Athala akhirnya memutuskan untuk pulang karena Andra tak kunjung datang.
"Pak saya pulang ya? Terima kasih"
"Iya neng, hati-hati"
Ketika melihat Athala memasuki mobilnya dan menjauh dari sekolahnya Andra mendekati pak satpam.
"Pak, dia udah dari kapan disini?"
"Oh neng yang tadi, udah dari beberapa yang lalu Ndra"
"Ngapain ya?"
"Oh iya dia nyari kamu, kamu tau? Kenapa ga nyamperin?"
"Lagi ga mau aja pak, ya udah saya pamit ya pak?"
"Iya hati-hati"
Sepanjang perjalanan Andra bimbang memikirkan Athala, disatu sisi dia merasa bersalah pada Athala tetapi disisi lain Athala membuatnya mengingat masa lalu yang menyakitkan, apa yang seharusnya dia lakukan.
Andra yang bimbang memikirkan masalahnya dengan Athala tidak menyadari mobil yang melaju kencang dari arah berlawanan, hingga akhirnya Andra tertabrak dan terlempar jauh dengan berlumuran darah.
"Woy ada tabrakan tuh"
"Tabrakan dimana bang?"
"Itu dijalan neng"
Orang-orang berlarian mengkerumuni Andra yang terkulai lemah.
"Andra"
Seorang cewek berteriak histeris melihat Andra terkulai lemah yang tak lain Athala yang tadi sedang membeli makanan di pedagang kaki lima.
"Pak, bu tolong telepon ambulan"
Beberapa waktu kemudian ambulan datang, Athala ikut dalam ambulan menemani Andra. Athala merasa sakit melihat Andra terkulai lemah.
"Andra please buka mata lo, jangan tinggalin gw, gw tau lo kuat, gw akan selalu nungguin lo Ndra, gw cinta sama lo"
Ambulan sampai di rumah sakit, Andra dilarikan ke IGD.
"Mbak tunggu diluar, biar tim medis melakukan pertolongan"
Athala butuh sahabatnya akhirnya dia menelpon Zulfa.
Tak membutuhkan waktu lama Zulfa datang bersama Evan. Zulfa terkejut melihat baju putih Athala berlumuran darah.
"Lo kenapa Thal? Kok baju lo ada darah?"
"Andra, Fa"
"Andra kenapa?"
"Kecelakaan"
"Ya Allah, kok bisa?"
"Fa, jangan ditanya dulu biarin Athala tenang dulu"
Athala teringat sesuatu, dia langsung berlari keluar rumah sakit Evan dan Zulfa berteriak memanggilnya tak dihiraukan, dia memberhentikan taxi untuk menuju suatu tempat.
Tibalah Athala disebuah rumah sakit jiwa. Athala teringat akan mama Andra, Athala ingin memberitahukan keadaan Andra pada mamanya.
"Mbak, yang waktu itu datang sama Mas Andra kan?"
"Iya sus, saya mau ketemu mamanya Andra"
"Oh mari saya antar"
Athala diantarkan oleh suster ke ruangan yang mama Andra. Saat melihat mama Andra, Athala langsung berlari dan memeluknya erat.
"Tante"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Aneh (END)
Novela Juvenil"Kalau gue menang tanding basket sama sekolah lo, lo harus mau jadi cewek gue dan gue gak menerima penolakan" "Siapa lo?" "Andra Ardiansyah calon pacarnya Athala Anastasya" "Gila" "Bye gue pergi dulu ya, jangan kangen nanti juga kita ketemu lagi k...
