Radhika dan shakti masih setia duduk disofa ruang tamu menunggu rasha pulang,karna tadi shakti dan radz memutuskan untuk pulang terlebih dahulu,radz sempat menolak ajakan shakti tapi shakti terus membujuknya akhirnya radz mau..
"ciitttt" suara mobil yang berhenti didepan rumah radz dan shakti ,rasha turun dari kursi penumpang diikuti neha dibelakangnya.
"bibi makasih ya,bibi mau mampir dulu atau mau langsung pulang?" tanya rasha ketika mereka sudah sampai didepan pintu rumah mewah ber cat putih itu..
"udah malem bibi pulang aja ya,,kamu kan harus istirahat biar badan kamu vit,besok kan pemotretan buat iklan" neha membelai rambut rasha
"ya udah bibi hati hati ya" ucap rasha ketika neha akan berjalan menuju mobilnya..
Neha tersenyum lalu menganggukan kepalanya,,kembali berjalan menuju mobilnya..rasha terus memandangi mobil neha yang perlahan tidak terlihat lagi..
Rasha membalikan tubuhnya menghadap pintu tanganya sudah siap untuk membukanya iya menghela nafas sebelum tanganya mendorong pintu rumah..
"rasha" ucap radz lirih
"mama" rasha berlari kearah radz dan shakti segera iya memeluk tubuh radz dengan erat ,,,kemudian perlahan tubuh rasha jatuh kelantai menumpahkan air matanya dipangkuan radz,,rasha duduk dilantai bersimpuh kepada radz kepalanya berada dipangkuan radz,,tangan radz terjulur mengelus kepala rasha,,
"kamu kenapa sayang,,terus kamu pulang sama siapa?" tanya radz lembut
"rasha pulang sama bibi neha" ucap rasha di sela sela tangisanya,,shakti mengangkat tubuh rasha agar duduk di tengah tengah antara dia dan radz
"mama jangan marah sama rasha ,rasha bisa jelasin rasha ngelakuin ini demi mama papa sama ka misha,rasha terpaksa nglakuin kemauan bibi neha,, tapi satu yang harus mama sama papa tau,, bibi neha baik sama rasha ,bibi neha tidak pernah bentak rasha selama rasha menuruti perkataan bibi neha,,rasha ngga mau mama sama papa sedih karna kehilangan ka misha karna rasha tau mama lebih sayang sama ka misha dari pada aku dari pada bibi neha ngambil ka misha karna hak asuh ka misha masih ditangan bibi neha mensding rasha yang menjauh ma,,bagaimanapun seorang ibu tidak rela kehilangan anaknya,,rasha mau gantiin posisi ka misha dimata bibi neha" radz langsung memeluk tubuh rasha dengan sangat erat bulir bulir air keluar dari mata radz
"rasha jangan tinggalin mama,kita bisa selesaikan ini sama sama,kita bjsa perjuangin ka misha tanpa rasha harus berkorban kaya gini" radz terus membelai punggung rasha sesekali radz mencium pucuk kepalanya..
Rasha melepaskan pelukan radz secara kasar..
"buat apa mama nangis,, mama seneng kan akhirnya ketakutan mama selama ini sudah berakhir mama tidak akan kehilangan ka misha harusnya mama seneng" ucap rasha tanganya menghapus air mata radz dipipinya..
"buat papa,rasha minta tolong jaga mama ka misha sama adik rasha,buat mereka bahagia pa,, kalau rasha denger mama nangis karna papa,rasha bakal hajar papa" ucao rasha memandang shakti dengan tajam
"rasha udah besar sekarang,rasha berhak milih yang terbaik untuk hidup rasha,,cita cita rasha udah ada didepan mata rasha ingin meraih itu ma pa,,rasha bakal terima tawaran bibi neha untuk melanjutkan karir rasha di negara roma" rasha beranjak dari duduknya berjalan menaiki tangga meninggalkan radz dan shakti yang sedang perang dengan pikiran mereka masing masing..
