Radz membawa shakti keluar dari restaurant menuju parkiran, radz membuka pintu mobil dan membantu shakti masuk kedalam..
Setalah shakti masuk kedalam radz berlari kecil menuju pintu kemudi,
"radz kenapa kamu yang bawa Mobil?
Shakti menengok kearah radz yang sedang fokus menyetir"kamu kan lagi sakit shaks? Jwab radz tanpa menoleh kearah shakti
"maaf aku udah ngrepotin kamu, harusnya kamu seneng jalan-jalan tapi semuanya gagal gara-gara aku sakit" shakti menunduk
"kamu ngga usah ngrasa ngga enak gitu deh,aku ini istri kamu udah jadi kewajiban aku buat ada disamping kamu,seperti sekarang ini Jami sakit aku juga harus ngrawat Jami, dan aku yakin kalo aku yang sakit kamu pasti akan nglakuin hal yang sama," radz tersenyum kearah shakti
"kalo sakit bisa digantiin,aku bakal selalu gantiin kamu saat kamu sakit,lebih baik aku yang ngrasain sakit dari pada aku ngliat orang yang aku sayang kesakitan,itu akan lebih menyakitkan buat aku" ucp shakti lembut
"kamu tuh iya lagi sakit malah gombal" goda radz
"aku bukan lagi gombal radz, itu isi hati aku" jawaban shakti membuat radz diam tak menjawabnya..
"dulu aku berfikir kalo aku ngga bakal cinta sama kamu tapi kamu malah membuat aku takut, takut kehilangan kamu..
Kekuranganku akan menjadi alasan kamu diciptakan dan Kekuranganmu adalah alasanku untuk harus bersabar," ucp radz dalam hatiTerjadi keheningan disepanjang jalan hanya terdengar suara klakson dari mobil-mobil yang lalu lalang..
"radz kok lurus bukanya belok?" shakti yang tadinya bersandar langsung menegakkan tubuhnya dan menatap radz
"kita kedokter sekarang" jwb radz
"ngga perlu radz,aku istirahat aja nanti juga sembuh kok"
"kamu kan tadi bilang, kalo aja sakit bisa digantiin pasti kamu akan gantiin sakit aku kan karna kamu ngga bisa liat prang yang kamu saying sakit,nah sekarang kamu harus tau perasaan aku,aku juga sakit liat kamu kaya gini" radz mengerucutkan bibirnya"Yang selalu merasa kuat pada akhirnya akan melemah saat iya sadar iya hanya berjuang sendirian,tapi aku beruntung karna akhirnya aku bisa berjuang bersama kamu.terimakasih radz karna kamu udah datang dalam kehidupan aku" shakti terus saja memandangi wajah radz
"sampe,ayok turun" radz membukakan pintu shakti setelah iya turun terlebih dahulu,memapah shakti menuju ruang dokter
30 menit shakti diperiksa dan akhirnya shakti keluar bersama sang dokter
Shakti duduk disebelah radz tanganya terus memegangi Perut..
"jadi gimana dok,suami saya sakit apa? " radz membuka percakapan
"tidak ada yang perlu dikhawatirkan,suami anda sepertinya tidak terbiasa makan makanan yang pedas perutnya sensitive , nanti saya akan memberikan resep obat dan mohon segera untuk diminum"
"astaga aku lupa kalo ngga suka pedas,maafin aku" radz memeluk lengan shakti dan menyandarkan kepalanya dibahu shakti
"ngga Papa radz," ucp shakti setelah mencium pucuk kepala radz"kita pulang yuk" ajak shakti,radz menganggukkan kepalanya,,
Mereka berjalan menuju mobilnya,seperti tadi radz yang mengemudikanya
*****
"shaks kamu tiduran dulu iya,aku mau ambil minum buat kamu minum obat" radz membantu shakti tiduran, mengambil selimut Dan segera menyelimuti shaktiShakti mengangguk pelan..
"shaks bangun ,minum obat dulu nanti lanjut tidurnya" radz membangunkan shakti yang sudah tertidur
Shakti yang belum terlalu nyenyakpun segera membuka matannya dan melihat radz duduk diranjang dengan menyunggingkan senyumannya
Radz membantu shakti untuk duduk,
Tanpa aba-aba shakti langsung memeluk tubuh radz dengan erat"thank you sayang" bisik shakti
Radz membalas pelukan shakti, mengusap punggung shakti perlahan
Shakti melepaskan pelukanya dan menatap mata radz..
"cuph" shakti mencium bibir radz awalnya hanya ciuman biasa lama kelamaan ciuman shakti berubah menjadi gigitan gigitan lembut,radz yang menyadarinya langsung mendorong tubuh shakti.."hhhh kamu lagi sakit disuruh minum obat malah nyari kesempatan" ucp radz dengan nafas yang tidak teratur
"obatnya ciuman aja nanti juga cepet sembuh" goda shakti
"ihh dasar,sana cium tembok aja" ucp radz ketus
"jangan dimanyunin gitu ah, nanti aku lebih nafsu ini aja lagi berusaha tak tahan" shakti mengedipkan matanya"cepet diminum obatnya,terus langsung tidur" suruh radz
"iya iya bawel" shakti mengambil obat dari tangan radz dan segera meminumnya
Setelah shakti minimum obat radz membantu shakti merebahkan badanya
"radz" panggil shakti
"hmmmm" radz hanya berdehem
"peluk aku" pinta shakti
"ngga mau ah nanti kamu nakal" jwb radz
"ngga, aku janji please" shakti memasang wajah memelasnyaRadz menaiki ranjang tidur disebalah shakti sambil memeluknya, wajah shakti menghadap keleher radz, sehingga radz merasakan nafas hangat shakti..
Keduanya pun tertidur setelah merasakan kenyamanan satu sama lain..
****
Pagi Hari shakti membuka matanya dan melihat radz sedang menyisir rambutnya didepan cermin..
"sayang" panggil shakti
Radz menoleh kearah shakti.
"ehh kamu udah bangun,gimana masih skit? " radz menghampiri shakti
"udah mendingan sih" jwb shakti"loh kok kamu belum siap siap?,bukanya hari ini kita pulang iya" tanya shakti
"kita pulang setelah kamu sembuh,aku ngga mau egois kamu udah mau ngalah sama aku"
"aku udah sembuh kok"
"belum shaks,udah deh jangan ngeyel aku lagi baik nih"
"iya iya iya, berarti ada kesempatan satu kali lagi yah" ucp shakti
"kesempatan apa? Jalan jalan,shooping atau jangan bilang kesempatan"
"iya itu" shakti mengedipkan sebelah matanya"kamu masih sakit shaks,ngga ada tenaga"
"tenang radz kalo aku ngga kuat kan aku bisa minum obat biar tambah mantep iya ngga" goda shakti"huhh gini nih kalo punya suami mesum, setiap hari harus olahraga" gerutu radz
"olahraga kan membuat sehat radz" saut shakti
"tau ah, kamu cepet mandi aku mau pesen makanan"
"iya iya langsung mandi nih tapi nanti malam kamu harus siap" shakti mencium kilat bibir radz sebelum masuk kedalam kamar mandi"dasar cowo mesum,bisa-bisa sebelum pulang aku udah hamil huh" radz menggelengkan kepalannya..
****
To be countinuePlease deh bang jangan siksa ayankk

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionAir mata tidak akan berhenti menetes untuk mengingat orang yang membuat kita selalu tersenyum, tapi dengan berjalanya waktu air mata itu akan berkurang dengan hadirnya sosok yang sama pada orang yang berbeda..