"rasha siap pemotretan dimana saja,didalam negeri diluar negeri di kutub selatan kutub utara diujung dunia rasha siap" pandangan rasha tertuju pada radhika yang masih setia memunggungi mereka
Neha yang ada disamping rasha pun mengalihkan pandanganya kepada ishan yang kebetulan duduk dihadapanya dan ishan pria itu mengangkat kedua bahunya dan dahi yang dikerutkan pertanda dia tidak tau maksud dari perkataan rasha
"tadi kamu seperti keberatan kenapa sekarang kamu yang paling semangat?" tanya neha
"ada orang yang tidak pernah tau kalau rasha sedang mengesampingkan egonya untuk menukar kebahagianya dengan luka" ucap rasha spontan
"siapa orang itu?" ishan langsung menegakkan tubuhnya yang tadi bersandar di kursi
"maaf om rasha tidak bisa jawab itu hanya rasha yang tau" rasha mengambil gelas dan langsung meminum orange jus nya untuk mengalihkan topik pembicaraan
"sayang kenapa ngga masuk duluan?" shakti memegang bahu radhika
"aku aaku nunggu kamu" radz tersenyum tipis yang dibalas usapan dikepalanya
"ya udah yuk masuk" shakti membalikan tubuh radz sedangkan radz sedang mengatur nafasnya,mereka berdua memasuki restauran radhika terus saja menunduk
"sayang" panggil shakti saat mereka sudah sampai tepat didepan meja yang digunakan untuk makan rasha
Rasha mendongakan kepalanya iya mendapati mama dan papanya sudah berada dihadapanya
"udah selesai makannya kita pulang yuk" ajak shakti
Rasha memperhatikan radz yang terus menundukan kepalanya shakti yang menyadari langsung mengangkat dagu radz agar melihat kearah rasha
Radhika melihat kesekeliling dia hanya melihat rasha dan neha saja,bahkan radz melirik ke kursi yang tadi ditempati oleh orang yang manjadi alasan radz masuk kedalam restauran tapi sekarang kursi itu kosong hanya ada gelas berisi orange jus yang tinggal setengah..
"kamu kenapa sayang?" tanya shakti mengeratkan pegangan bahu radz
"makan" ucap radz
"kamu laper?" shakti menatap radz yang seperti orang bingung
"a apa laper" ucap radz gagap
"iya aku laper" tambah radz
"rasha kita pulang sekarang iya" sekali lagi shakti mengajak rasha dan kali ini rasha mengangguk
"kami pulang dulu dan terimakasih" pamit shakti kepada neha dan langsung menggendong rasha
"papa rasha kan udah besar rasha mau turun" rengek rasha
"papa kangen gendong anak papa yang satu ini,emangnya ngga boleh ya?" tanya shakti
"ngga bisa jawabkan ya udah sekarng kita jalan jalan rasha mau kemana?"
"mall" ucap rasha
"ngga da tempat favorite kamu sleain mall ya?" goda shakti
Rasha hanya menggeleng
"oke let's go" mereka bertiga jalan kelaur dari restaurant radhika menggandengan lengan kiri shakti sednagakan tangan kanan shakti menggendong rasha
"mama rasha pindah belakang aja ya kasihan dede bayinya ntar kesakitan" pinta rasha ,radhika sejak tadi memangku rasha bukan keinginan rasha melainkan itu keingin radz dengan alasan ngidam
Radz emang ada ada saja mengidam minta rasha duduk depan bersamanya
"iya sayang bener apa kata rasha kasihan baby nya rasha duduk dibelakang kok nda kemana mana" radz langsung menoleh kearah shakti
"emang ngga boleh ya,,aku ngga papa kok lagian akhir akhir ini aku jarang main sama rasha" ucap radz
"karna rasha ngga ada waktu atau mama sibuk main sama yang lain" ucap rasha spontan
Radz diam dan langsung menunduk beberapa detik berlalu tapi keheningan masih melanda didalam mobil mereka, rasha mengangkat dagu radz iya melihat ada genangan air dimata radz segera rasha menggelengkan kepalanya,rasha mengalungkan tanganya keleher radz kepalanya iya sandarkan didada radz
"i love you mom" ucap rasha lirih
"i love you too my angel i love you too" radz mencium pucuk kepala rasha tentunya dengan air mata yang sudah lolos membasahi pipi mulusnya
Radz mengeratkan pelukanya kepada rasha,,rasha mendongakan kepalanya tangan kirinya terjulur mangusap pipi radz yang sudah basah karna air mata yang terus turun..
"don't cry mom,please" ucap rasha yang dibalas anggukan oleh radz,rasha kemabali menyenderkan kepalanya di dada radz perlahan mata rasha terpejam membuat radz sedikit mangembangkan senyumnya..
Radz menoleh kearah shakti saat shakti mengusap lengan kanan radz
"kamu tau hari ini aku bahagia banget,bahkan aku lupa kapan terakhir kali aku peluk rasha, menemani rasha tidur tapi detik ini aku mengulang rasa itu rasa yang selama ini aku rindukan rasa ya g tidak bisa digantikan oleh siapapun" ucap radz
Shakti tersenyum..
"kamu tau aku yang lebih bahagia melihat kamu bahagia kebahagian aku ada dikalian berdua, aku yang paling tersakiti melihat kalian menangis aku yang paking bahagia melihat kalian tersenyum" ucap shakti
Radhika tersenyum iya kembali menunduk melihat wajah rasha yang tenang dipelukanya..
"rasha tidur gimana jalan jalanya,apa kita pulang saja" ucap shakti
"jangan shakti,aku ngga mau rasha kecewa lagi kita mampir ke mall dulu sebelum pulang" ucap radz
"tapi rasha nya dia kan tidur?" tanya shakti
"biar aku yang gendong" jawab radz tanpa mengalihkan pandanganya dari wajah rasha iya membelai rambut panjang rasha
"aku yang akan menggendongnya dan kamu cukup menggandeng lenganku" ucap shakti radz menoleh kearah shakti lalu memberikan senyum termanisnya
Mobil shakti sudah terparkir rapi didepan mall iya turun dan memutari setengah mobilnya ,iya mnegambil rasha dari pangkuan radz memudahkan radz untuk turun dari mobil
Rasha sedikit terusik tapi tidak membuatnya membuka matanya justru iya malah mengeratkan tanganya yang berada dileher shakti
Mereka berjalan memasuki mall tujuan utamanya adalah ke foodbar mengingat tadi radz mengeluh lapar
"kamu mau pesen apa?" tanya shakti
"samain aja sama kamu" jawab radz
"mba" panggil shakti rasha yang terisik perlahan membuka matanya
"hey sayang udah bangun" sapa radz
"sini sama mama" radz mengulurkan kedua tanganya tapi tidak ada respin dari rasha dia malah kembalienyandarkan kepalanya didada shakti perlahan matanya kembali tertutup
" dia belum bangun hanya setengah bangun" ucap shakti
"kaya kamu kalo udah tidur lupa waktu dan tempat" jawab radz mereka tersenyum bersama
******
Yey udah up lama banget yak maap ehh wkwkkw enjoy reading guys😍😍😍 miss kalian semua..Vote and coment ya say😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
ФанфикAir mata tidak akan berhenti menetes untuk mengingat orang yang membuat kita selalu tersenyum, tapi dengan berjalanya waktu air mata itu akan berkurang dengan hadirnya sosok yang sama pada orang yang berbeda..