Bagian 16

1.3K 78 9
                                    

Radz dan shakti sudah sampai dikamar ,
"kamu tunggu sini aku mau ambil air buat ngompres pipi kamu" radz bergegas menuju dapur

Tak lama radz kembali dengan baskom berisi air es dan saputangan ditanganya

Radz duduk disamping shakti,iya mulai memasukan saputangan kedalam baskom kemudian memerasnya

"hadap sini dong" suruh radz

Shakti merubah posisi duduknya hingga sekarang mereka saling berhadapan

Radz menempelkan saputangan itu dipipi kiri shakti dengan telaten radz mengulanginya beberapa kali.

"radz kenapa kamu ngga biarin papa nampar aku, kenapa kamu halangin? " shakti menatap wajah radz lekat

"apa seorang istri akan membiarkan suaminya disakiti sedangkan dia ada ditempat itu" ucap radz sambil terus mengompres

"istri yang baik tidak akan membiarkan itu terjadi tapi aku,aku terlambat shaks. Melihat pipi kamu ini aku ngrasa bersalah dan itu menunjukan bahwa aku bukan istri yang baik buat kamu" radz tertunduk

"kamu emang bukan istri yang baik.. Tapi istri terbaik radz ,aku ngga nyesel nikah sama kamu yang aku sesali kenapa bukan aku dulu yang ketemu sama kamu"

"dan satu lagi kenapa kesalahan aku kamu yang akui, sebetulnya ini belum pantas radz,aku udah ngecewain kamu,mama,papa belum lagi orang tua kamu" shakti menegakkan wajah radz agar menatapnya

"mama sama papa aku jangan sampai tau aku mohon," pinta radz

Shakti semakin kagum dengan sosok radhika, bagaimana dia bisa berpikir sedewasa itu untuk masalah sebesar ini, shakti terus saja menatap radz... Radz merasa risih dengan tatapan shakti..

"aku pergi dulu ya mau taro baskom sama ambil minum buat kamu" dalih radz

Radzpun bergegas menuju dapuIPr disana ternyata ada ny.arora yang sedang mengambil minum..

"mama sedang apa disini?" radz meletakkan baskom dimeja

"eh sayang,ini mama lagi buat kopi.Loh ini baskom buat apa"

"owh ini tadi buat ngompres pipi shakti ma" jwb radz lalu iya mengambil sebuah gelas

"radz kamu ngga marah sama shakt?"

"buat apa ma, percuma aku marah itu ngga bakal ngerubah kenyataan" radz menyunggingkan senyumnya

"mama ngga tau kamu pura-pura senyum atau emang kamu masih cinta sama varuun,hanya waktu yang akan menjawab " batin ny.arora

"Owh iya radz setelah ini mama sama Papa mau pulang" ucp ny.arora

Radz menoleh kearah mertuanya
"mama ngga nginep, ini udah malem loh ma"
"besok masih banyak hal yang harus mama kerjakan sayang "
"mama ngga pamit dulu sama shakti?" tanya radz

Ny.arora tidak menjawab pertanyaan radz, radz paham apa yang sedang difikiran ibu mertuanya itu
"ya udah radz keaatas dulu iya ma, mama sama Papa hati-hati pulangya"
"iya sayang"

Radz tersenyum lalu pergi meninggalkan dapur menuju kamarnya dengan segelas susu di tanganya

"cklek" radz membuka pintu kamarnya, iya melihat shakti berbaring diranjang matanya menatap langit langit

"shakti ini aku buatin susu, ayo diminum dulu nanti keburu dingin" radz menyodorkan gelas itu

Shakti bangun dari tidurnya dan mengambil gelas dari tangan radz,segera shakti meminumnya

"makasih radz" shakti melatakkan gelas dimeja samping tempat tidur

Radz hanya tersenyum..

"owh iya mama sama papa tadi pamit mau pulang" ucp radz
"kok mereka ngga pamit sama aku"tanya shakti

Radz mengangkat kedua bahunya tanda iya tidak tau

"hooaaeemm" radz menguap
"mendingan kamu tidur ini udah malem" shakti bangkit dari ranjang menuju sofa

Saat radz hendak berbaring tiba tiba

"shakti" teriak seorang perempuan dari luar kamar

"neha" gumam shakti

Radz melangkah menuju pintu karna memang posisi radz lebih dekat..

"shakti aku pengen nasi goreng" pinta neha menghampiri shakti dan duduk disampingnya

"malam malam gini,kamu ada ada aja deh" shakti mencoba melepaskan tangan neha yang memegang lenganya

"iya" jwb singkat neha
"susah nyarinya ini udah larut banget, besok aja" balas shakti
"siapa yang nyuruh kamu cari,orang aku pengen radhika yang buat"

Radz mengernyitkan keningnya sedangkan shakti melirik kearah radz

"radz juga butuh istirahat neha kasian dia"
"tapi aku pengen shakti "
"iya udah aku buatin" radz melangkah menuju dapur

30 menit kemudian radz sudah selesai membuat nasi goreng, iya bawa nasi goreng itu kekamar

"ini nasi gorengnya" radz memberikan nasi goreng itu kepada neha

Neha hanya mengambil sendok tanpa menerima piringnya.

"udah ah udah kenyang" neha meletakkan sendoknya lagi
"neha kamu apa-apaan sih radz udah capek capek bikin tapi kamu malah ngga ngehargain" ucp shakti
"orang aku udah ngga kepengen shakti" neha berjalan keluar dari kamar radz dan shakti

"dasar awas kamu ya" ucp shakti
"udahlah shakti itu wajar buat perempuan hamil"
"tapi masa iya sih did berubah banget mood nya"
"namanya juga ibu hamil"

"mendingan kamu lanjut tidur deh udah malam juga"

Radz menuruti perintah shakti, iya berbaring diranjang sedangkan shakti iya berbaring disofa....

******
To be countinue

Only YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang