Bagian 56

1.1K 86 17
                                    

Shakti dan radhika terus saja memperhatikan rasha, tangan shakti menggenggam tangan kanan radz yang kebetulan duduk disebelah kirinya,sesekali mereka saling pandang dan melemparkan senyum...

Shakti dan radhika terus saja memperhatikan rasha, tangan shakti menggenggam tangan kanan radz yang kebetulan duduk disebelah kirinya,sesekali mereka saling pandang dan melemparkan senyum

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"dia mirip seperti kamu cantik,baik,centil" ucap shakti pandangan matanya tetap mengarah rasha yang sedang merias wajah imutnya..

"dia mirip sama aku iya wajar dia anak aku,baik pasti nurun dari aku tapi centil dia ikut siapa, kamu?" tanya radz

Shakti menoleh kearah radz dengan kening yang sudah mengkerut..

"kok aku" shakti menunjuk dirinya sendiri

"lah terus siapa? Aku ngga centil loh ya" bantah radz

Shakti menggaruk kepalanya yang bisa dipasti tidak gatall lalu menghela nafasnya..

"dret dret dret"  radz berhenti menatap shakti karna ponsel yang ada didalam tas bergetar segera iya ambil dan mengangkatnya

"halo,iya bi ada apa?"

"......."

"apa!! Iya bi radz pulang sekarang" radz menjadi panik setelah menerima telfon dari art,, nafasnya tidak karuan

"shakti kita pulang sekarang,misha misha jatuh di kamar mandi tadi bibi telfon aku" jelas radz

"jatuh?" radz mengangguk

"ayo kita pulang"radz menarik lengan shakti agar berdiri

Shakti menoleh kearah rasha sebelum radz menariknya keluar..

"radz tap..."

"shakti" ucapan shakti terpotong ucapan radz

Shakti membuang nafanya dengan kasar dan mengekori radz masuk kedalam mobil tanpa bicara sepatah katapun dengan rasha

"hay sayang udah selese dandanya,waw kamu cantik bangett" puji neha saat melihat rasha

"udah,makasih bi" rasha menyunggingkan senyumnya

"mama sama papa kemana bi?" rasha mencari sosok yang sejak tadi duduk disofa

Neha menoleh kebelakang mengikuti pandangan mata rasha,,

"loh tadi mereka disana kok sayang tapi sekarang kemana ya? Bibi tanya dulu ya ke security yah"

"ngga perlu bi,mungkin mereka bosen jadi pulang " rasha memegang tangan kanan neha menahan agar neha tidak pergi

"ya udah sekarang kita mulai lagi ya habis ini kita makan siang sama om ishan dia  katanya mau nyampein sesuatu" neha mengelus pipi rasha

****
Mobil shakti sudah terparkir didepan rumahnya segera radz keluar dari mobil dan masuk kedalam rumah..

"misha ,, astaga misha kenapa kamu bisa kaya gini liat jidat kamu sampe biru kaya gitu,memangnya tadi kamu lagi ngapain" radz dududk disebelah misha

"tadi misha mau mandi tiba tiba kepala misha sakit habis itu misha jatuh dan misha ngga inget apa apa lagi" jelas misha

Radz menggelengkan kepala,,

"sekarang kita kedokter ya" radz membelai rambut misha

"aww sakit ma"keluh misha saat radz tidak sengaja memegang jidat yang bengkak

"maaf maaf sayang" ucap radz

Radz menoleh kearah shakti yang sedang sibuk mondar mandir dibalkon kamar,,

"sebentar iya sayang" radz bangkit dan berjalan menghampiri shakti

"hey kamu sedang apa?"radz menepuk pundak shakti

"aku lagi coba hubungin neha,,jangan salah sangka aku cuma mau kasih tau dia supaya bilang sama rasha kalau kita pulang duluan" jelas shakti

"rasha,aku lupa ngga pamit sama dia" radz menepuk jidatnya pelan

"karna kamu main tarik aku aja,tadinya aku mau bilang sama kamu tapi kamu keburu keluar narik tangan aku" ucap shakti

"kan aku narik tangan kamu bukan mulut kamu, harusnya kamu ngomong" elak radz

"kita balik lagi sekarang,aku ngga mau rasha mikir kita ngga sayang sama dia,ayoo" radz kembali menarik tangan shakti

"mama sama papa mau kemana" tanya misha

"mau jemout adek kamu,kamu dirumah aja ya istirahat" jawab radz

Misha menganggguk mengerti apa yang dikatakan radz,

****
"sayang dimakan dong jangan diliatin mulu" ucap neha saat melihat rasha hanya memainkan sendoknya diatas piring

Rasha hanya tersenyum tipis kearah neha,

"oh iya ishan kenapa kamu sampe telat,ngga biasanya loh tadi juga ada orang tuanya rasha" tanya neha disela sela makanya

"tadi aku ketemu sama client dia tertarik sama foto rasha,dia minta model anak kecil ya aku kasih liat aja foto rasha dan dia langsung suka" jelas ishan

"bagus dong ini akan menjadi awal karier rasha,iya kan sayang" rasha hanya membalasnya dengan senyuman tipis

Radz dan shakti sudah sampai ditempat pemotretan rasha ta mereka tidak menemukan rasha disana

"shakti rasha kemana ko ngga ada?" radz memegang lengan shakti mengayunkanya

"coba kita tanya ya" shakti dan radz menghampiri ob yang sedang menyapu

"permisi pak,bapak liat anak kecil yang tadi pemotretan disini pake baju warna pink mencolok?" tanya shakti

"owh iya kayaknya tadi pergi sama wanita seumuran mba ini dan laki laki seumuran bapak, saya kira mereka orang tuanya" jelas ob tersebut

"kalo boleh tau pergi kemana ya pak?"kini giliran radz yang bertanya

"tadi saya denger mau makan siang direstaurant deket sini" jawab ob itu lagi

"owh iya udah terimakasih ya pak?" shakti dan radz berbegas menuju restaurant yang ditunjuk sang ob

****

"tapi ya gitu suatu saat bakal ada pemotretan dinegara negara lain,bukan cuma stuck disini" jelas ishan

"owhh,gimana sayang apa kamu siap jauh sama mama papa kamu?"  tanya neha

Rasha hanya diam dia mempunyai jawaban atas pertanyaan yang neha ajukan,disisi lain dia ngin selalu bersama shakti dan radhika tapi disisi lain lagi dia harus berjuang demi mamanya agar keluarga kecilnya tetap bahagia walaupun itu harus berjauhan..

Shakti dan radz sudah sampai diarea parkir restaurant radz jalan terlebih dahulu meninggalkan shakti dia melihat seseiorang yang tidak asing sedang berbincang dengan rasha dan neha..

"ishan" ucapnya lirih

Radz hanya berdiri tanpa ingin melangkahkan kakinya lagi,radz membalikan badanya memunggungi mereka..

"rasha siap" jawab rasha mantap ketika dia melihat radz hanya berdiam didepan restaurant

"kenapa mama kesini kalo ngga masuk,buat apa mama kesini" ucap rasha dalam hati

*****
To be countinue




Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang