Bel masuk berbunyi Athala membereskan bukunya begitupun dengan Raymond.
"Perlu diantar gak?"
"Gak perlu kak, lagi pula aku mau ketemu Bu Merry dulu"
"Ok kalau gitu kakak duluan ya?"
Athala hanya menganggukan kepalanya, lantas Raymond meninggalkan Athala. Setelah membereskan bukunya Athala pergi menuju ke ruang guru untuk bertemu dengan Bu Merry.
Ternyata alasan Bu Merry menyuruh perwakilan kelasnya adalah untuk membawakan buku tugas teman-teman kelasnya dan dibagikan, kebetulan setelah jam istirahat itu jam pelajaran Bu Merry.
"Oh iya ini tolong bawakan buku-buku ini ya. Tapi, kamu kuat bawa buku-buku ini sendirian"
"Kuat kok Bu"
"Baik, kamu duluan nanti ibu susul sekalian tolong langsung bagikan saja ya?"
"Baik Bu"
Sesampainya di kelas Athala langsung membagikan buku tugas teman-temanmu dan pada saat nama Andra dipanggil Andra hanya diam saja.
"Andra"
"Ndra buku lo itu, mumpung si Athala yang ngebagiin"
"Lo aja sekalian ambil buku lo Ben"
"Dasar lo, minggir"
Beni mengambil bukunya sekalian buku Andra, Athala melihat ke arah Andra. Tetapi, Andra langsung mengalihkan pandangannya ke arah ponselnya.
Setelah selesai membagikan buku tugas teman-temannya Athala duduk. Tetapi, sebelum duduk Athala melirik ke arah Andra yang duduk tepat dibelakang Athala tetap fokus pada ponselnya.
Beni yang menyadari sikap Andra yang acuh pada Athala memutuskan untuk bertanya pada Andra dengan berbisik.
"Ndra lo lagi ada masalah sama Athala?"
Andra melihat sekilas pada Beni lalu mengedikkan kedua bahunya lantas fokus kembali pada ponselnya.
"Kalau ada masalah mending diomongin jangan diam-diam bae lo pada"
Athala yang mendengar ucapan Beni yang keras lantas menengok ke belakang tatapannya bertemu dengan tatapan Andra. Tetapi, hanya seperkian detik karena Andra memilih untuk mengalihkan pandangannya.
"Maksud lo Ben?"
"Iya lo sama Andra lagi ada masalah kan?"
"Gak deh kayanya"
Bu Merry sudah masuk ke kelas membuat mereka mengalihkan fokusnya pada Bu Merry.
Tidak terasa waktu untuk pembelajaran sudah selesai dan bel pulang pun sudah berbunyi. Kelas Athala sudah bersiap-siap untuk pulang, mereka sedang membereskan barang-barang mereka sendiri.
Saat Andra melewati bangku Athala, Athala menahan Andra dengan memegang lengannya.
"Andra bentar gue mau ngomong"
"Apaan sih?"
Andra melepaskan tangan Athala dipergeleangan tangannya. Athala berdiri disamping Andra, Andra hanya melihat sekilas kearah Athala.
"Apa sih?"
"Kayanya kita perlu ngomong tapi gak disini, bisa?"
"Ya udah"
Mereka pun keluar kelas Athala berjalan terlebih dahulu diikuti Andra dibelakangnya.
Mereka memutuskan untuk mengobrol di taman belakang sekolah. Andra langsung duduk dikursi taman diikuti Athala. Tetapi, mereka hanya diam saja, Athala bingung ingin memulainya dari mana.
"Andra"
"Iya"
"Sorry tau kok gue salah, banyak banget kesalahan yang udah gue lakuin ke lo. Tetapi, lo juga harusnya tau Ndra gue sayang lo. Tetapi, gue gak tau caranya menyampaikan rasa sayang gue ke lo. Gue juga gak mau kaya gini Ndra. Gue berada diposisi yang membingungkan disatu sisi gue pengen sama lo, disisi lain gue takut melukai lo karena kejadian masa lalu yang buat kehilangan ayah lo"
"Iya"
"Iya apa?"
"Gue juga sorry udah gitu ke lo"
"Terus?"
"Gue gak tau, butuh waktu"
"Ya udah thanks Ndra buat semua yang udah lo lakuin ke gue, cuman gue mau pesan jangan berjuang diawal lalu karena lo gak bisa menerima kekurangan orang lain lalu lo diam harusnya lo bisa bilang apa yang perlu lo perbaiki, dan gue juga berharap suatu hari kita bisa selayaknya seorang teman lagi"
Sorry ini udah ending, aku bingung buat endingnya. Sorry kalau endingnya gak jelas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Pasangan Aneh (END)
Teen Fiction"Kalau gue menang tanding basket sama sekolah lo, lo harus mau jadi cewek gue dan gue gak menerima penolakan" "Siapa lo?" "Andra Ardiansyah calon pacarnya Athala Anastasya" "Gila" "Bye gue pergi dulu ya, jangan kangen nanti juga kita ketemu lagi k...