Voment ya~
Kenyataan yang Baekhyun dengar dari Chanyeol telah berhasil mengguncang pria itu. Meski keyakinan bahwa Je A memang berhubungan dengan kematian Raechan sangat kuat dalam pikirannya, tapi bukan kenyataan seperti ini yang Baekhyun kira. Kenyataan bahwa Han Je A adalah adik dari Kim Raechan belum pernah terpikir olehnya sekalipun.
Chanyeol berkata pada Baekhyun bahwa mereka perlu bicara empat mata. Tapi bukan dimansion karena insting Chanyeol, tempat itu patut diwaspadai keamanannya. Sedikit banyak, Chanyeol memang menyetujui Baekhyun bahwa pelaku itu pasti orang yang berada sangat dekat dengan mereka.
Mengingat penyerangan yang terjadi pada Je A, Baekhyun belum mengatakan pada Chanyeol bahwa sebelumnya, peneror itu memang sempat mengirimnya pesan. Baekhyun sendiri jelas paham bahwa saat ini, Je A adalah incaran selanjutnya. Peneror itu sengaja bermain-main seperti ini dengan menyerang Je A untuk menggertaknya karena dari luka yang Je A miliki, itu adalah sayatan bukan tusukan yang bisa membunuh Je A dalam waktu yang singkat.
Yang paling mendominasi pikiran Baekhyun saat ini adalah pertanyaan tentang, apa motif peneror itu sampai seperti ini? Karena sepertinya, pria itu sangat berniat membuatnya menderita dengan menjadikan orang terdekatnya sebagai perantara untuk menyalurkan kebenciannya. Pria itu seperti sengaja membuat hidupnya tidak tenang.
"Baek."
Baekhyun tersentak saat Chanyeol menepuk bahunya. Ternyata mereka sudah sampai di mansion. Lantas keduanya segera turun dan melihat Luhan yang duduk merenung dengan mata terpejam sembari menyumpal telinganya dengan earphone.
"Luhan." sapa Chanyeol hingga membuat pria itu membuka mata.
"Ah, kalian. Tadi aku lihat, pelayan sudah menyiapkan makan siang." kata Luhan memberi informasi.
"Kenapa kau disini? Dimana Minseok?" tanya Baekhyun dengan mata mengernyit.
"Entahlah, tadi dia pergi keluar dan sampai sekarang belum kembali." Luhan mengedikan bahu, "Aku baru saja membantu paman Lee menebang pohon."
Kemudian Baekhyun dan Chanyeol segera melanjutkan niat untuk masuk kedalam karena mereka juga masih memiliki jadwal setelah makan siang. Saat sudah didalam, Baekhyun bisa melihat Jieun tengah membantu pelayan untuk menyiapkan makan. Wanita itu membalas sapaan Chanyeol lalu mengarahkan tatapannya pada Baekhyun.
"Pas sekali, makan siang sudah siap."
"Anda tidak perlu melakukan ini, itu sudah tugas mereka."
Jieun agak terkejut, lalu terkekeh ringan. "Bukan masalah tugas siapa, aku tidak suka hanya berdiam. Jadi tidak ada salahnya membantu."
Chanyeol yang menyadari atmosfer canggung segera menyenggol lengan Baekhyun untuk memberi isyarat agar pria itu tidak membuat suasana lebih canggung. Sementara itu Baekhyun hanya mengangguk pada Jieun dan mengarahkan tatapannya pada Mirae.
"Dimana Je A?"
"Nona dikamar, tadi kepalanya sakitㅡ" ucapan Mirae terhenti saat Jieun melotot agar pelayan muda itu menghentikan ucapannya.
Apa yang baru saja Baekhyun lihat membuat Chanyeol mengernyitkan alis. Begitupun dengan Baekhyun yang mengubah sorotnya lebih tajam. Ia menuntut penjelasan, tapi sepertinya Mirae tidak bisa melanjutkan kalimatnya karena kebingungan harus takut kepada siapa.
"Je A bersama Sehun." Kata Jieun menyahut, "Dia tidak apa-apa."
Tidak ada jawaban apapun dari Baekhyun. Tapi instingnya mengatakan bahwa Mirae lebih menunjukan keadaan yang terjadi sesungguhnya. Alih-alih bertanya, Baekhyun lebih memilih untuk melihat Je A langsung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darkness - Complete
Fanfiction[Complete] Mereka seperti dua sisi mata uang yang berbeda, dua kutub yang berlawanan dan tidak mungkin disatukan. Tapi takdir membuat keduanya terikat, tidak melibatkan dua hati tapi menjanjikan masa depan. Seperti skenario dengan cerita penuh kege...