TAK ADA KOPI SEDARI PAGI

122 10 10
                                    

/1/

Tak ada kopi pagi tadi
Tak cukup dialog hari ini
Jingkrak-jingkrak kaki menghadap peranti
Telepon cerdas erat dalam genggam
Jemari menguak emosi terpendam

Sunyi nan syahdu menggerogoti
Makin malam makin menyendiri
Kikuk menjadikanku begitu melankoli

/2/

Belum ada kopi malam ini
Tak banyak cerita sore tadi

Lalu lalang kendaraan
Wajah-wajah kusam yang diburamkan penantian
Jerit tangis tertahan orang-orang lemah

Sayu mendayu menanti layu
Mengubur harapnya dalam-dalam
Memilin mimpi-mimpi yang ketinggian

Berputus asa ria
Bersama-sama merayakan kesedihan
Melipur lara sendiri-sendiri
Mengasihani sendiri kesedihannya

Nona, tak ada kopi sedari pagi!

RilloPaduppai
Samata, Agustus17.

DELUSI & EKSPEKTASITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang