Andra merentangkan tangannya dan meregangkan otot-ototnya ketika mendengar bel istirahat berbunyi. Athala membawa beberapa buku lantas beranjak dari babgkunya.
"Mau kemana Tha?"
"Perpus"
"Gak ke kantin?"
"Males"
"Ok kalau gitu tunggu gue ikut ke perpus"
Athala berjalan duluan ke perpustakaan, Andra menyusul dibelakang Athala. Banyak siswa-siswi yang memperhatikan mereka berdua.
"Kak"
"Ya? Kenapa?
"Kakak kelas 11 Ipa 3 kan?"
"Iya"
"Itu kata Bu Merry perwakilannya aja dari kelas 11 Ipa 3 disuruh ke ruang guru"
"Sekarang?"
"Gak kak, nanti kata Bu Merry kalau bel masuk"
"Oke terimakasih"
Tiba-tiba Andra sudah berada disamping Athala hingga membuat Athala terkejut.
"Ngagetin aja sih"
"Ya kan tadi lo berhenti jadi gue udah dihati lo lah kan walaupun lo diam gue terus melangkah"
Athala langsung terdiam mendengar ucapan Andra. Sedangkan, Andra sendiri tertawa melihat keterdiaman Athala.
"Jangan-jangan benar ya gue udah dihati lo?"
Athala tidak menjawab dan lebih memilih melangkahkan kakinya menuju perpustakaan.
"Doyan banget sih lo ninggalin babang Andra tercinta lo. Untung sayang"
Andra berjalan sambil melambaikan tangannya kepada para penggemarnya sepanjang koridor membuat penggemarnya berteriak histeris.
Andra membelalakan matanya ketika melihat Athala tertawa bersama dengan Raymond didepan pintu perpustakaan membuat Andra kesal seketika.
Lantas Andra mendekati Athala dan merangkul Athala. Membuat Athala terkejut karena tindakan Andra yang mendadak.
"Ngapain lo Ray disini?"
"Ya ke perpustakaanlah"
"Bukannya lo gak suka bau buku ya? Lo kan paling anti ke perpustakaan"
"Kak Ray kan udah kelas 12 ya wajar dong dia ke perpustakaan untuk belajar. Yuk kak belajar bareng"
Ray tertawa meledek lalu masuk kedalam perpustakaan bersama dengan Athala.
"Ditinggal lagi gue, ini lebih parah karena cowok lain"
Lantas Andra menyusul Athala dan Raymond kedalam perpustakaan. Terlihat Athala dan Raymond sedang memilih buku untuk bahan mereka belajar.
Andra hanya mengikuti Athala kemana pun Athala hingga membuat Athala jengah.
"Andra bisa gak sih lo gak usah ikutin gue terus?"
"Gak"
"Kak Ray ini Andra ikutin aku terus"
Athala mengadu pada Raymond membuat Raymond mendekati Andra.
"Bro perpustakaan masih luas lo gak perlu ngikutin Athala terus kan?"
"Athala kan cewek gue wajar dong?"
"Oh ya? Emang Athala masih mau sama lo?"
Raymond tersenyum mengejek kepada Andra. Andra sendiri hanya terdiam saja mendengar pertanyaan Raymond.
"Lo sendiri ngikutin Athala?"
Akhirnya, setelah terdiam Andra menjawab pertanyaan Raymond dengan pertanyaan.
"Loh tadi Athala udah ngejelasin kalau gue kesini mau belajar gak kaya lo yang niatnya cuman ngikutin Athala"
Raymond menepuk bahu Andra lantas melanjutkan mencari buku yang dia butuhkan untuk bahan pembelajaran. Andra yang melihat Athala sudah duduk lantas ikut duduk di kursi yang bersebrangan dengan Athala.
"Tha?"
"Hm?"
"Gue mau nanya"
Athala mengalihkan pandangan dari buku ke Andra. Tetapi, Andra hanya menautkan kedua tanganmu dan menundukkan kepalanya membuat Athala jengah, Athala untuk melanjutkan membaca buku. Tetapi, lagi-lagi Andra memanggilnya.
"Tha?"
"Apa sih Ndra?"
"Gue... masih ada dihati lo gak?"
"Gak dihati Diandra adanya gue gimana dong?"
Tiba-tiba Raymond sudah bergabung dan menyahuti pertanyaan Andra.
"Gue nanya Athala bukan lo, lagian dia Athala bukan Diandra"
"Kalau Athala gak mau jawab gimana? Terserah gue dong"
"Tha jawab"
"Gue gak tahu Ndra"
"Tha lihat mata gue"
"Diandra gak mau mata lo ada beleknya"
"Bisa diam gak sih lo?"
Andra yang kesal ke Raymond akhirnya menggebrak meh membuat siswa-siswi lain melihat kearahnya.
"Selow bro, ini perpustakaan lagian emosian banget lo"
"Andra lo lebih baik balik ke kelas deh kalau mau ribut jangan disini"
"Lo lebih pilih ngusir gue daripada Raymond?"
"Bukan gitu Ndra, lagian kalian kan udah damai kenapa mesti ribut lagi sih?"
"Terserah"
Andra yang sudah emosi mendorong kursi keras hingga membuat suara berdecit, lantas meninggalkan perpustakaan dengan emosi yang membludak. Raymond hanya terkekeh melihat tingkah emosi Andra.
"Kak, jangan kelewatan"
"Kakak cuman bercanda kali Tha dasarnya cowok kamunya aja yang gampang emosian dari dulu juga"
"Cowok aku?"
"Iya"
"Siapa?"
"Ya siapa lagi? Ya si Andra lah emang kamu mau sama kakak lagi?"
Athala hanya menggelengkan kepalanya lantas Raymond mengacak rambut Athala.
"Kakak yakin Tha, Andra itu cowok baik. Kamu jangan kelamaan gantungin dia. Kalau kamu masih mau lanjut ya bilang kalau udah juga ya bilang jangan diam aja. Bukan hanya cewek yang butuh kepastian cowok juga. Ada yang perlu kamu ingat, ada saatnya dimana seorang cowok lelah untuk terus berjuang tanpa kepastian"
Athala hanya terdiam, Raymond memilih melanjutkan membaca bukunya lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Aneh (END)
Novela Juvenil"Kalau gue menang tanding basket sama sekolah lo, lo harus mau jadi cewek gue dan gue gak menerima penolakan" "Siapa lo?" "Andra Ardiansyah calon pacarnya Athala Anastasya" "Gila" "Bye gue pergi dulu ya, jangan kangen nanti juga kita ketemu lagi k...