Yoo~yang voment dapet cinta dari saya^^
Apa yang sudah menimpa Han Je A berhasil membuat Baekhyun kehilangan akal nyaris seperti orang gila. Pria itu tidak berhenti berteriak pada dokter yang baginya terlalu lamban untuk mengatasi wanita yang sudah menjadi tanggung jawabnya itu. Pikirannya sudah sangat kusut, tubuhnya masih bergetar karena ketakutan.
Sebagian diri Baekhyun masih menyalahkan dirinya sendiri karena tidak menyadari situasi mengancam disekitarnya. Dan sebagian dirinya yang lain benar-benar ingin merutuki Je A yang dengan bodohnya tidak memberi tahunya sebelum bertindak bak sok pahlawan dengan menjadikan diri sebagai perisai atas serangan itu. Sudah sangat jelas bahwa Je A pasti tahu gerak-gerik pria asing itu sebelum berlari ke arahnya. Dan lihat akibatnya sekarang?
Wanita itu terluka dan meregang nyawa karena luka tusuk diarea rusuknya.
Masih sangat terasa jelas dalam diri Baekhyun saat memeluk tubuh lemah Je A dalam rengkuhannya. Kelopak mata wanita itu tertutup, tidak mengidahkan panggilan-panggilan dan segala ucapannya yang memintanya untuk tetap terjaga. Beruntung ambulan segera datang dan membawa mereka ke rumah sakit.
"Byun Baekhyun!!"
Seruan Minseok hanya mendapat tatapan nyalang dari pria berpenampilan berantakan itu. Rahang Baekhyun mengeras, lalu dengan kasar menarik jaket yang Minseok kenakan. Mencengkramnya erat sebagai pelampiasan atas amarah yang merongrong kuat dalam dirinya. Hingga tanpa aba-aba, kepalan tangannya mengayun kuat dan mendarat tepat dipipi kiri pria Kim itu.
Tidak sampai disana, Baekhyun kembali menarik jaket Minseok agar berdiri. Mengabaikan raut terkejut dan kesakitan dari pria yang bersahabat dengannya sejak lama itu.
"KAU BERMAIN-MAIN DENGANKU?! KENAPA KAU TIDAK MENJAGANYA, BRENGSEK!!" teriak Baekhyun hilang kesabaran.
"Baekhyunㅡaku tidak tahu." balas Minseok berucap sesal sembari meringis ngilu.
"Jaga dia, selalu berada disisinya ㅡjangan lengah saat aku tidak ada, aku sudah mengatakannya berulang-ulang padamu, sialan!" maki Baekhyun penuh penekanan.
"Menjaga satu wanita saja tidak becus! TOLOL!" teriak Baekhyun murka.
Cengkraman Baekhyun menguat. Ia benar-benar merasa sangat marah saat mengetahui bahwa Minseok, Luhan dan semua pelayannya tidak mengawasi Je A seperti perintahnya.
"Byun Baekhyun, kendalikan dirimu!" Sergah Luhan yang menghalangi tubuh keduanya.
Dengan kasar, Baekhyun menghempaskan tangan Luhan dan berbalik mendorong pria itu sampai terhuyung mundur. Amarah yang tergambar pada wajah Baekhyun tidak main-main.
"Aku juga akan menghabisimu jika terjadi sesuatu dengannya! Apa saja kerja kalian?!" Baekhyun terus menguarkan aura murka. Telunjuknya mengarah pada pintu ruang operasi. "Kau lihat akibatnya?! KAU LIHATTT!!!"
"Aku berada didapurㅡaku sama sekali tidak melihatnya keluar kamar." kata Luhan mencoba memberi penjelasan. "Kami juga tidak ingin ini terjadi, Baek."
Minseok mengusap sudut bibirnya yang nyeri dan terluka, lalu mendekati Baekhyun.
"Apa kata dokter? Bagaimana keadaannya sekarang?" tanya Minseok terlihat khawatir.
Sejenak Baekhyun mengatur napasnya agar lebih tenang. Ia tidak bisa berpikir jernih sekarang. Yang ada dikepalanya hanya memikirkan bagaimana kondisi Je A didalam ruang operasi. Bahkan setelah hampir tiga jam, dokter belum juga keluar memberi kabar.
"Lukanya cukup dalam." jawab Baekhyun seadanya.
Suara derap langkah dari Chanyeol menggema di lorong rumah sakit. Napas pria itu berderu cepat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness - Complete
Fanfiction[Complete] Mereka seperti dua sisi mata uang yang berbeda, dua kutub yang berlawanan dan tidak mungkin disatukan. Tapi takdir membuat keduanya terikat, tidak melibatkan dua hati tapi menjanjikan masa depan. Seperti skenario dengan cerita penuh kege...