Darkness #42

6.9K 1.2K 288
                                    

Jangan lupa Voment lurrr^^

Bangun pagi menjadi rutinitas Sehun sejak beberapa hari terakhir. Bahkan, bisa dikatakan ia hampir tidak benar-benar tidur semalaman. Merasa frustasi sendiri karena tidak bisa terlelap dengan tenang, Sehun memutuskan untuk berlari pagi disekitar mansion.

Jam diatas nakasnya sudah menujukan pukul lima pagi. Langit juga sudah mulai terang meski matahari belum benar-benar nampak. Setelah selesai mengenakan sepatunya, Sehun bergegas keluar rumah. Tapi langkahnya menjadi lebih cepat saat melihat sosok Yehwa yang keluar dari pagar rumah sembari berlari.

"Yehwa~ssi!" panggil Sehun berteriak. Tapi ternyata Yehwa tidak mendengar panggilannya karena wanita itu tetap berlari tanpa menoleh.

Merasa penasaran kenapa Yehwa terlihat seperti buru-buru, akhirnya Sehun mengikuti wanita itu. Tapi saat keluar dari pagar mansion, Yehwa sudah tak terlihat keberadaanya. Sehun terus berlari dipersimpangan perumahan menuju arah jalan besar, dan tepat saat itu juga, ia melihat Yehwa menaiki taksi.

"Woah!" Sehun menarik napas dalam-dalam, dadanya terasa engap karena berlari mengejar Yehwa. "Cepat sekali jalannya, kemana wanita itu?"

Sehun tidak menemukan ide lain untuk pertanyaannya. Ada kemungkinan bahwa Yehwa pergi membeli bahan makanan, tapi otak Sehun juga menemukan bantahan berupa pertanyaan.

Kenapa Yehwa harus menggunakan taksi jika ada pengawal yang bisa mengantarnya?

Juga, bukankah jam lima pagi terlalu petang untuk berbelanja ke swalayan?

"Heish, entahlah."

Sementara Yehwa yang tidak sadar bahwa ia baru saja diikuti hanya fokus pada tujuannya. Lagi, setiap kali ia ingin menemui Raechan, ketakutan dan kekhawatiran selalu menyelimuti hatinya. Ia ingat ancaman pria jahat itu setelah ia berinisiatif menyelamatkan Sehun.

'Pengkhianat akan selalu berakhir menyedihkan.'

Satu kalimat, tapi Yehwa bisa menemukan arti yang begitu luas untuk ucapan pria itu. Ya, Yehwa sadar benar apa yang bisa dilakukan pria yang sialnya adalah orang yang ia cintai itu. Kekejamannya tidak main-main, bahkan Raechan yang dicintainya pun bisa terluka karena mencoba mengungkap fakta.

Yehwa menyesal saat mengingat masa lalu. Dulu pria itu tidak jahat, dulu pria itu sangat humoris dan penyanyang, bahkan pria itu menjaganya selayaknya kakak pada adiknya, tapi setelah mengetahui fakta hidupnya yang sebenarnyaㅡdimana dia adalah anak diluar pernikahan anatara kedua orang tua kandungnya, semua membuat kepribadian hangatnya berubah tanpa sisa. Anggapan bahwa Baekhyun dan Kwon Sera lah penyebab penderitaannya membuat dendam tumbuh dalam diri pria itu. Penyesalan Yehwa pun juga karena ia sadar, bagaimanapun ibunya turut andil dalam cerita hidup penuh kegelepan ini. Meskipun tidak secara langsung, tapi ibunyalah yang membuat pria itu bertemu dengan ibu dan ayah kandungnya lagi.

Dia adalah Joo Miyeon istri dari Byun Woojong. Dan ayahnya adalah Byun Wooshikㅡpria yang bagi Yehwa adalah dalang yang seharusnya pantas untuk disalahkan, si angkuh dan sombong yang merupakan anak pertama dari Byun Hwanggi dan tragisnya, adalah kakak dari suami sah dari ibunya. Dia adalah ayah kandung dari Byun Baekhyun.

"Nona, sudah sampai."

Yehwa tersentak saat supir menegurnya. Setelahnya turun dari taksi, ia berjalan ke arah jalan sempit yang mengantarnya menuju pemukiman tempat Raechan disembunyikan. Ia membuka pintu rumah atap yang tidak pernah absen ia kunjungi setiap hari, dan begitu masuk, ia menemukan sosok Raechan yang tidur meringkuk diatas ranjang.

Berhubung Yehwa belum sempat membawa makanan, akhirnya ia memutuskan untuk memasak sesuatu sebelum membangunkan wanita yang bernama asli Han Ji Ae itu.

Darkness - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang