"Mana katanya ga takut? Kok mual gitu?"
"Gw takut diketinggian"
"Lo benaran takut?"
Andra hanya menganggukkan kepalanya.
"Ya udah sini gw bantu"
Andra duduk dibangku yang ada dipasar malam.
"Ndra maaf, gw cari minum dulu deh, lo tunggu sini"
"Iya"Athala mencari penjual minum dikeramaian, Andra yang sedang duduk dipanggil oleh anak kecil.
"Kak ini ada titipan"
"Dari siapa?"
"Ga tau"
"Terima kasih"
Anak itu berlari ke keramaian, Andra membuka surat itu."Hallo bro gue mau ngasih tau ke lo, lo inget tentang penyebab kematian ayah lo kan? Penyebabnya ada disekitar lo kalau lo penasaran buka galeri handphone cewek lo, maka lo akan tahu"
"Ndra, ini minumnya"
Athala menyodorkan botol minum pada Andra tetapi ditepis oleh Andra.
"Kenapa? Lo ga suka?"
"Mana handphone lo?"
"Buat apa?"
"Gw bilang mana handphone lo?"
Athala tersentak oleh bentakan Andra, tidak biasanya Andra seperti ini, dengan ketakutan Athala memberikan handphonenya pada Andra. Andra langsung mengecek galeri dan Andra marah ketika melihat dua orang perempuan digaleri.
"Siapa ini?"
"Kakak gw sama gw"
"Oh... Jadi lo? Gw ga nyangka"
"Maksud lo?"Andra mendorong Athala dan menjatuhkan handphone Athala ke tanah hingga layarnya retak. Kemudian, Andra pergi meninggalkan Athala begitu saja. Athala berusaha mengejar namun dia malah jatuh tersungkur.
Athala memberhentikan taksi dan pulang ke rumah, Athala langsung masuk ke kamar dan berusaha menghubungi Andra tetapi Andra tidak mau mengangkat. Akhirnya, Athala memutuskan untuk tidur.
Andra kebut-kebutan dijalan dia tidak percaya atas kenyataan yang Andra ketahui malam ini, hingga Andra memarkirkan motornya disebuah danau yang sunyi.
"Kenapa harus lo Thal, apa yang harus gw lakuin?"
Pagi harinya seperti biasa Athala berangkat ke sekolah, Athala mengendarai mobil sendiri dan ketika melewati gerbang Athala melihat Andra bersama Dini, Andra tersenyum dan merangkul Dini. Athala sakit hati melihat hal tersebut dan Athala berlari memasuki gedung sekolahnya dengan berlinang air mata. Zulfa terkejut melihat Athala menangis disampingnya.
"Thal lo kenapa?"
"Andra tega ke gw"
"Tega?"
Athala menceritakan kejadian semalam dan kejadian digerbang tadi, Zulfa geram mendengar cerita Athala dia langsung bangkit dari duduknya dan pergi untuk melabrak Andra namun nihil digerbang sudah tidak ada siapa pun. Akhirnya, Zulfa memutuskan mendatangi kelas Dini."Woy Dini keluar lo"
"Ada apa ya kak?"
"Jangan so polos deh, lo ngapain tadi digerbang sama si Andra?"
"Kak Andra nganterin aku doang kok kak?"
"Nganter lo?"
"Iya"
"Lo tahu kan Andra itu pacarnya Athala?"
"Loh bukannya mantan ya?"
"Apa lo bilang? Mantan? Mau gw gampar lo?"
"Kak Athala kan selingkuh dari kak Andra"
"Benar-benar mau digampar ya lo"Ketika Zulfa mengangkat tangan akan menggampar Dini tetapi tangannya ditahan oleh seseorang.
"Evan? Lepasin! Gw mau ngasih nih anak pelajaran"
"Dini masuk"
"Lo kok nyuruh dia masuk?"
"Lo ga malu dilihatin adik kelas?"Zulfa melihat sekitar ternyata dia sudah dikelilingi oleh adik kelas.
"Kita bisa omongin nanti, sekarang ke kelas deh daripada lo malu sendiri"
"Thanks Van"
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Aneh (END)
Teen Fiction"Kalau gue menang tanding basket sama sekolah lo, lo harus mau jadi cewek gue dan gue gak menerima penolakan" "Siapa lo?" "Andra Ardiansyah calon pacarnya Athala Anastasya" "Gila" "Bye gue pergi dulu ya, jangan kangen nanti juga kita ketemu lagi k...