Darkness #9

8.8K 1.8K 303
                                    

Vote ya.^^

"Ya! Ku kira dia gay

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ya! Ku kira dia gay." gumam Je A setelah menghempaskan tubuhnya di atas ranjang. Langit-langit kamar bernuansa putih tengah menjadi pemandangan tunggalnya saat ini.

Perempuan itu bahkan belum membersihkan diri semenjak menginjakkan kakinya di kamar dan memilih merebahkan diri dengan flat shoes yang masih ia kenakan. Hari ini terlalu banyak kejutan yang mampu membuat otaknya yang mamang sudah penuh menjadi bertambah penuh.

"Tunangan? Lalu kenapa gelagatnya seperti lelaki yang tidak pernah suka perempuan?" Ia mendesah gusar, "Sungguh gila, memikirkannya membuatku merasa setengah tahun lebih tua." Je A berputar menjadi telungkup, lalu mengedik dengan mendecakkan lidah.

"Ku kira Chanyeol, ternyata Raechan." Ia menggelengkan kepala karena pikiran negatifnya dulu. Tapi spekulasi negatif tentang Baekhyun tidak sepenuhnya hilang meski lelaki itu berkata bahwa ia pernah memiliki tunangan karena Je A tidak mendapat penjelasan lebih lanjut. Lelaki itu tidak menceritakan apapun, dan itu membuat Je A kembali menduga-duga apa yang sudah terjadi pada kehidupan Baekhyun sebelum bertemu dengannya.

Apalagi perkataan Chanyeol tempo hari masih teringat jelas dan membuatnya kebingungan. Apa wajahnya benar-benar mirip dengan Raechan?

Setelah memejamkan mata dan hampir tertidur akibat berpikir keras, Je A terbangun karena merasa gerah dengan mini dress yang ia kenakan. Ia bangkit dan memutuskan untuk membersihkan diri meskipun itu adalah hal yang sangat ia benci.

Ya, kantuk akan total hilang jika tubuh terkena air, magnet bantal dan kamar mandi benar-benar ujian seperti memilih surga dan neraka. Tapi apa boleh buat, sepertinya mengguyur diri dengan shower adalah hal yang tepat agar tubuhnya kembali segar.

Setelah sepuluh menit membersihkan diri, Je A segera memakai bathrobenya. Tetesan air yang berasal dari rambut panjangnya sampai membasahi lantai dan sama sekali tidak ia perdulikan. Kebiasannya memang sangat buruk, apalagi hidup sendiri di Seoul membuatnya terbiasa bertingkah semaunya.

Omelan ibunya sudah lama tak ia dengar, dan ngomong-ngomong, ia merindukan ibu cerewetnya itu. Ia akan mencari rayuan mengajak Baekhyun untuk ke Busan nanti.

Saat sibuk mencari baju yang kemarin ia beli, suara pintu yang terbuka berhasil merebut atensinya. Maniknya membola setelah melihat sosok yang berdiri disana dengan wajah yang terlihat tak begitu jelas karena minimnya cahaya.

"Baekhyun~ssi."

Napas Je A tercekat ketika menyadari bahwa Baekhyun tengah menatapnya tajam. Berbagai pikiran buruk sedang berlalu lalang di dalam kepalanya, seingatnya dia tidak melakukan kesalahan apapun saat dirumah Byun Hwanggi. Tapi kenapa Baekhyun terlihat marah padanya?

"Tuanㅡ" suara Je A terpotong melihat Baekhyun tak mengidahkan tegurannya, tungkainya spontan menjauhi lelaki yang terus mendekatinya itu dengan lamban ke arah belakang.

Darkness - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang