Nampak kita bertualang
Mengitari semesta berdua
Merapal kisah-kisah belahan bumi yang lain
Begitu indah hingga tak nampak rupa mimpi
Menyusuri hutan-hutan belantara Makan dan minum dari apa yang t'lah Ia sediakan
Hanya kitaBunga perjalanan mekar di tengahnya
Hening jadi ramai seketika kita menyatukan kedua bola mata
Debar jantung seakan berirama
kala kau silangkan jari-jarimu yang imut itu ke jari tanganku
Dingin pun memanas saat kudekap kau erat-erat hingga kurasa lemah saat kau ingin kulepasKau menjadi binatang yang paling tangguh
Senjata yang paling tahu tentang kelemahanku
yang tak pernah tersentuhKau menjelma Ratu Belantara Rimba
Sang Raja mengharap cinta yang bertahan sampai ujung usiaKita.
RilloPaduppai
Makassar, November6-17
KAMU SEDANG MEMBACA
DELUSI & EKSPEKTASI
PoesíaSang Imajiner tak pernah benar-benar ada. Ia tak hidup dalam apa yang manusia sebut realita. Betah berlama-lama dalam lubang pengharapan. Mengais kepeduliannya dalam mimpi-mimpi. Begitu nyata dalam sebuah paralelisasi. Begitu rajin menampakkan delus...