Bagian 22

2.1K 83 14
                                    

Tak terasa hari sudah mulai malam shaktipun pulang kerumah dengan rambut yang berantakan jas yang kusut ditambah mukanya juga ikut terlihat kusut shakti berjalan kearah kamar iya buka pintu kamar sebuah senyuman mengembang dibibirnya saat iya kihat istrinya sedang mencoba menidurkan misha..

"shakti kamu udah pulang? "tanya radz yang melihat shakti duduk disofa
"hmm" shakti hanya berdehem
"kamu langsung mandi aja gih sana " suruh radz
"sebentar radz aku ngantuk" shakti memejamkan matanya
"makanya mandi biar ngga ngantuk, cepet ini handuknya" radz memberikan handuk berwarna putih kepada shakti
"shakti ayo mandi aku mau siapin makan malam buat kamu dan saat aku kembali kamu sudah harus selesai awas saja nanti kalo kamu malah tidur" ucp radz

"oke oke aku mandi" shakti dengan malas berjalan menuju kamar mandi

20 menit kemudian shakti keluar dengan handuk yang melingkar dipinggangnya

Iya melihat radz sedang menyiapkan baju untuknya

"radz kamu ngga capek seharian ngrus misha dan sekarang ngurus aku" tanya shakti yang sekarang sudah berada tepat disamping radz

"kalo ditanya capek pasti jawabmya iya, tapi aku seneng aku menikmatinya karna pada dasarnya itu udah jadi kewajiban seorang istri apalagi dengan hadirnya misha, aku suka anak anak dan untuk kamu itu tugas istri buat nyiapin semua kebutuhan suami" jelas radz

"owh iya kalo aku butuh kehangatan gimana?" tanya shakti
"makanya pake ini baju" radz  memberikan baju kepada shakti tanpa menoleh
"dasar ngga peka" ucp shakti dalam hati

"kamu beneran suka anak anak? " tanya shakti lagi
"iya suka suka banget" jwb radz sambil tersenyum
"kamu ngga pengen punya anak sendiri?"
"iya pengen lah shaks" jawab radz seketika ,radz sadar atas jawabanya tadi dan langsung diam
"hahaha kamu lucu kalo lagi salah tingkah kaya gini" shakti terus saja tertawa
"emm enngggakk maksud aku iya semua wanita kan pasti meginginkan seorang anak gitu hihi"
"kenapa ngga dipikir dulu sih kalo ngomong radz radz" ucp radz dalam hati
"owhh gitu ya" shakti memeluk radz dari belakang

Radz yang kaget langsung membalikan badanya sehingga kini wajah mereka sangat dekat hanya berjarak beneraoa cm saja
Shakti semakkin mendekatkan wajahnya kepada radz

"ssshhakti kamu mau apa?" tanya radz
"mau memberi kamu anak" shakti tersenyum
"shakti aku belum siap" jwb radz
"kamu udah siap radz buktinya saja kamu bisa mengurus misha" ucp shakti sambil membelai wajah cantik radz
"maksud aku kamu yang belum siap" ucp radz gugup
"aku udah siap kan aku udah belajar jadi ayah yang baik dari misha iya kan kamu lupa" shakti terus berjalan maju sedangkan radz iya terus berjalan mundur hingga punggungya menyentuh lemari
"aku tau kamu nglakuin ini karna omongan mama kamu tadi pagi kan, bukan dari hati kamu" radz semakin terpojok
"kata siapa emang kamu tau isi hati aku hem, aku menginginkanmu malam ini radz, sebenarnya sudah dari kemaren aku ingin tapi waktunya belum tepat dan sekarang sepertinya sangat cocok apalagi diluar sedang hujan,aku sudah bilang sama kamu kalo aku cinta sama kamu tapi kamu belum menjawabnya dan sekarang aku sudah tidak butuh jawaban kamu yang aku butuhkan sekarang adalah dirimu" shakti terus membelai wajah radz membuat radz menutup matanya tangan shakti berpindah kebagian bibir radz membuat radz semakin tak karuan shakti memulai aksinya dengan mencium bibir radz awlnya shakti tak memainkanya tapi lam kelamaan lidah shakti masuk kedalam mulut radz dan disambut hangat dwngan kidah radz.  5menit mereka melakukan ciuman seperti itu

Perlahan shakti menuntun radz keranjang tanpa melepaskan ciumanya tanganya sudah siap untuk membuka kancing baju radz tidak sampai 5 menit baju radz sudah terlepas

"brukk" shakti dan radz sudah berbaring diranjang dengan posisi shakti berada diatas tubuh radz ciuman shakti perpindah keleher radz dicium dam dihisapnya leher radz sehingga meninggalkan bekas disana

"emmmmm" desah radz saat shakti meremas payudaranya,shakti terus bermain dengan buah dada radz
"cuph" kini ciuman shakti berpindah kepayudara radz dihisapnya perlahan iya mainka puting susu radz denagn lidahnya
"emmmm ahh shhaakks ahh" desah radz lagi

Tangan shakti sedang berjuang membuka celana radz dan "buk" celana radz sudah tergeletak dilantai kini tersisa cd saja yang menempel ditubuh radz

"ahhh sss emm shakks ahh" radz menggeliat saat shakti menggigit putingnya itu..

Radz meremas rambut bagian belakang kepala shakti

Shakti melepaskan ciumanya dan beranjak dari tubuh radz  shakti duduk dipaha radz iya melihat radz yang terus saja mendesah perlahan shakti menurunkan cd radz dam terpampang sudah kewanitaan radz shakti menelan ludahnya dan langsung memasukan kedua jarinya kedalam vagina radz mengocoknya perlahan membuat radz meringis kesakitan
"ahhh shhakss uhhhh emmm terusss shakks ah"

Shakti kembali mengocoknya kini iya sudah tak bermain halus iya, mengocokya dengan kasar memaju mundurkan jarinya

Shakti sudah tidak tahan jarna sejak tadi kejantananya sudah menegang..
Iya buka handukyang menghalanginya dan mengocok kejantananya
"radz bersiaplah aku akan masukan sekarang"

Radz meremas sprei dengan kuat saat shakti menggesekan kejantananya ke vaginanyaa..

Dan "jlebb" shakti berhasil memasukan kejantananya dengan penuh kedalm vagina radz

"ahhhhhh uhhh shhakk sakitt ahh" desah radz

"emmm ini nikmatt radz ah" shaktipun ikut mendesah karnanya

Shakti menggoyangkan pinggulnya keatas dan kebawah membuat radz benar-benar melayang

"ahhh emm teruuss shakks teruus ahh" radz terus saja meminta shaktipun dengan suka rela menggenjotnya

Tangan shakti tidak menganggur dia terus meremas buah dada radz

"ahhh shakti aku mau keluar ah"
"keluarlah sayang ah" shakti menggoyangkan pinggulanya dengan cepat

"ahhhhhhhh" desah panjang radz menandakan iya telah orgasme

tapi belum untuk shakti shakti hanya merasakan cairan hangat yang membasahi kejantananya..

Shakti terus saja menggoyangkan pinggulnya

"ahh radzz ahh ahhh nikmatt ahhhhhhhh " tak lama shakti ikut orgasme dan ambruk diatas tubuh radz

"thank you baby" bisik shakti sambil mengusap keringat radz
Shakti menarik selimut untuk menutupi tubuhnya dan radz

Mereka tidur tanpa melepaskan pagutanya..

***
To be countinue

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang