Larikan-larikanku begitu lirih
Membait kata-kata ketidakpantasan diriEntah
Entah siapa yang membuahi
Kita seraya saling memahami
Mengisyaratkan cerita yang sama
Mengindahkan kisah romantika kita yang sedikit banyak serupaAneh, bukan?
Orang-orang bertemu dengan hal-hal yang baru
Tapi aku tak merasakan itu, aku merasakan hal-hal yang sepertinya terkubur dalam jiwakuTetiba hening malam menghampiri
Kuniatkan kata sebagai do'a pengantar mimpimu malam iniRebahlah
Bebaskan segala keluhmu hari tadi
Gantikan gelisahmu untuk senyuman esok pagiSelamat memejam
Selamat bertualang
Selamat malamRilloPaduppai
Samata, Oktober Akhir 2017.
KAMU SEDANG MEMBACA
DELUSI & EKSPEKTASI
PoetrySang Imajiner tak pernah benar-benar ada. Ia tak hidup dalam apa yang manusia sebut realita. Betah berlama-lama dalam lubang pengharapan. Mengais kepeduliannya dalam mimpi-mimpi. Begitu nyata dalam sebuah paralelisasi. Begitu rajin menampakkan delus...