Bagian 12

1.2K 87 8
                                    

Pagi hari shakti terbangun dari tidurnya iya tidak menemukan radz diranjang, iya hanya melihat setelan baju tepatnya Kaos putih, dan tidak lupa celana panjang selutut..

Shakti tidak diperbolehkan berangkat kekantor oleh papaya, pengantin baru alasan itu yang mendorong tn.arora melarang shakti

"cklek"seseorang membuka pintu terlihat perempuan memakai baju warna biru dipadukan dengan celana jeans hitam masuk kedalam membawa nampan berisi sarapan,siapa lagi kalo bukan radhika iya perlahan masuk dan meletakkan nampan itu diatas meja samping ranjang..

"kamu udah bangun"
"kamu yang nyiapin semuanya?" bukan menjawab pertanyaan radz shakti malah balik tanya

"iya, kenapa? Kamu ngga suka ya, iya udah kamu bisa pilih baju sendiri dan untuk makanan kamu bisa minta Sama bibi aku keluar dulu" radz kembali meraih nampan itu Dan berjalan keluar

"tunggu,aku cuma tanya siapa bilang ngga suka," shakti berjalan menghampiri radz yang berada didepan pintu

"sini" shakti mengambil nampan itu dari tangan radz

"seharusnya kamu ngga usah repot-repot radz buat nyiapin ini semua"
Ucp shakti sambil berjalan menuju sofa

"terserah kamu mau ngomong apa, tapi itu semua tanggung jawab seorang istri,iya walaupun kamu ngga nganggep aku istri" jwb radz

Shakti tidak bisa melanjutkan percakapanya dengan radz, iya mulai memakan sarapan yang dibawa oleh radz,

"kamu udah siapin semuanya" Tanya shakti
"udah semuanya udah aku masukin ke koper,"

Setelah menikah mereka berencana untuk pindah rumah, rumah yang akan mereka tempati berdua, entah apa maksud mereka meminta buat pindah rumah. Mereka hanya mempunyai satu alasan yaitu karna mereka ingin mandiri,tapi pasti ada alasan lain dibalik itu.

Mereka sudah siap untuk berangakat kerumah baru mereka,

"kamu hati-hati iya sayang" ny.madan memeluk anak semata wayangnya
"iya ma, mama sama papa juga hati-hati ya"
"shakti mama nitip radz iya,jaga dia " pesan ny. Madan kepada shakti
"iya ma, shakti pasti akan jagain radz, kami berangkat iya ma, pa" pamit shakti

Mereka berdua memasuki mobil berwarna hitam ..tidak ada percakapan sama sekali selama perjalanan.hanya terdengar suara deruan mesin mobil dan klakson dari mobil lain,,

1 jam kemudian mereka sampai didepan rumah mewah ber-cat warna Putih..

Radz masuk terlebih dahulu membawa satu koper kecil diikuti shakti dibelakngnya dengan membawa 2 koper, 1 koper kecil dan 1 koper besar..

***
Setiap pagi radz menyiapkan semua keperluan shakti dari pakaian untuk kekantor dan juga menyiapkan sarapan..

Shakti turun dari tangga menuju meja makan, terlihat radz sedang menata makanan di meja.

Radz mengambilkan makanan untuk shakti setelah itu radz duduk dihadapan shakti..

Suasana dirumah itu masih sama seperti pertama mereka datang ,dingin karna sedikit percakapan, hening dan hening yang Ada..

"radz nanti mungkin aku pulang telat,jadi kamu masak buat kamu aja Karna aku mau mampir kerumah neha" shakti memulai pembicaraan

Radz menghela nafasnya lalu mengangguk..

"kamu ngga papa kan aku jemput Neha, aku lebih baik jujur dari pada harus ngumpet-ngumpet"

"ngga papa karna sudah terbiasa" radz bangkit untuk merapihkan meja,shakti hanya memandang radz dengan tatapan yang tidak bisa diartikan

"kenapa mata aku selalu ingin memandangnya terus sedangkan hati, dia terus saja menolak, aku bener-bener terjebak,.aku seneng karna aku bisa liat lagi tapi aku ngga tau dampaknya akan seperti ini,aku selalu ngrasa bersalah ketika aku menyebut nama neha didepanya " ucp shakti dalam hati

"aku berangkat" shakti mendekat kearah radz

Radz menoleh dan kaget saat shakti berada tepat dibelakangnya..

"shakti kamu ngaggetin aja"

Shakti terus saja menatap mata radz membuat radz terpaku,,
"maafin aku, aku slalu aja buat kamu kecewa, padahal kamu selalu ngurus aku, nyiapin semua kebutuhan aku, sedangkan aku membuat kamu bahagia aja belum bisa malah sebaliknya selalu buat kamu sedih, karna setiap hari membawa perempuan lain kerumah" ucp shakti sambil memeluk radz, tanpa sadar radz menangis bahu shakti.. Shakti yang menyadari itu langsung melepaskan pelukanya..
"jangan nangis aku ngga bisa liat kamu nangis radz," shakti menghapus air mata radz

"walaupun aku belum bisa cinta sama kamu tapi aku janji kalo kamu tidak akan merasakan kekurangan kasih sayang, oke"

"cuph" shakti mencium kening radz membuat radz kaget karna ini pertama kalinya shakti mencium radz

"aku berangkat" shakti memberikan senyumnya sebelum dia pergi

"apa setiap hari aku harus menangis supaya kamu ngrasa bersalah, aku bertahan karna mata varuun, aku memang belum cinta sama kamu tapi entah kenapa aku ngrasa sakit saat kamu dekat sama Neha. Harusnya aku sadar aku siapa" radz kembali menghapus air matanya

"butuh berapa kali disakitin supaya hati kuat" lanjut radz

*****
To be countinue


Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang