"

"Gue bukan Diandra, gue Athala"

"Kamu tetap Diandra bagi aku"

"Lo seharusnya mengikhlaskan Diandra kak"

"Gue ga akan pernah ikhlas, gue kehilangan Diandra karena lo dan lo harus bertanggung jawab"

"Ray kematian Diandra itu takdir sekalipun Diandra ga sama Athala pada saat kecelakaan kalau memang dia harus meninggal ya meninggal"

"Apa maksud lo?"

Raymond mencengkram erat kerah kemeja Andra, Andra tersenyum sinis sedangkan Athala mencoba menahan tangan Raymond.

"Kak please jangan seperti ini, gue yakin lo orang baik kak, lo cuman belum bisa nerima tiadanya Diandra disamping lo"

"Berisik lo"

Raymond mendorong Athala hingga Athala jatuh.

"Jangan kasar lo sama cewek"

"Di, sorry aku ga sengaja"

Raymond berjongkok didepan Athala mengelus rambut Athala lalu memeluk Athala.

"Tha... Sorry ga seharusnya gue salahin lo karena yang sesungguhnya salah itu gue coba kalau waktu itu gue ga telat ngejar kalian mungkin Diandra masih disini dan lo ga akan amnesia kaya gini Tha"

Air mata Raymond luruh begitu saja, Athala yang tahu Raymond menangis menepuk pundaknya.

"Bukan salah lo kak tapi ini udah takdir, lo ga bisa terus-menerus menyalahkan diri"

"Thanks Tha, gue juga akan bantuin lo agar ingat dengan semua masa lalu lo"

"Thanks juga kak"

Raymond melepaskan pelukannya lalu mengelap air matanya.

"Cengeng lo jadi cowok"

Raymond melotot melihat ke arah Andra.

"Oke, jadi kita sekarang adalah sahabat"

"Gue mau jadi kakak lo aja deh Tha"

"Boleh tuh kak"

"Kalau gue mau jadi pacar lo deh Tha"

"Mau jadi pacar adik gue harus langkahi gue dulu"

Raymond menarik Athala dan mengajak Athala berlari meninggalkan Andra.

"Heh kok gue ditinggal sendirian sih tega lo pada sama gue"

Lalu, Andra berlari mengejar Raymond dan Athala.

Pasangan Aneh (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang