Darkness #45

6.4K 1.1K 283
                                    

Voment ya^^

Sejak siang, tepatnya setelah kepulangan Je A ke mansion dengan kondisi yang tidak pernah dia bayangkan, Yehwa terus menatapi pintu tinggi dihadapannya. Disana juga ada Sehun yang duduk diam diatas meja sembari ikut menatapi pintu itu. Mereka sama-sama khawatir karena Je A tidak menanggapi panggilan ataupun sekedar menyahut dari dalam kamar.

"Tuan, bagaimana ini?"

Sehun menatap Yehwa frustasi. Dia pun sama bingungnya. Lantas dia kembali turun dan mengetuk pintu itu sedikit lebih kasar dari sebelumnya.

"Noona, ayolah. Kenapa kau hanya diam?" Sehun berdecak emosi, "Kita kembali ke Busan saja, disini tidak ada gunanya."

Yehwa mencibir dan ingin memaki Sehun karena mengatakan hal yang tidak seharusnya diucapkan disaat seperti ini. Bukannya membantu, pria itu malah semakin memperkeruh suasana. Sebenarnya dia tidak tahu benar apa yang terjadi, tapi dari situasi yang terlihat, itu seperti berhubungan dengan Baekhyun. Yang ingin dia tahu adalah sebab Je A pulang dengan tatapan nanar dan mata sembab, apalagi Sehun sampai mengajak Je A pulang ke Busan, itu jelas bukan masalah biasa.

"Nona? Tolong jangan membuatku khawatir, bukalah pintunya sebentar agar kami tahu bahwa nona baik-baik saja didalam." kata Yehwa membujuk, "Nona sudah terlalu lama mengurung diri."

Yehwa menoleh pada Sehun yang terduduk gusar dilantai, "Tuan, tidak ada cara lain, kita tidak mungkin mendobrak pintu ini, jadi kita harus menghubungi tuan Baekhyun karena hanya dia yang menyimpan kunci cadanganㅡ"

"TIDAK!" Sehun bangkit dengan cepat dan menatap Yehwa tajam, "Je A tidak ada urusannya dengan pria sialan itu."

"Dia tetap istriku kalau kau lupa!" sahut Baekhyun tiba-tiba. Pria Byun itu mendekat dan mengabaikan tatapan nyalang Sehun untuk menatap Yehwa.

"Sejak kapan dia didalam?"

Yehwa tidak bisa menutupi kekhawatirannya saat melihat raut kuyu dan lelah milik Baekhyun.

"Sejak nona datang, siang tadiㅡsetelah menemui tuanㅡ" ucapan Yehwa terhenti saat Baekhyun memutar tubuh menghadap pintu dan bersiap membukanya. Tapi tiba-tiba lengannya ditepis dengan kasar oleh Sehun, dan itu praktis membuat emosi Baekhyun meluap.

"Kau pikir apa yang kau lakukan?!"

Senyum sinis Sehun terukir sekilas, "Mencegahmu menyakiti kakakku lagi! Menjauh darinya, aku bisa mengurusnya dan membawanya pergi dari sini."

"Tidak semudah itu. Pastikan kau membunuhku sebelum kau membawa pergi istriku." balas Baekhyun dingin dan tajam.

"Brengsek!" Sehun mencengkram kerah kemeja Baekhyun dengan kasar sampai Yehwa memekik terkejut, "Aku akan membunuhmu sampai kau membuatnya terluka! Kau pikir kau siapa berani mengumpankannya dalam mala petaka seperti ini hah?!"

"Tuan, jangan bertengkar." cicit Yehwa takut. Wanita itu kebingungan, lantas berlari mencari bantuan. Dia mengerti sekarang, meski agak terkejut dia seakan mendapat pencerahan atas kebingungannya selama ini tentang pernikahan Baekhyun dan Je A yang tiba-tiba.

Baekhyun mundur beberapa langkah saat berhasil melepaskan cengkraman Sehum di bajunya. Dia tidak berniat menjelaskan apapun pada Sehun karena yang dia ingin saat ini hanya berbicara empat mata dengan Je A. Sedari tadi menahan diri untuk tidak berlari mengejar Je A telah sukses membuatnya tersiksa. Baekhyun hanya tidak mau jika Je A malah mengambil langkah yang tidak diinginkannya apabila dia nekat menemui wanita itu saat emosinya sedang tidak terkendali.

"Aku perlu bicara dengannya." kata Baekhyun mencoba tenang.

"Cih, kau pikir dia mau menemuimu?! Dia membencimu sialan!"

Darkness - CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang