AISUMASEN

55 4 3
                                    

Berlagak paling benar akan segala
Lejit egosentri memanasi isi kepala
Ketidakmungkinan menyandarkan sadarku tetiba
Selisih benar dan salah terasa ambigu
Maafkan aku

Di hening sunyi puncak purnama
Redup cahayamu terasa fana
Kau kuhampiri seperti malu-malu
Resah akan racunmu yang mengataiku pengganggu
Lagi, maafkan aku

Sekata harap yang kini mencercah
Lukaku menganga semakin parah
Kaulah satu pengantar gelisah
Tak ada daya, rasaku tersandung pada orang yang salah
Sayangku rebah pada waktu yang tak ramah
Hatiku terlanjur rapuh kau bedah
Masih, maafkan aku

Kini mulai kurasa penat
Senyummu kini tak lagi memikat
Bayangmu tak lagi sekadar hinggap
Ia hidup dan makin memadat
Aku cinta tapi kau sayat-sayat
Aku benci tapi tak sedikitpun beranjak
Selalu, maafkan aku

RilloPaduppai
Makassar, November15-17

DELUSI & EKSPEKTASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang