Darkness #3

10.4K 2K 309
                                    

Vote ya.

Dalam dua puluh tahun hidupnya, Je A tidak pernah merasa semenyesal ini karena bertemu lelaki tampan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dalam dua puluh tahun hidupnya, Je A tidak pernah merasa semenyesal ini karena bertemu lelaki tampan. Ia perempuan normal, menikmati ciptaan Tuhan berupa paras tampan seorang lawan jenis jelas tidak akan dilewatkannya. Hitung-hitung cuci mata.

Tapi setelah bertemu dengan Baekhyun dan pekerja-pekerja sialannya itu, entah kenapa ia jadi merutuki lelaki-lelaki tampan.

Dia belum memberi jawaban pada lelaki pengancam itu walaupun Je A sadar bahwa lelaki itu jelas sedang memaksanya untuk menerima perjanjian sinting yang sekarang ada di dalam map di atas ranjang.

Je A menghembuskan napas keras-keras, dia tak habis pikir dengan apa yang ada di dalam kepala lelaki bernama Baekhyun itu karena telah menawarkan sebuah pernikahan pada perempuan asing sepertinya. Well, siapa yang tidak mengakui si Byun Baekhyun itu adalah lelaki yang tampan? Dia itu super tampan, meskipun Je A kesal bukan main tapi dia tidak mau munafik dan menampik kenyataan. Apalagi Baekhyun adalah orang kaya, jadi, seharusnya bukan perempuan miskin dan biasa-biasa saja seperti dirinya kan yang harus di pilih lelaki itu untuk menikah dengannya?

Yeah, meskipun hanya berkontrak. Tapi tetap saja judulnya menikah, menjadi istri Byun Baekhyun.

"Apa jangan-jangan dia betulan menyimpang ya?" celetuknya kesal, hidungnya mengekerut saat mengingat foto yang terjang di atas meja tadi. Otaknya bekerja otomatis merangkai dugaan-dugaannya menjadi sebuah cerita seperti skenario drama.

"Itukan foto lelaki tinggi yang tadi memberiku baju, namanya Chanyeol kan?!"

Je A terus berpikir keras atas pertanyaan-pertanyaan tentang Baekhyun yang berlalu lalang di dalam kepalanya. Lelaki itu punya banyak sisi yang tidak bisa Je A tebak.

Mengingat dua orang paruh baya yang sempat ia lihat tadi, Je A semakin yakin bahwa berhubungan terlalu jauh dengan keluarga ini bukan sesuatu yang baik.

Sungguh, Je A tidak berniat menerima tawaran Baekhyun sama sekali. Tapi bagaimana dengan Sehun? Baekhyun punya kuasa untuk memenjarakan bocah sinting itu. Dan kenapa pula adiknya itu bisa ada di Seoul dan melakukan hal sebodoh itu semalam? Kalau sudah seperti ini kan jadi dia yang susah. Tahu begini, akan lebih baik jika ia tidak melihat apapun. Mendadak Je A jadi khawatir pada ibunya, bagaimana jika ibunya tahu bahwa Sehun jadi brandalan?

Je A mengacak rambutnya frustasi. Ia benar-benar tidak punya ide harus melakukan apa? Semua terlalu tiba-tiba dan tak terduga.

Kepala Je A mendongak saat mendengar pintu kamar itu terbuka. Maniknya membola begitu tahu siapa yang masuk dengan tampang dingin di sana.

Itu Baekhyun.

"Sudah ditanda tangani?"

Je A menggeleng tanpa menatap lelaki itu. Jantungnya sedang berdegup sangat kencang saat Baekhyun mendekat dan meraih map yang ada di balik punggungnya. Maniknya membola secara spontan begitu aroma maskulin yang menguar dari tubuh lelaki di hadapannya itu terhirup oleh indra pernapasnnya.

Darkness - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang