Panggilan dari perusahaan saat tengah malam mengharuskan Baekhyun dan Je A bersepakat untuk kembali ke Seoul di pagi buta. Butuh kesabaran ekstra bagi Baekhyun agar bisa membangunkan Je A yang tertidur seperti babi pingsan. Bahkan dengan timpukan bantal pun Je A tetap tak terjaga, jadi jangan salahkan Baekhyun yang harus tega membangunkan istri kontraknya itu dengan cara yang sama barbarnya dengan sifatnya.
"Tulang ekorku sepertinya patah." desis Je A setengah menyindir.
Dibelakang, Sehun terkikik. Tentu saja ia adalah pihak yang bahagia melihat wajah kesal kakaknya itu. Kebetulan sekali, pagi-pagi mendapat hiburan gratis melihat Je A yang mengomeli Baekhyun karena dibangunkan dengan cara tidak hormat.
"Diam kau!" bentak Je A sembari melotot tajam pada Sehun. "Mau kutendang keluar?!"
"Seperti ini mobilmu saja!" balas Sehun tak acuh.
Mendengar jawaban Sehun membuat bibir Je A menukik, membentuk seringai khas mengejek. "Ini mobil suamiku, mau apa kau?!"
Sementara itu, Baekhyun hanya diam. Tidak berniat memperdulikan apa yang diributkan oleh dua bersaudara itu. Otaknya tidak memiliki ruang kosong untuk sekedar memperdulikan hal yang tidak penting.
"Kalian benar-benar menikah?" tatapan Sehun mengerling pada Baekhyun. "Dia mau menikahi wanita sepertimu?" lanjutnya mencibir.
"Gara-gara kau, sialannn!!" Je A memutar tubuhnya meski terlahang seltbelt, berhubung lengannya tidak sampai untuk menggapai Sehun, ia melemparkan sendalnya diwajah adik durhakanya itu.
Sehun berkelit. "Ya! Kenapa gara-gara aku?"
Je A melotot. "Otakmu lama menganggur jadi berkarat ya?! Tentu saja ㅡ"
"Je A." potong Baekhyun cepat.
Panggilan singkat bernada memperingatkan itu berhasil membungkam bibir Je A. Ia cukup terkejut, tapi berhasil mengontrol ekspresi wajahnya agar tidak terlihat aneh. Melihat tatapan Baekhyun yang tak beralih dari jalanan didepan mengartikan sesuatu yang tersirat pada Je A.
"Kalian menikah pura-pura?" tanya Sehun menebak. "Mana surat pernikahannya? Coba lihat."
Baekhyun melirik Sehun dari spion. Keduanya saling beradu pandang sekilas lalu tanpa diduga, Baekhyun mengambil map dan melemparkannya ke arah Sehun yang dengan sigap menangkapnya.
"Kau mendampingi Je A dialtar saat resepsi minggu ini." Baekhyun berkata dingin. "Ibumu akan dijemput oleh Luhan. Aku dan ibumu sudah membicarakannya."
"Hah??" Je A menganga. "Minggu ini? Maksudmu, tiga hari lagi?"
"Ya. Undangan sudah disebar." Jelas Baekhyun lugas.
Tanpa aba-ba, Sehun melongokkan tubuhnya kedepan. Dengan wajah tak percaya, Sehun menelisik raut Baekhyun untuk memastikan bahwa yang didengarnya barusan adalah sebuah candaan. Bagimana bisa Je A, kakaknya yang sungguh dia bersumpah, sama sekali tidak terlihat menarik untuk dipandang mata itu berhasil menikahi pria seberkelas Byun Baekhyun?
"Ya! Kau sedang bercandaㅡAww!!"
Ucapan Sehun terpotong saat Je A menjambak rambut belakangnya dan mendorong kepalanya mundur.
"Kau serius? Apa kakek tahu?"
"Wow? Apa kalian menikah tanpa persetujuan? Han Je A, kau hamil???" sela Sehun masih terkejut.
"Tutup mulutmu Oh Sehun!" bentak Je A murka. Ia kembali menoleh pada Baekhyun yang terlihat santai dan tanpa terlihat merasa melakukan kesalahan.
"Tidak mungkin kakek tidak tahu. Semua sudah ku urus, kau hanya tinggal datang dan berdiri dialtar bersamaku." jawab Baekhyun tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness - Complete
Fanfiction[Complete] Mereka seperti dua sisi mata uang yang berbeda, dua kutub yang berlawanan dan tidak mungkin disatukan. Tapi takdir membuat keduanya terikat, tidak melibatkan dua hati tapi menjanjikan masa depan. Seperti skenario dengan cerita penuh kege...