Vote ya.
"Hyaaaa!! Kau serius aku bisa memilih baju sesukaku?" Tanya Je A tak bisa menekan suaranya.
Tungkainya berjalan menyusuri deretan pakaian branded yang berjejer di hadapannya dengan pandangan terpesona. Mengabaikan pertanyaannya yang bahkan belum mendapat jawaban dari Baekhyun.
Lelaki itu sendiripun sebenarnya tidak berencana menjawab. Ia mengedikan kepalanya, mengisyaratkan pada Luhan untuk mengikuti Je A yang masih sibuk menganga saat memeriksa harga-harga pakaian dihadapannya.
"Lu~ssi, ini mahal sekali." Ucapnya tidak percaya. Ia menolehkan kepalanya pada Luhan yang menatap dress ditangannya.
"Kau bisa membawanya, Baekhyun tidak akan jatuh miskin hanya karena membelikanmu pakaian itu." Celetuk Luhan gemas.
Je A menggeleng, lalu melengos setelah mendorong dress ditangannya pada Luhan. Ia kembali menghampiri Baekhyun yang ternyata sedang bercakap dengan seseorang melalui telepon.
"Katakan pada kakek aku akan datang bersama calon istriku."
Sementara Je A yang mendengar itu spontan menelan ludahnya kasar. Ternyata Byun Baekhyun betulan akan menikahinya.
"Ada masalah?"
Manik Je A mengerjap cepat saat sadar bahwa Baekhyun sudah berdiri tepat dihadapannya. Tatapan tajam itu menghunusnya, menunggu jawaban.
Kepalanya menggeleng dengan raut blank.
"Bukan, itu." Je A menunjuk belakang punggungnya, dan Baekhyun mengikuti arah telunjuk perempuan itu yang mengarah pada Luhan.
Sementara Luhan hanya mengedikan bahu, tidak tertarik menyahut.
"Tuan, bajunya mahal sekali. Ayo beli di distro biasa saja." Jelas Je A menggebu, maniknya melotot saat meraih kemeja biru yang terpajang disampingnya, "Lihatlah, kemeja seperti ini saja mahal sekali. ASTAGA, INI GAJIKU SEMBILAN BULAN."
Kepala perempuan itu bergidik, "Aku akan pikir panjang jika mengidam baju ini saat hamil." Ia melihat Baekhyun dengan mata memicing, "Terburu bayiku lahir."
Dengusan geram Baekhyun suarakan, ia muak dengan pikiran random perempuan di hadapnnya.
"Pilih apapun yang kau mau tanpa melihat harga atau tidak sama sekali." Perintahnya galak, ia membasahi bibir bawahnya sebelum melanjutkan ucapannya.
"Berhenti bersikap kampungan, Luhan dan Minseok akan menemanimu. Aku harus pergi."
Je A merenggut, tapi kemudian mengedikan bahunya, "Pergi kemana?"
"Bukan urusanmu!" Jawab Baekhyun dingin, lalu tatapannya beralih pada Luhan, "Pilihkan dia gaun, besok malam aku akan membawanya bertemu kakek. Awasi dia, aku harus pergi."
"Sendiri?"
Baekhyun mengangguk.
"Tidak Baek, bahaya. Aku akan meminta Junghan menggantikankuㅡ" ucapan Luhan terpotong saat melihan Baekhyun menggeleng.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness - Complete
Fanfiction[Complete] Mereka seperti dua sisi mata uang yang berbeda, dua kutub yang berlawanan dan tidak mungkin disatukan. Tapi takdir membuat keduanya terikat, tidak melibatkan dua hati tapi menjanjikan masa depan. Seperti skenario dengan cerita penuh kege...