Pada jejak yang kutapak di hatimu
Pada harap yang menggantung di
jendela kamarmu
Kebingungan kurapal kisahku
Bersama tapak dan harap yang menggeliat
menanti jawabmuHabis terang mengukir melankolia tentangmu
Dalam lamun tak kuasa menghadang peluru itu
Serpihan-serpihan yang tersisa di sela pintu
Tak kusangka, kau sapu hingga tak bersisa laiknya debuRilloPaduppai
Gowa, Desember04-17
KAMU SEDANG MEMBACA
DELUSI & EKSPEKTASI
PoesiaSang Imajiner tak pernah benar-benar ada. Ia tak hidup dalam apa yang manusia sebut realita. Betah berlama-lama dalam lubang pengharapan. Mengais kepeduliannya dalam mimpi-mimpi. Begitu nyata dalam sebuah paralelisasi. Begitu rajin menampakkan delus...