Berhubung besok adalah hari resepsi pernikahan, Baekhyun memutuskan untuk menghandel semua pekerjaannya di rumah. Sejak semalam, Chanyeol dan dirinya sudah mendekam di ruang kerjanya demi mengurusi berkas-berkas kerja sama yang harus diperiksanya. Bahkan, meskipun hanya tinggal sehari menjelang hari penting seperti ini, Baekhyun sama sekali tidak mau bekerja sedikit santai seperti permintaan Chanyeol ataupun Luhan dan Minseok.
Kepala Baekhyun dan Chanyeol mendongak secara serempak saat mendengar suara pintu ruangan yang terbuka. Perlahan, kepala Je A melongok dari sana. Senyum wanita itu terbentuk lebar saat mendapati ada Chanyeol.
"Aku mengganggu, ya?" Tanyanya diakhiri kekehan ringan.
"Ada apa?" Balas Baekhyun balik bertanya. Ia melepas kaca matanya dan menyandarkan tubuh dikursi kerjanya.
Je A terdiam. Ia menggigit bibir bawahnya saat melihat sorot Baekhyun yang menunggunya bersuara. Alih-alih menjawab, sudut alis kanannya terangkat dengan manik yang mengerling pada sosok Chanyeol yang juga duduk melihatnya. Pergerakannya serupa isyarat yang langsung ditangkap paham oleh pria Byun itu.
"Chanyeol, tinggalkan kami."
Chanyeol menoleh pada Baekhyun dengan ekspresi wajah tidak terima bercampur terkejut. Tapi ia memilih menurut, kemudian berdiri dan meninggalkan ruangan setelah mencibir senyuman lebar yang Je A tunjukan padanya. Lagipula, punggunya juga butuh istirahat. Kedatangan istri Baekhyun itu lumayan menguntungkannya meski ia harus rela memendam rasa penasarannya.
Didalam ruangan, Baekhyun masih menatap Je A yang menunjukan gestur ragu.
"Jika kau berdiri disana hanya untuk diam, sebaiknya keluar danㅡ"
"Itu." Je A memotong ucapan Baekhyun. "Bolehkah aku membeli peliharaan?"
Napas Baekhyun berhembus kasar. Ia memejamkan mata sebagai pelampiasannya agar tidak menggebrak meja atau melakukan sesuatu yang membuatnya marah. Sungguh, jadi hanya karena ini Je A berani mengganggu waktu bekerjanya?
"Boleh ya? Aku butuh teman."
"Hanya karena ini?" Baekhyun menatap garang. "Hanya karena ini kau menemuiku dan meminta Chanyeol untuk keluar? Apa ini sangat penting bagimu karena sungguh, bagiku ini hanya membuang waktuku Han Je A!"
Je A menunduk. Bibirnya berkomat-kamit tanpa suara menirukan ucapan Baekhyun. Dia sendiri sadar bahwa pertanyaannya itu sangat tidak penting tapi sebenarnya ada hal lain yang ingin ia bicarakan. Hanya saja, ia tidak tahu cara mengungkapkannya.
"Keluar!!" Baekhyun memijat pelipisnya saat menunduk. Ia melirik Je A yang masih berdiri kaku ditempatnya. "Kau dengar??! Ku bilang keluar!!"
"YAAA!! Heishhhh!!!" Je A balas berteriak tak kalah nyaring. "Kau ini kenapa suka sekali berteriak???!! Aku tidak tuli dan astagaaa!!!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness - Complete
Fanfiction[Complete] Mereka seperti dua sisi mata uang yang berbeda, dua kutub yang berlawanan dan tidak mungkin disatukan. Tapi takdir membuat keduanya terikat, tidak melibatkan dua hati tapi menjanjikan masa depan. Seperti skenario dengan cerita penuh kege...