Sayang ...
Sudah sering kukatakan
Yang sering kuutamakan ialah memelukmu
dalam kebahagiaan
Berulang kali kusematkan, bekas genggammu
yang hangat di pergelangan
Karena, sayang, sudah cukup aku diinjak-injak kenyataan
Dan hadirmu ialah yang merajutku dalam ketenanganSayang ...
Jangan ajarkan aku tentang kehilangan
Baiknya egomu itu kau sisihkan
Sembari berbincang tentang hal yang
membuat kita lupa akan arti kasih sayangRilloPaduppai
Gowa, 20:41
November21-17
KAMU SEDANG MEMBACA
DELUSI & EKSPEKTASI
PoetrySang Imajiner tak pernah benar-benar ada. Ia tak hidup dalam apa yang manusia sebut realita. Betah berlama-lama dalam lubang pengharapan. Mengais kepeduliannya dalam mimpi-mimpi. Begitu nyata dalam sebuah paralelisasi. Begitu rajin menampakkan delus...