Marah

5.3K 214 8
                                    

" Maaf gue marah ke lo, ada alasan kenapa gue marah ke lo karena gue cinta lo dan gak mau kehilangan lo"
~Andra Ardiansyah~

"Mencintai seseorang itu tanpa alasan, gue cinta lo ya ngalir aja kaya air, kalau cinta gue ke lo karena suatu alasan berarti cinta gue ke lo itu bukan ketulusan tapi sebuah kepalsuan dan hanya karena obsesi semata"
~Andra Ardiansyah~


Athala bersama Evan bertos ria dan bernafas lega setelah tampil di acara ulang tahun sekolah mereka. Tiba-tiba Andra datang dan menatap sinis Evan.

"Pergi sana lo waketos"

"Apa-apaan sih lo?"

"Oke gue pergi"

Evan pergi dan berpapasan dengan Zulfa, Evan tersenyum pada Zulfa.

"Apa-apaan lo bilang? Lo yang apa-apaan?"

"Maksud lo apa sih?"

"Jangan pada ribut dong malu"

Zulfa berusaha menengahi antara Andra dan Athala.

"Fa gue minta tolong lanjutin acara, gue ada urusan sama Andra"

"Oke"

Athala menarik Andra menuju koridor lantai dua yang sepi karena acara ulang tahun di adakan di aula lantai tiga.

"Senang lo duet sama si Evan-Evan itu?"

"Maksud lo apa?"

"Lo pura-pura gak tau? Apa emang lo bego sih?"

"Kok lo nyolot sama gue?"

"Evan tuh suka sama lo"

Athala terkejut, dia sungguh-sungguh tidak tau bahwa Evan menyukainya.

"Lo tau dari mana?"

"Dari tatapan dia ke lo"

"Gue gak tau, tapi kenapa lo harus semarah ini sama gue?"

"Lo tanya kenapa? Karena gue cinta sama lo Tha"

Andra mengacak rambutnya frustasi. Athala menahan air matanya agar tidak jatuh.

"Hargain gue Tha sebagai cowok lo, gue gak akan semarah ini kalau gue gak cinta lo"

Air mata Athala tak terbendung lagi Athala terisak. Andra langsung memeluk Athala.

"Maaf Tha"

Athala masih terisak dalam pelukan Andra. Andra mengelus lembut rambut Athala yang tergerai dan menciumi puncak kepala Athala.

"Udah ya nangisnya?"

"Ke...ke...napa lo ci..ci..nta gue?"

"Mencintai seseorang itu tanpa alasan, gue cinta lo ya ngalir aja kaya air, kalau cinta gue ke lo karena suatu alasan berarti cinta gue ke lo itu bukan ketulusan tapi sebuah kepalsuan dan hanya karena obsesi semata"

"Thanks Ndra"

Andra melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Athala dengan kedua ibu jarinya.

"Senyum dong, jangan nangis terus disini gak ada balon ataupun permen"

Athala memukul lengan Andra sambil tersenyum, Andra tersenyum jahil pada Athala.

"Nah gitu dong senyum, tapi harus ada bayarannya"

"Apa?"

"Cium dong pipi gue"

"Gak"

"Kok gitu?"

"Gak mau, lo kan cowok ternyebelin yang pernah gue kenal"

"Yeh gini-gini juga lo suka kan?"

"Gak"

"Buktinya lo nerima gue jadi cowok lo"

"Kan itu karena lo maksa, bukan gue yang mau"

Athala berjalan menjauhi Andra.

"Oh jadi lo terpaksa, ya udah putus aja kalau gitu?"

Athala berhenti berjalan dan menengok ke belakang.

"Ya udah putus aja kalau gitu"

"Seriusan?"

"Ya serius lah, kan tadi lo yang bilang sendiri"

Athala pergi meninggalkan Andra, Andra mengacak rambutnya frustasi, bagaimana bisa dia bilang putus kepada Athala dan Athala sepertinya serius dengan keputusannya.

Pasangan Aneh (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang