Didalam mobil radz menyalakan musik dengan sangat keras iya bernyanyi seperti seorang artis yang sedang mengadakan konser,
Radz berhenti bernyanyi karna tenggorokanya terasa kering. Iya memegang tenggorokanya"aduhh sakit banget, gimana mau jadi penyanyi kalo nyanyi 1 lagu aja ngga kuat radz radz"
"aus lagi,nyari minum dulu ah" radz berhenti disebuah supermarket.Radz berjalan memasuki supermarket,
"malem-malem enaknya minum apa ya"
"ah ini saja biar ngga ngantuk" radz mengambil satu buah botol kopi susu tapi ternyata ada seseorang mengambil botol yang sama dengan radz sehingga tangan mereka bersentuhan,, radz menoleh kearah seseorang tersebut.."ehh kamu, kamu kan yang tadi siang datang kekantor iya kan"
"iya,cliennt kamu neha"
"iya iya iya aku inget,kamu teryata suka kopi juga ya"
"owh ngga ini buat shakti katanya tadi ngantuk ya udah aku beli ini aja"
"ya udah ambil aja"
"ngga papa nih"
"iya, santai aja"Neha pergi meninggalkan radz yang masih memilih minuman.
"ngga ada kopi soda pun jadi" radz menuju ke kasir untuk membayar
Tak lama radz keluar dari supermarket berjalan menuju mobilnya..
Radz menyalakan mesin mobilnya dan menancap gas,,
Radz mengendarai mobilnya dengan sangat lambat,karna jalanan di kota mumbai tidak terlalu ramai mungkin karena jam sudah menunjukan pukul 12.00..radz menghentikan mobilnya dipinggir jalan iya keluar menuju jembatan..
Radhika tersenyum sinis,, "gue hampir mati disini" pandanganya tertuju kebawah melihat derasnya air sungai, iya membayangkan 2 th silam saat iya mencoba bunuh diri dijembatan ini.
Radz menghela nafasnya, sesekali iya menengguk minumannya dan kembali menatap kebawah,,
"ting" kalung radz jatuh mengenai besi dan tersangkut disana.. "yah kalung gue, aduhh kok bisa jatuh ck padahal itu kan dari mama" radz mencoba mengambilnya..
Radz terus mencoba mengambil kalungnya..
"ciitttt" sebuah mobil berhenti di belakang mobil radz, seseorang turun dari mobil kemudian mengahmpiri radz dan langsung memeluknya dari belakang..
"lo mau ngapain kalo mau bunuh diri jangan disini" ucp laki-laki itu yang masih terus memeluk radz dari belakang..
"ihhh lepasinn lo siapa sih" radz melepaskan tangan laki-laki itu dan menoleh kebelakang,
radz kaget melihat orang yang tiba-tiba memeluknya begitupun laki-laki itu iya kaget melihat wanita gila yang hampir saja kehilangan nyawanya..
Ternyata laki-laki itu adalah laki-laki yang dia temui dengan tidak sengaja di bar,, iya dia varuun siapa lagi
"lo ngapain disini" radz memulai pembicaraan
"liat perempuan mau bunuh diri trus gue diem aja gitu"
"siapa yang mau bunuh diri"
"lo lah siapa lagi emangnya ada orang disini"
"hah gue, gila kali lo gue cuma mau ambil itu tuh" radz menunjuk kalungnya yang tersangkut.Varuun melihat kebawah dimana kalung radz yang menggantung karna tersangkut..
"jadi lo tadi bukan mau bunuh diri"
"kalo gue mau bunuh diri udah dari dulu kali" radz memandang kalungnya yang masih tergantung"minggir" varuun menarik tangan radz agar menjauh,dan mencoba mengambil kalung radz..
Kurang dari 5 menit kalung radz sudah berada ditangan varuun..
Varuun membolak balikan kalung radz,, "sini sini" radz langsung merebut kalungnya dari tangan varuun..
"unik juga"
Radz melirik kerah varuun.. "makasih" ucp radz singkat"pemberian pacar ya?" tanya varuun
Radz tersenyum sinis, lalu memutar bola matanya...
"pacar siapa, pacar orang" radz menatap varuun lekat-lekat
"hahaha kamu ini ada ada aja"
"orang ngga punya pacar" radz duduk ditrotoar
"masa sih, cewe cantik kaya kamu ngga punya pacar, ngga percaya aku" varuun pun ikut duduk disebelah radz
Radz tidak menjawab pertanyaan varunn, membuat suasana malam menjadi hening hanya terdengar deruan mobil yang lalu lalang..
"apa radz" varuun membuka suara terlebih dahulu
Radz menoleh kearah varuun "maksud kamu, orang aku ngga ngomong apa-apa"
"justru itu kenapa kamu diem, kalo ada masalah crita aja,aku siap biat dengerin"
"ihh kepo deh, baru kenal juga" ucp radz dalam hati, radz memandang sinis varuun
"huhh" radz membuang nafasnya secara kasar
"kamu kenapa dari tadi diem trus disuruh crita ngga mau" varuun memandang radz dari samping
"emangnya kamu bisa bantu" radz terus saja memandang lurus kedepan
"akan aku usahain"
"kamu ada kerjaan ngga, maksud aku kamu tau tempat kerja yang bagus gitu"
"emangnya kamu mau kerja, "
"lebih tepatnya beralih profesi"
"kalo boleh tau sekarang kamu kerja dimana"
"aku bekerja sebagai pre orginizer"
"woww bukanya itu menyenangkan iya"
"iya mungkin bagi orang lain menyenangkan tapi bagi gue yang dulu punya masa lalu pahit tentang pesta dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pernikahan bisa berpendapat kalo itu pekerjaan yang paling sulit, setiap hari harus memikirkan konsep baru"
"masa lalu pahit, maksud kamu"
"lupakan saja, aku tidak mau membahas itu lagi"
"tapi aku penasaran tentang masa lalu lo"
"buat apa, percuma karna gue ngga bakal jawab pertanyaan lo itu"
"ini udah malem banget gue cabut dulu"
Radz bangkit dari duduknya,,
"tunggu,," varuun menarik tangan radz
Varuun mengeluarkan kartu nama dari sakunya..
"ni kartu nama gue lo bisa dateng ke kantor gue kapan aja, kebetulan gue lagi cari sekretaris"Radz mengambil kartu nama itu,,
"lo serius, ok makasih kapan-kapan gue kesana"
Radz tersenyum dan berjalan meninggalkan varuun
Varuun terus saja memperhatikan radz yang masuk kedalam mobil tak lama mobil radz berjalan.."cantik" varuun tersenyum..
Varuun pun masuk kedalam mobilnya, meninggalkan tempat itu..
![](https://img.wattpad.com/cover/124783192-288-k242718.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionAir mata tidak akan berhenti menetes untuk mengingat orang yang membuat kita selalu tersenyum, tapi dengan berjalanya waktu air mata itu akan berkurang dengan hadirnya sosok yang sama pada orang yang berbeda..