"rasha" shakti memegang bahu rashabuyarkan lamunan rasha
"kenapa berdiri disini terus, ayo masuk papa sama mama dari tadi nungguin kamu pulang,kasihan mama belum istirahat karna dia mau mastiin kamu pulang" ucap shakti
rasha melangkahkan kakinya masuk kedalam rumah,memandang radz sekilas,,
"pa rasha besok ada pemotretan berhubung kalian sudah tau jadi rasha ngga usah sembunyi sembunyi,,jangan larang rasha karna besok hari minggu" rasha berjalan kearah kamarnya..
"apa aku pernah ngelarang rasha ikut pemotretan,apa aku ngebeda bedain rasha sama misha apa aku pilih kasih ,,kasih tau aku shakti kesalahan aku dimana sampai anak kandung aku sendiri ...."
"hey,,kamu ngga salah kamu ngga boleh ngomong kaya gitu rasha sayang sama kamu dia ngga mau nyusahin kedua orang tuanya dia anak yang mandiri" shakti membawa radz kedalam pelukanya mencoba menenangkan radz meski dirinya sendiri butuh seseorang untuk menenangkanya..
"sekarang kamu istirahat ya,,kasihan baby udah capek diajak jalan jalan mulu" shakti membantu radz berdiri dan menuntunya menuju kamar..
"kamu istirahat nanti aku nyusul aku mau cek laporan perusahaan dulu" shakti membantu merebahkan tubuh radz dan menyelimutinya..
"jangan nakal ya nak cuph" shakti mencium kilat perut radz
"tidur yang nyenyak cuph" lanjut shakti mencium kening radz..
Shakti berjalan keluar dari kamar menuju kamar lain,,shakti berbohong kepada radz dia bukan menyelesaikan pekerjaanya melainkan shakti masuk kedalam kamar mamanya..
"ma shakti harus kaya gimana shakti berusaha nguatin radz tapi shakti juga butuh orang yang support shakti,mama cepet sembuh mungkin cuma mama yang bisa kasih rasha pengertian" shakti mencium tangan ny.arora yang sedang tertidur pulas,, tanpa disadari air mata shakti yumpah menetes di punggung tangan ny.arora..
Shakti mengangkat kepalanya saat iya rasa ada menyentuh bahu sebelah kanannya..
"radz" ucap shakti lirih
Radz ikut duduk disebelah shakti memeluk tubuh shakti..
"harusnya aku sadar kamu juga butuh dukungan,aku minta maaf shakti...sekuat apapun lelaki kalau orang yang dia sayangi terluka dia pasti akan ikut merasakan sakit,, aku terlalu egois cuma memikirkan luka hatiku sendiri aku..."
"radz radz sayang hey,, aku yang harusnya minta maaf,,aku belum jadi suami serta ayah yang baik untuk kalian,haruanya aku kuat aku tidak boleh sedih tapi,," ucapan shakti twrpotong saat radz menaruh jari telunjuknya tepat dibibir kriting shakti,radz menggelengkan kepalanya memberi isyaratt agar shakti berhenti bicara..
"aku sayang sama kamu" radz memeluk tubuh shakti lagi,,kini pelukanya lebih erat dari uang pertama,menumpahkan air matanya di dada bidang shakti
Shakti membalas pelukan radz tanganya mengusap punggung radz,,
"sekarang kita istirahat,,mulai detik ini kamu ngga boleh nangis lagi, baby juga ngrasain kalo mamanya lagi bahagia atau sedih" ucap shakti sambil menghapus air mata radz.
"ayo kita kembali kekamar" shakti membantu radz berdiri merangkul kedua bahu radz berjalan menuju kamar
****
Yey up lagi....
Jangan lupa kasih bintang sama coment..nya,, aku ngga minta hati kalian kok 😀😀

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanficAir mata tidak akan berhenti menetes untuk mengingat orang yang membuat kita selalu tersenyum, tapi dengan berjalanya waktu air mata itu akan berkurang dengan hadirnya sosok yang sama pada orang yang berbeda..