Secangkir kopi setengah terisi
Tak lagi hangat terlahap waktu
Sebatang kretek dan asbak yang sesak
Memaksa baik-baik ketidakaturan yang serakLalu salah siapa?
Kretek hampir habis tak kuhisap
Cangkir kopi tak lagi merasa sesap
Aku hilang di antara yang sudah genapAh, persetan dunia
Segalanya nampak fana
Seperti hidupku diatur bak lakon sandiwaraRilloPaduppai
Makassar, Baru saja
November15-17
KAMU SEDANG MEMBACA
DELUSI & EKSPEKTASI
PoetrySang Imajiner tak pernah benar-benar ada. Ia tak hidup dalam apa yang manusia sebut realita. Betah berlama-lama dalam lubang pengharapan. Mengais kepeduliannya dalam mimpi-mimpi. Begitu nyata dalam sebuah paralelisasi. Begitu rajin menampakkan delus...