Tangis Pilu

3K 125 0
                                    

Tangan pucat mama Andra bergerak mengelus lembut rambut Athala.

"Ada apa?"
"Andra... kecelakaan tan"
"A... An... dra?"
"Andra anak tante butuh tante, Athala mohon"
"Dimana?"
"Rumah sakit, tante ikut Athala ya?"

Mama Andra merespon dengan anggukan, Athala menuntun mama Andra, seorang suster memberhentikan mereka.

"Nyonya Andin mau kemana?"
"Sus anaknya tante Andin kecelakaan saya mau bawa tante ke rumah sakit dimana Andra dirawat, boleh ya sus? Saya janji akan menjaga tante"
"Baik kalau begitu, jika beritahu pihak kami"
"Terima kasih sus"

Athala lega ketika dia dapat membawa mama Andra kehadapan Andra yang terbaring lemah.

"Thal, lo bawa siapa?"
"Mamanya Andra"
"Gw baru tau"
"Hallo tante, saya Zulfa"
"Saya Evan"

Zulfa dan Evan menyalami mama Andra. Suster memanggil keluarga Andra.

"Permisi, dengan keluarga pasien Andra silahkan ke ruangan dokter"
"Saya mamanya"

Athala tersenyum atas respon yang diberikan mama Andra. Mama Andra mengikuti suster menuju ruangan dokter.

"Dok ini keluarga pasien Andra"
"Terima kasih sus"
"Bu begini Andra kekurangan banyak darah kami harus segera melakukan tindakan tranfusi darah namun persediaan di rumah sakit ini sedang habis, saya harap ada dari keluarga yang dapat mentranfusikan darahnya, golongan darahnya AB rhesus negatif"
"Golongan darah Andra sama dengan papanya dan papanya sudah meninggal"
"Athala golongan darahnya AB rhesus negatif kok tan, biar saya saja dok yang donor"

Athala yang terbaring di brankar samping brankar Andra, terus memperhatikan Andra yang terbaring lemah, bukan seperti Andra yang selama ini selalu ceria walaupun menyimpan luka.

"Ndra please bangun, gw yakin lo kuat"

Bruk...
"Evan gw kan udah bilang hati-hati"
"Ya sorry ga sengaja, eh ini foto siapa?"
"Coba sini tante lihat"

Evan memberikan sebuah foto pada mamanya Andra, mama Andra tersenyum kecut ketika melihat foto itu.

"Ini Andra sama almarhum papanya"
"Boleh Athala lihat tan?"
"Boleh, sini"

Athala terkejut melihat foto yang menurut mama Andra adalah foto Andra bersama papanya. Athala seketika menegang, tidak bisa berucap sepatah kata pun.

"Athala kenapa?"
"Athala pamit pulang tan, Assalamu'alaikum"
"Wa'alaikumussalam"
"Tan Zulfa sama Evan juga pamit deh"

Mama Andra menggenggam erat tangan Andra yang pucat.
"Sayang, mama disini kamu harus kuat, kamu harus bangga punya pacar seperti Athala"

Athala sudah sampai rumahnya dia melewati orangtuanya begitu saja. Ayahnya yang tersadar baju Athala berlumur darah dan Athala sepertinya kacau langsung menyuruh istrinya menanyakan pada Athala.

Tok... Tok... Tok...
"Thala ini ibu, ibu boleh masuk?"
"Masuk aja bu ga dikunci"
Ibunya terkejut melihat baju Athala berlumur darah.
"Sayang kamu kenapa? Kok banyak darah dibaju kamu?"
"Darah Andra bu"
"Andra kenapa?"
"Andra kecelakaan, aku sedih banget bu, ini semua salah aku bu"
"Kok kamu bilang begitu?"
"Ternyata Andra menjauh dari Athala beberapa waktu ini karena masa lalu yang ga pernah bisa Athala lupakan bu, ibu tau itukan?"
"Iya, sayang. Kamu bersih-bersih dulu, istirahat nanti kita cerita lagi setelah kamu tenang sama ayah juga"
"Iya bu"

Ibu Athala keluar, dan Athala menuruti perkataan ibunya.

Hayoh masa lalu apa? Penasaran dong makanya baca terus ya! Maaf loh ngaret banget updatenya

Pasangan Aneh (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang