Berlaku juga untuk Darkness, dilarang keras komen next-minta cpt lanjut dan sejenisnya^^ Vote ya^^
Hidup Han Je A tidak pernah mudah. Dibesarkan dalam keluarga berekonomi kurang sama sekali bukan keinginannya. Ibunya hanya bekerja sebagai penjual ikan di pasar yang ditinggal entah kemana oleh ayahnya sejak ia dan adiknya masih balita. Setidaknya itu sedikit cerita yang ia tahu tentang seseorang yang sudah ia anggap ayahnya itu.
Keadaan keluarganya yang serba kurang tidak membuatnya lantas menjadi patah semangat, dia bertekad bahwa apapun yang terjadi, ia tidak boleh kalah dengan keadaan.
Je A tidak mampu melanjutkan pendidikan lebih tinggi sekalipun ia ingin melakukannya. Lagipula uang dari mana? Daripada dipakai pergi ke Unniversitas, Je A pikir lebih baik ditabung untuk makan dan membayar hutang. Adik laki-lakinya juga baru lulus sekolah, tapi meskipun begitu, Je A merasa tidak boleh lepas dari tanggung jawab untuk membantu ekonomi keluarganya.
Ibunya sudah cukup menderita karena membesarkannya dan adiknya sendirian, apalagi adiknya itu sangat pembangkang dan biang onar.
Karena itulah Je A bertekad bagaimanapun caranya, ia akan membalas budi pengorbanan ibunya dengan kerja kerasnya.
Ia hidup sebatang kara di Seoul, sedangkan ibu dan adiknya menetap di Busan. Tujuannya ke Seoul hanya untuk bekerja, karena dulu ia pikir, jika beruntung, mungkin ia bisa punya kesempatan untuk di audisi di jalan oleh staff agensi.
Tapi itu dulu, sebelum Je A sadar bahwa kenaifannya tidak akan membuatnya menjadi kaya. Memangnya dia secantik apa sampai staff agensi bersedia meliriknya? Memangnya dia punya bakat apa?
Menyanyi? Menari? Atau Akting?
Yang benar saja, satu-satunya bakat Je A hanya menyusahkan ibunya saja.
Dua tahun sejak ia menetap di Seoul sudah banyak pekerjaan yang ia coba. Mulai dari pelayan restoran, pelayan kafe, karyawan laundry, tukang penghantar susu dan koran pagi.
Dari semua pekerjaan itu hanya dua yang masih mampu ia kerjakan. Menjadi pelayan kafe dan kasir supermarket.
Sebenarnya sih tiga, tapi sayangnya, hari ini ia harus rela kehilangan satu pekerjaannya karena salah satu teman terkutuknya, sengaja menjebaknya.
Brengsek memang.
Dia harus kehilangan pekerjaannya sebagai karyawan laundry karena di tuduh merusak pakaian pelanggan yang harganya bukan main mahalnya.
Gaji bulanan semua pekerjaannya sudah ludes tak bersisa. Sebagian sudah ia kirimkan untuk ibunya di Busan, dan sebagian lagi sudah habis untuk mengganti baju pelanggan itu. Tabungannya pun ikut terkuras habis. Dia tidak mengira akan mengalami musibah seperti ini.
Belum cukup di sana penderitaannya, Je A di usir dari kamar sewanya karena belum membayar uang sewa selama dua bulan termasuk bulan ini. Dia pikir tabungannya bisa diandalkan, ternyata malah harus ikut raib karena menanggung kesalahan orang lain. Apalagi yang lebih sial dari ini? Mana besok dia harus kembali bekerja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness - Complete
Fanfiction[Complete] Mereka seperti dua sisi mata uang yang berbeda, dua kutub yang berlawanan dan tidak mungkin disatukan. Tapi takdir membuat keduanya terikat, tidak melibatkan dua hati tapi menjanjikan masa depan. Seperti skenario dengan cerita penuh kege...