AKU, ERIL, RILLO DAN DIA

40 5 5
                                    

Dari sebuah mimpi buruk. Harapan tinggi menjela tak henti-henti berkata; kau siapa? Lepaskan peganganmu!

Begitu perih waktu merenggut asa. Dalam ruang hampa tak mampu berbuat apa-apa. Kamu kenapa? Sini! Tidak. Jangan merayuku menemanimu di sana. Kaumati saja. Ini nyata, semuanya kudekap terasa. Aku nuranimu, kau mengelakku kali ini Maafkan aku. Dia benar-benar terkasih. ...dan kau?

Aku hanya sekadar... Iya, tak apa-apa!

RilloPaduppai
Makassar, Januari10-18

DELUSI & EKSPEKTASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang