Bagian 58

1.1K 84 24
                                    

Sampai radh dan shakti selesai makanpun rasha belum bangun dari tidurnya padahal shakti dan radhika menyantap makanan bergantian karena tidak memungkin shakti makan dengan rasha dipangkuanya tapi sepertinya salah satu sifat buruk shakti menurun ke rasha..

"dia kecapean kayaknya" ucap shakti

Radz hanya mengangguk tanganya kanannya sibuk mengelus pipi rasha.

"Pulang?" tanya shakti

"iya udah ayo kasihan kalo rasha tidur kaya gini" radz bangkit dari duduknya begitupun dengan shakti mereka berjalan keluar dari mall menuju parkiran radz lebih dulu masuk kedalam mobil sedangkan shakti sibuk membuka pintu belakang ,,

"eh eh shakti kamu ngapain" radz menengok kebelakang sesaat setelah shakti berhasil membuka pintu mobil

"naruh rasha" ucap shakti tanpa beban

"enak aja emangnya rasha barang sini sini" perintah radz

"jangan bilang kamu mau rasha duduk dipan sama kamu" shakti menatap radz dengan tatapan menyelidik

"iya emang kenapa? Sini rasha sama aku" pinta radz lagi

"radz"

"shakti"

Terdengar helaan nafas panjang dari shakti iya kembali menutup pintu belakang mobilnya dan berjalan menghampiri radz,perlahan lahan shakti menaruh rasha dalam pangkuan radz..

"kalo kamu capek ngomong jangan dipaksa" ucap shakti tatapanya masih lurus kedepan

"sekarang macet akan lama sampai dirumah" lanjutnya

"iya sayanggggg" radhika mencubit pipi shakti dengan gemas tidak lupa menekan pada kata sayang

"kamu juga harus inget yang didalam perut" ucap shakti

"emang ada apa diperut aku" goda radz

"radz" geram shakti

"iya iya iya jangan ngambek gitu ah serem tau" balas radz

"emmmmm" rasha mengulat iya membenamkan kepalanya dilekuk leher radz

"ussssss" radz mengelus punggung rasha seraya menidurkanya lagi

"enak ya tidurnya rasha posisinya pas banget jadi pengen" shakti melirik sekilas kearah radz dan rasha

"mesum banget sih" jawab radz

"udah lama jadi kangen" goda shakti iya tersenyum menampilkan deretan gigi putihnya sedangkan hanya menghela nafas diikuti gerakan kepala yang menggelang ke aknan dan kekiri secara perlahan melihat kelakuan suaminya tersebut

Prang

Sudah lebih dari 1 jam bunyi benda semacam kaca terdengar jatuh bukan tidak sengaja melainkan kesengajaan yang dilakukan misha,,

Art sudah memberitahu misha agar berhenti membanting seluruh benda yang ada diruang tamu tersebut tapi seprtinya misha menghiraukan perkataan misha walaupun sesekali art mengancam misha dengan mengatakan bahwa mama sama pala nya akan marah melihat rumah yang berantakan, guci besar kesayangan radhika pun sudah menjadi beberapa bagian dari yang besar sampai yang tak nampak oleh kasat mata diakibatkan dorongan dari kedua tangan misha,entah alasan apa yang akan art katakan kepada majikanya nanti..

Rumah yang tadinya rapi,bersih jauh dari kata kotor sekarang berubah 180 derajat, ini terjadi karena misha sudah lama menunggu mama papanya pulang iya merasa kesal karna radz tadi pamit hanya ingin menjemput rasha tapi sampai jam menunjukan pukul 20.00 yang berarti radz dan shakti telah meninggalkanya 3 jam tapi misha sudah uring uringan

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang