Akhirnya shakti setuju dengan radz untuk merawat anaknya neha ya walaupun terpaksa..
Soal neha, dia udah pergi entah kemana setelah dia memberikan anaknya kepada radz
Shakti dan radz kembali kerumah mereka dengan seorang anggota keluarga baru ya tentu saja anaknya neha "misha" namanya, yang sekarang berada dalam gendongan radz
Mereka berjalan memasuki rumah dan saat baru sampai didepan pintu mereka dikejutkan dengan seorang wanita paruh baya
"loh mama, mama sejak kapan disini? " shakti kaget melihat mamanya yang tengah duduk disofa
"sayang itu bayi siapa?" ny.arora mengahampiri shakti dan radz
"ini... Ini bayyyii" ucp radz terbata-taba
"bayinya neha ma, dia ngga mau ngrawat dan katanya lebih baik ditaro dipanti asuhan dan radz dia mau merawatnya" jelas shakti
"astaga tega sekali neha kepada anaknya sendiri mama ngga percaya neha bisa sikeji itu,mama ngga salah menjodohkan kalian mama bangga sama kamu nak" ny.arora membelai kepala radz"ma radz kekamar dulu iya kasian misha" radz mengusap pipi misha
"iya sayang kalian langsung istirahat aja"Shakti dan radz memasuki kamarnya radz membaringkan misha diranjang,iya! karna shakti dan radz belum membeli perlengkapan bayi sebelumnya yang menghruskan misha ikut tidur diantara shakti dan radz,, oh iya satu lagi sekarang shakti dan radz udah tidur satu ranjang tapi sampai kini mereka belum pernah melakukan hubungan suami istri..
Menurut shakti,radz belum siap untuk menerimanya sedangkan menurut radz sendiri dia tidak mau shakti melakukan "itu" dengan terpaksa,sebenernya mereka sudah saling mencintai tapi karna kebisuan mereka masing-masing yang membuat suasana menjadi canggung..
Jam menunjukan pukul 01.00 dini hari, tidak biasanya radz bangun pada jam-jam seperti ini tapi sekarang radz sepertinya harus terbiasa karna mulai sekarang akan ada yang membangunkanya kapan saja siapa lagi kalau bikan misha..
Iya misha menangis membuat radz terbangun dari tidurnya untuk memeriksanya apakah misha ngompol, poops, atau bisa juga karna haus
"uuhh anak mama kenapa nangis nak" radz menggendong misha dan terus menimangnya
"kamu haus iya hem"Shaktipun merasa terganggu denagn suara tangisan misha akhirnya dengan sekuat tenaga shakti membuka matanya perlahan iya melihat samar radz sedang menggendong misha
"ternyata kamu tulus sayang sama anak itu, aku pastiin kalo aku makin jatuh cinta sama kamu radz, wLupun kamu mungkin tidak mencintaiku" ucp shakti dalam hati
Shakti menghampiri radz yang sedang berdiri menggendong radz didekat jendela kamarnya..
Shakti menepuk bahu radz pelan buat radz kaget dan langsung menoleh
"hey kamu bangun juga maaf ya aku ngga bisa buat misha berhenti menangis"
"belum bisa radz bukanya ngga bisa" shakti tersenyum
"mungkin dia haus radz,aku bikin susu dulu ya"
"kamu mau bikinin susu?" tanya radz
"ya iyalah dari pada dia nangis terus"
"makasih iya shakti"
"makasihnya nanti kalo udah jadi"Radz tersenyum,shaktipun pergi kedapur untuk membuat susu
*****
Pagi hariNy.arora sudah berada dimeja makan menunggu radz dan shakti turun tapi samaapi saat ini belum ada tanda tanda mereka akan datang
"sudah jam segini kok tumben mereka belum turun" gumam ny.arorasementara dikamar shakti dan radz masih tertidur mungkin karna semalam mereka terbangun
Radz perlahan membuka matanya melihat kesamping kiri terlihat shakti yang tertidur sambil memeluk misha yang membuat radz mengembangkan bibirnya
"astaga kenapa bisa telat bangun" radz bergegas pergi kekamar mandi setelah iya melihat jam dinding yang menunjukan pukul 06.00
"cklek" radz keluar dari kamar mandi hanya menggunakan handuk yang melilit tubuh mulusnya itu tanpa berpikir panjang iya menghampiri shakti yang masih tertidur pulas
"shakti bangun udah siang nanti kamu terlambat datang kekantor" radz menggoyang goyangkan tubuh sang suami
"ngggghhh" shakti mengucek ngucek matanya sesekali iya mengerjapakanya tapi bukanya bangun shakti malah menanrik selimutnya kembali
"shakti aku udah bangunin kamu iya awas kalo kamu nanti rusuh,soalnya ini sudah jam enam lebih"
Shakti dengan malas bangun dan segera duduk, matanya langsung terbuka lebar saat melihat tubuh radz yang hanya berlilitkan handuk berwarna merah,radhika yang tidak sadar sedang diperhatikan shakti pun tidak merasa canggung iya mengeluarkan bra dari lemari dan menurunkan handuknya sedikit untuk memakainya ,shakti semakin melihat punggung radz yang mulus itu matanya tak berkedip sekalipun radz balik badan dan kaget melihat shakti yang fokus menatap dirinya
"shakti kamu dari kapan liatin aku hah" radz menutup tubuhnya dengan kedua tanganya
"aaapa eenggak aku baru aja bangun, aku mau mandi dulu" shakti terlihat gugup dan segera masuk kedalam kamar mandi
Radz pun dengan cepat memakai pakaianya iya takut kalo shakti tiba-tiba keluar saat iya belum selesai berpakaian
"dia liat ngga ya, kalo sampe iya dia liat mau ditaro dimana muka ku"
Setelah selesai berpakaian radz memandikan misha dan berjalan keluar kamar menuju ruang makan.
"hay ma" sapa radz
"ehh kamu udah bangun tumben bangunya siang"
"iya tadi malem misha bangun iya radz ikut bangun deh"
Ny.arora tersenyum tipis melihat menantunya yang sangat perhatian kepada misha"iya itu itung-itung buat belajar kamu radz kalo kamu nanti punya anak sendiri,biar kamu ngga kaget menjadi seorang ibu terbangun setiap malam,mengganti popok,menyusui,merawat dan masih banyak lagi tugas serang ibu belum lagi ngurus suami"
Radz hanya tersenyum kecut
"bagaimana bisa punya anak melakukanya aja belum pernah" ucp radz dalam hatiTak lama shakti turun dengan membawa tas kantornya menuju meja makan
"ayo kalian sarapan dulu,sini biar misha mama yang gendong" ny.arora mengambil misha dari gendongan radz
"emangnya mama ngga sarapan?" tanya radz
"mama udah sarapan kalian aja yang telat"Radz mengambil makanan untuk shakti dan dirinya
"uuu lucunya tapi kalo anak kalian lahir pasti lebih lucu" shakti dan radz saling pandang mendengar ucapn ny.arora sebelum melanjutkan makanya
"kalian jangan lama-lama dong ngasih mama cucu,mama juga kan mau gendong cucu kandung mama"
"uhuk uhuk" radz tersedak mendengar perkataan mertuanya itu segera shakti memberikan segelas air putih
"nih, pelan pelan makanya" ucp shakti
Shakti dan radz selesai sarapan kini waktunya shakti berangkat kekantor
"ma radz anter shakti kedepan dulu ya"
"iya sayang"Shakti dan radz jalan beriringan menuju keluar rumah
"nih tas nya" radz memberikan tas kantor shakti
Shakti mendekatkan wajahnya kewajah radhika, radz terlihat gugup dengan tingkah shakti perlahan radz menutup matanya iya rasakan nafas shakti berhembus ditelinganya..
"bersiaplah nanti malam" bisik shakti sontak radz membuka matanya
Shakti tersenyum lalu "cuph" ciuman shakti mendarat dibibir radz
"aku berangkat kamu jaga diri baik-baik dan ingat nanti malam" shakti mengdipkan sebelh matanya lalu masuk kedalam mobilRadz terus saja memandangi mobil shakti yang kian menjauh
"nanti malam maksudnya,ihh kalo mgomong ngga jelas banget sih" radz kembali masuk kedalam rumah...
****
To be countinueNanti malam ada apa?

KAMU SEDANG MEMBACA
Only You
FanfictionAir mata tidak akan berhenti menetes untuk mengingat orang yang membuat kita selalu tersenyum, tapi dengan berjalanya waktu air mata itu akan berkurang dengan hadirnya sosok yang sama pada orang yang berbeda..