Darkness #18

6.5K 1.3K 225
                                    

Voment gais^^

Sudah tak terhitung berapa kali Je A mengeluh pada Baekhyun yang kini tengah melingkarkan lengannya dipinggang wanita itu seperti tak melakukan sesuatu yang mengganggu. Berbeda dengan Baekhyun yang terlihat berakting dengan sangat tenang bak seorang aktor terkenal dan ahli memainkan peran, Je A justru nampak sebaliknya. Wajahnya memang tersenyum tapi kegusarannya terlihat jelas hanya dengan sekali pandang.

"Sepertinya istri direktur Byun Baekhyun terlihat lelah."

Je A meringis mendengar itu. Sedikit merasa nyeri di ulu hati karena wajah ingin mengumpatnya nampak jelas dan ketahuan.

"Tidak. AhㅡMaksudnya, sedikit." Balas Je A terkekeh kecil.

Baekhyun menoleh pada Je A yang menukikan sudut alis kirinya seolah berkata 'mau apa kau?' dengan ekspresi sinisnya. Alih-alih menjawab Baekhyun justru berpamitan untuk membawa Je A ke arah keluarga Byun lainnya. Sontak saja Je A mencengkram telapak tangan Baekhyun dipinggangnya dan bergumam tertahan.

"Setidaknya bagian berkumpul dengan keluarga tidak kita lewatkan. Totalitaslah." bisik Baekhyun disisi telinga Je A.

Bibir Je A melengkung saat menbalas tatapan iri para wanita disana. Je A bisa menduga bahwa wanita-wanita dengan sorot memuja pada Baekhyun itu pasti berpikir bahwa pria Byun disampingnya tengah membisikan kata romantis yang memabukkan. Apalagi dengan tubuh keduanya yang saling menempel dan setengah berpelukan ini semakin mendukung akting mereka. Praktis membuat Je A semakin gencar merutuki nama Byun Baekhyun dalam hati.

Romantis? Demi aroma daging panggang diatas meja, Je A justru ingin menyentil leher tak berjakun Baekhyun itu dengan kakinya. Romantis dari mananya? Kalau mereka tahu apa yang Baekhyun lakukan sebenarnya, Je A yakin bahwa wanita-wanita itu akan berpikir bahwa Baekhyun adalah pria yang sudah terlanjur sinting karena terlalu lama hidup sendiri.

"Dasar rubah, tidak sekalian cosplay Naruto?!" gumam Je A lirih.

"Apa?"

"Aku tidak bicara denganmu." ujar Je A sinis yang hanya dibalas tatapan dingin Baekhyun.

Saat keduanya sampai didepan Byun Hwanggi dan beberapa rekan bisnis pemegang saham, Baekhyun memberi salam dengan membungkuk sopan.

"Wah, cucu anda pandai sekali mencari istri. Cantik dan menawan."

Lagi-lagi Je A hanya meringis malu. Benar-benar merasa diatas awan karena terlalu sering mendapat pujian atas tampilannya hari ini. Yah, tentu saja itu membuatnya bangga, setidaknya dia tidak terlihat kontras dengan penampilan Baekhyun. Wajahnya tidak seburuk perkataan Sehun ternyata.

"Selamat atas pernikahan kalian. Awalnya aku benar-benar terkejut karena mendadak sekali, apalagi tidak terdengar kabar bahwa direktur Byun Baekhyun sedang dekat dengan wanita. Tapi aku mengerti sekarang."

Baekhyun hanya diam, menampakan wajah tenangnya. Je A pun ikut diam, penasaran dengan kelanjutan pria berjas mahal didepannya.

"Wanitanya secantik ini, pasti anda menjaganya dari berita publik bukan?" ujar pria itu tertawa renyah.

Je A mengulum senyum tapi dalam hati ingin berteriak 'Sok Tahu!' didepan wajah pria tua itu senyaring mungkin. Setiap mengingat pernikahan palsu yang dilakoninya sekarang selalu sukses membuat Je A geram.

"Ya, Baekhyun memang tidak ingin istrinya terlalu diekspos. Bukankah Je A terlalu cantik untuk menjadi konsumsi publik? Apalagi banyak pebisnis muda yang tidak kalah tampan dari cucuku ini. Benar begitu kan, Baek?" sahut Byun Hwanggi menimpali.

Kepala Baekhyun mengangguk kecil. Lalu menarik pinggang Je A seolah sengaja menunjukan pada pria-pria dihadapannya bahwa wanita yang tertegun disisinya itu adalah miliknya. Sebenarnya Baekhyun mulai muak, tapi seseorang harus melihat apa yang ia lakukan pada Je A seperti sekarang.

Darkness - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang